Wednesday, April 12, 2017

Pengen keluarga harmonis?, salah satu caranya seringlah datang ke kajian ilmu agama berdua.


Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah menceritakan tentang sepasang suami istri yang sempat curhat kepada beliau, "dikisahkan pasangan suami istri ini dulu sering sering bertengkar, hampir setiap hari mereka bertengkar, bahkan disebabkan perkara yang sangat sepele, dan tidak jarang barang dirumah rusak karena jadi pelampiasan kemarahan mereka. Namun sejak mengenal dakwah sunnah, pertama si suami yang sering ikut kajian di beberapa bulan pertama, dan pertengkaran diantara suami istri itu berkurang yang semula hampir setiap hari, minimal seminggu sekali bertengkar sekarang sejak sering datang ke kajian sunnah si suami mualai sabar dan menahan diri, jika istrinya marah dia banyak terdiam dan mendengarkan, tidak melawan dan ikut marah seperti sebelumnya, hasilnya pertengkaran diantara mereka cuma terjadi sebulan sekali. Beberapa bulan berikutnya gantian istri yang mulai aktif ikut kajian sunnah, dan si istri mulai dapat bersabar dalam kehidupan sehari hari, hasilnya pertengkaran diantara suami istri itu terjadi enam bulan sekali. Dan selang beberapa tahun kemudian diantara mereka sudah hampir tidak pernah terjadi lagi pertengkaran. Penyebabnya mungkin karena suami dan istri itu sejak ikut kajian sunnah jadi lebih berilmu, dan dengan ilmunya itu mereka mengamalkan dalam kehidupan dalam berumahtangga dan makin mengerti mengatasi masalah jika terjadi perselisihan diantara mereka, selain itu juga keadaan mereka menjadi lebih baik mungkin mereka di doakan oleh para malaikat yang hadir dikajian ilmu."

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
Tidaklah sekelompok orang yang berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kecuali malaikat mengelilingi mereka, rahmat meliputi mereka, ketenangan turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan (para malaikat) di hadapanNya. [HR Muslim, no. 2700].

Dalam hadits ini disebutkan keutamaan “sekelompok orang yang berdzikir kepada Allah”. Dalam hadits lain lebih dijelaskan bentuk dzikir yang mereka lakukan, sebagaimana hadits di bawah ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ …وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda,”Dan tidaklah sekelompok orang berkumpul di dalam satu rumah di antara rumah-rumah Allah; mereka membaca Kitab Allah dan saling belajar diantara mereka, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan (para malaikat) di hadapanNya.” [HR Muslim, no. 2699; Abu Dawud, no. 3643; Tirmidzi, no. 2646; Ibnu Majah, no. 225; dan lainnya].
Dengan hadits di atas nampak secara nyata, bahwa berkumpul untuk membaca dan mempelajari Al Qur’an merupakan salah satu bentuk dzikir yang mulia.

Referensi Artikel :
KEUTAMAAN DAN BENTUK MAJLIS DZIKIR
Oleh
Ustadz Abu Isma’il Muslim Atsari, di web almanhaj.or.id

No comments:

Post a Comment