Monday, October 24, 2016

Jangan terlalu sadis kepada para ustadz wahai teman.


Kalau saya jualan buku karya para ustadz atau cd kajian para ustadz selalu ada pertanyaan yang bikin sedih, "ada gak e-book gratisnya?", atau " ada gak link untuk download gratisnya?", SubhanAllah, langsung saya terbayang bagaimana para ustadz menulis sebuah buku hingga berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun agar karya mereka dapat dipahami dan dimengerti para jamaah, sehingga kemudian jadi ilmu yang dapat diamalkan umat muslim secara luas, dan jerih payah mereka hanya kita minta secara gratis??. Atau juga terbayang teman2 di media radio dan tv sunnah yang sering kesulitan dana operasional, dan mereka gak mau mengemis dana disembarang orang dan sembarang tempat, padahal mereka sudah berkorban sedemikian rupa untuk dakwah ini.
Sepatutnya kita malu jika segala jerih payah mereka dalam berdakwah kita minta secara gratis.
Harusnya kita paling depan membeli kitab dan buku karya para ustadz, atau kita paling duluan membeli cd kajian para ustadz, karena hanya dengan cara demikian kita mendukung gerakan dakwah sunnah ini.
Semoga posting ini dapat menjadi pengingat agar kita tidak bersikap lebay, yang selalu minta gratisan untuk ilmu yang sangat berguna bagi kita baik didunia sampai akherat, aamiin.

Puisi untuk istriku, engkau pakaianku

.
Ya Istriku, lihatlah Firman Allah waa jalla dalam Al Baqarrah 187.
Itu nasehat yang Maha Indah buat kita, "istri adalah pakaian untuk suami, dan suami adalah pakaian bagi istri".
Itu artinya engkau yang harusnya paling pertama menutupi segala aibku. Demikian juga aku, menjadi kewajiban bagiku menutupi aibmu.
Itu artinya engkau adalah pehiasan, aku menjadi indah karenamu, demikian engkau jadikan indah karenaku.
Itu artinya engkau menghangatkan dengan cinta ketika keadaan dingin dan juga aku akan menghangatkanmu dengan sayang disaat dingin.
Itu artinya engkau mendinginkanku dengan kesabaranmu disaat terik panas, dan juga demikian aku, menjadikan dingin dengan sabarku ketika engkau panas.
Ingat selalu nasehat indah ini ya istriku, demikian juga akan selalu berusaha mengingatnya.
Oktober 2016

Haram hukumnya menikahi lebih dari empat wanita.


Seorang pengusaha sebuah waralaba makanan terkenal suatu saat diwawancari seorang wartawan tentang rencananya menikah lagi sehingga nantinya akan memiliki istri sejumlah 10 orang. Wartawan bertanya, "apakah para istri bapak yang ada sekarang yakni 9 orang mengijinkan bapak menikah lagi?", jawaban si pengusaha, " InsyaAllah semua istri saya mengijinkan saya untuk menikah lagi, mereka ikhlas". Si pengusaha menjawab dengan suara lembut, mengambarkan kehalusan pribadinya, namun sejatinya dia menyimpan keangkuhan luar biasa, karena sunnahnya hanya diperbolehkan menikahi empat orang wanita. Maka jika seorang muslim menikahi lebih dari empat orang, sejatinya dia telah mengkhianati risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, orang seperti ini tidak patut dijadikan teladan bagi kita. Waallahua'lam.
Adapun dalil hadits adalah berdasarkan riwayat Abu Daud dalam Bab Talaq (#2241) dan Ibnu Majah dalam Bab Nikah #1952 dari Qais bin Harits Nabi bersabda:
أسلمت وعندي ثمان نسوة فأتيت النبي صلى الله عليه وسلم فذكرت ذلك له فقال : اختر منهن أربعا
Artinya: Aku masuk Islam sedangkan aku memiliki 8 (delapan) istri. Lalu aku menemui Nabi dan menceritakan hal itu. Nabi bersabda: Pilihlah dari mereka empat istri.
Itu artinya, Qais bin Haris hanya dibolehkan memiliki empat istri sedang empat yang lainnya harus diceraikan.
Dalam hadits lain riwayat Ahmad (Musnad, 2/83), Tirmidzi (Bab Nikah, 1128) dan Ibnu Majah (Bab Nikah, 1953), Malik (Muwatta', Talak, 1243) dari Abdullah bin Umar menceritakan:
أسلم غيلان الثقفي وعنده عشر نسوة في الجاهلية فأسلمن معه ، فأمره النبي صلى الله عليه وسلم أن يختار منهن أربعا
Artinya: Ghailan Al-Tsaqofi masuk Islam sedangkan dia memiliki 10 istri pada masa Jahiliyah dan mereka semua ikut masuk Islam. Lalu Rasulullah menyuruhnya untuk memilih empat istri dari kesepuluh istri tersebut (dan mentalak 6 istri yang lain).
Seorang Sahabat bernama Naufal bin Muawiyah menceritakan:
أسلمت وتحتي خمس نسوة فقال النبي صلى الله عليه وسلم: "فارق واحدة منهن وأمسك أربعاً
Artiya: Aku masuk Islam saat aku memiliki 5 istri. Nabi lalu berkata: Ceraikan satu, dan tetaplah dengan yang empat.
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc., dalam pembahasan hukum poligami.

Melawan tipu mushlihat kaum kafirin adalah dengan iman dan taqwa.


Seseorang bertanya kepada Ustadz Maududi Abdullah, "apakah melawan tipu mushlihat kaum kafirin yakni dengan mempelajari cara mereka menyesatkan kita?". Ustadz menjawab, satu-satunya melawan tipu mushlihat mereka yakni dengan iman dan taqwa. Meskipun ada beribu-ribu cara mereka mencoba menyesatkan kita, jika kita sudah beriman dan bertaqwa niscaya tidak akan sedikitpun menyesatkan kita. Majalah play boy tidak akan laku jika kita menganggap itu sebuah kemaksiatan, meskipun dibagikan secara gratis sekalipun gak akan laku jika demikian, maka dengan sendirinya penerbit majalah itu akan tutup dengan sendirinya. Sistem perbankkan yang penuh riba, dimana mereka mengadopsi cara kaum kafirin akan gulung tikar dengan sendirinya jika semua kaum muslimin berusaha menjauhi riba. Flim-flim dari kaum kafirin tidak akan laku jika kita beriman dan bertaqwa, karena semua kaum muslimin tidak menontonnya dst. Kesalahan kita yakni memganggap apa yang datang dari kaum kafirin adalah bagus dan modern, mengagungkannya sehingga tata cara hidup mereka kita gunakan, dan tampa sadar mereka berhasil merubah diri kita menjadi seperti mereka.
Seorang anak umur 16 tahun didalam kamar nya disediakan tv layar lebar, dilengkapi dengan 600 channel, disediakan komputer lengkap dengan jaringan internet 24jam nonstop, kamarnya dipenuhi semua kebutuhan si anak, kemudian jika ayahnya akan masuk kamar itu dia harus ketok pintu, minta permisi kepada anaknya, "permisi nak ayah mau masuk", SubhanAllah, ini terjadi karena pola pikir dalam keluarga itu menganut kepada pola fikir kaum kafirin, yang menjunjung HAM dan privasi. Tampa sadar kaum kafirin telah berhasil merubah pola fikir dan bagaimana bergaya hidup kaum muslimin agar mengikuti gaya hidup mereka.
Firman Allah
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri” [Al-A’raf/7 : 96]
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc., referensi almanhaj.or.id

Dakwah santun


Siang tadi dapat pelajaran berharga dari seorang teman, tentang bagaimana dia berdakwah kepada para jamaah tabligh, sampai mereka meninggalkan syubhat mereka. Menurut dia dakwah dengan lemah lembut adalah paling efektif, maklum mereka sudah termakan banyak fitnah mengenai manhaj salaf, jadi banyak hal negatif yang dipahami mengenai dakwah sunnah ini. Menurut dia jika mereka comment negatif biarkan aja, tapi terus share hal yang positif, seperti materi dakwah, atau jadwal kajian ilmu dan juga jika ada beri mereka buku2 sunnah agar dibacanya. Selain kemudahan dari Allah pastinya, cara demikian sangat efektif, terbukti dari banyaknya jamaah tabligh yang hijrah kepada kajian sunnah, dan meninggalkan amalan2 bid'ah nya. Kata dia, " jangan langsung tembak dengan menuding mereka pelaku bid'ah, niscaya mereka akan melawannya, dan hal demikian justru menjauhkan mereka dari sunnah yang haq". MasyaAllah, pelajaran berharga, semoga perjuangan antum diganti oleh Allah dengan pahala disisiNya, aamiin.

Dosa pasti punya efek bagi pelakunya


"Efek dosa maksiat kepada pelaku kemaksiatan adalah dia selalu merasa kesepian, gelisah dan was-was. Selalu merasa dalam ketakutan, dimana saja dia berada selalu dalam perasaan takut, dirumah takut, dijalan takut, ditempat kerjaan takut. Juga efek lain dari dosa maksiat yakni pelakunya selalu ingin cepat mati namun dia takut mati. Jika anda dalam keadaan demikian cepatlah bertaubat, mohon ampunan Allah, dan tinggalkan kemaksiatan yang anda lakukan".
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.

Thursday, October 20, 2016

Ya ustadz apakah dakwah sunnah ini suka mengkafirkan orang lain?


Suatu hari seseorang bertanya kepada Ustadz Maududi Abdullah, apakah dakwah sunnah ini suka mengkafirkan orang lain seperti yang dituduhkan?.
Ustadz menjawab, dakwah sunnah adalah menyampaikan hukum Allah kepada umat muslim, dan hukum Allah adalah mentauhidkan Allah, dan dalam agama ini hanya dua hukum yang ada yakni mentauhidkan Allah sementara hukum yang lain adalah penjelasan tentang amalan yang dilarang yakni menyekutukan Allah dengan hal yang lain, dan itu sebuah kekafiran, disebutkan dibanyak ayat dan hadist. Amalan2 yang dilarang semisal ketika seorang muslim yang akan mengadakan hajatan memanggil pawang hujan agar pada hari terselengaranya acara tidak turun hujan, ini jelas dan mutlak sebuah kesyirikan karena yang berhak mengumpulkan awan kemudian menurunkan hujan hanya Allah, dan wewenang itu diberikan kepada seorang pawang hujan. Demikian juga ketika seorang muslim menggunakan mantra dan jimat pemberian seorang dukun atau para tidak normal agar usahanya lancar dan rizkinya melimpah, ini mutlak syirik, karena yang berhak memberi rizki dan kelancaran usaha adalah hanya Allah, dan hak memberi rizki serta kelancaran usaha itu diberikan kepada seorang dukun dan para tidak normal, mutlak syirik yang demikian ini, maka sia2 semua amal ibadahnya, baik shalat, puasa, sedekahnya karena perbuatannya menjadikan seorang yakni dukun, para tidak normal yang jelas seorang makhluk setara dengan Allah. Banyak lagi contoh amalan yang menyelisihi hukum yang sudah ditetapkan Allah dan RasulNya dalam masyarakat kita. Maka ketika kita sampaikan hal ini dan hal itu berlawanan dengan amalan banyak orang dalam masyarakat kadang orang itu merasa dikafirkan. Waallahua'lam.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan Kami turunkan Adz Dzikr (peringatan, Al Qur’an) kepadamu, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan”. [An Nahl : 44].

Bllboard anti Riba





MasyaAllah, keren, teman2 dari aktivis anti riba Pekanbaru menghimbau masyarakat menjauhi riba dengan billboard ukuran 3x5 meter dipajang di jl.Air Hitam Akap Pekanbaru. Semoga makin banyak billboard seperti ini di kota ini dan kota lainnya agar masyarakat makin sadar bahaya riba bagi kehidupan mereka, Aamiin.( 7 Oktober 2016)

Budayakan arisan kitab


Beberapa hari yang lalu ada ibu-ibu pesan buku tafsir Ibnu Katsir lengkap bikin saya terharu sekaligus bangga, maklum mereka membeli kitab satu set untuk arisan diantara mereka. Jika sebelum mereka hijrah ke dakwah sunnah barang yang dijadikan arisan berupa sejumlah uang atau barang rumah tangga seperti oven microwave, tas butik, gaun dst., maka sejak hijrah barang yang dijadikan arisan adalah kitab2 besar para ulama. Semoga budaya arisan kitab ini meluas sehingga ilmu tersampaikan kepada kaum muslimin, dengan demikianlah agama ini terjaga, Aamiin.

Kenapa harus takut hantu??




Kenapa orang harus takut pada hantu yang sejatinya mereka hanya jin yang menakut-nakuti manusia agar hilang keimanan dan ketakwaan kepada Allah, karena sejatinya kita lebih kuat dari bangsa jin. Ketakutan kita pada hantu adalah hasil didikan flim horor, cerita hantu dan tipuan yang menakut-nakuti manusia dengan tujuan mendulang uang, padahal hal itu menjadikan kebanyakan manusia bermental"kerupuk", sudah takut duluan sebelum menghadapinya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberitakan, setan tidak memiliki kekuasaan terhadap hamba-hambaNya yang beriman dan mentauhidkanNya. Allah berfirman :
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ
“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah”.[An Nahl : 99, 100].
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.

Sunday, October 16, 2016

Ketika istri berdandan hanya saat keluar rumah.


Disebuah daerah di Jawa Timur ada cerita menarik soal wanita yang hanya berdandan jika keluar rumah, namun ketika berada dirumah berpakaian dan berpenampilan seadanya, sehari-hari hanya memakai daster yang buruk, rambut acak-acakan dan sering tercium bau badannya ketimbang bau wangi.
Suatu hari si suami wanita itu pulang dari bekerja, ketika hampir sampai rumah dilihatnya sebuah becak keluar dari halaman rumahnya, didalam becak itu duduk seorang wanita yang berdandan cantik, ketika lelaki itu memandang si wanita, maka si wanita membalas pandangan lelaki itu sambil tersenyum-senyum manis, dan kemudian becak berlalu pergi, lelaki itu heran dan bertanya-tanya siapa gerangan wanita itu, sepertinya dia mengenalnya. Sesampai di rumah dia bertanya kepada anaknya, siapakah wanita yang naik becak yang baru saja keluar dari halaman rumah mereka, si anak menjawab , "itu ibu pak, masa gak kenal?", lelaki itu langsung kaget bukan kepalang, " MasyaAllah!!!, Alllahu Akbar!!!, kalau keluar rumah ibumu cantik juga, sampai-sampai aku tidak mengenalnya".
Dikutip dr dauroh Ustadz DR. Syafiq Reza Basalamah MA.
Semoga ada pelajaran dari cerita diatas, terutama bagi para muslimah, Aamiin.

Ketika orang Arab Saudi berada di Mal Indonesia

.
Sudah menjadi sebuah budaya di Mal2 atau pusat perbelanjaan di seluruh daerah di Indonesia selalu memutar musik dan lagu bergenre melankolis diarea perbelanjaannya dengan tujuan agar pengunjungnya merasa nyaman. Hal ini sangat berbeda dengan Mal yang ada di Kota Madinah, Arab Saudi, disana pusat perbelanjaan atau Mal memutarkan murattal Alquran setiap saat, karena musik hukumnya haram secara syariat, dan mereka berusaha menegakkan hukum Islam di negaranya, sehingga ketika kita masuk sebuah Mal di Arab Saudi kebanyakan akan disambut dengan alunan ayat suci Alquran, MasyaAllah.
Suatu hari Ustadz Firanda Adirja menerima tamu seorang kolonel berwarga Arab Saudi, setelah mereka berjalan-jalan dibeberapa tempat ustadz menjamu si kolonel di sebuah restoran pada sebuah Mal, dan ketika asyik makan si kolonel mendengar alunan musik direstoran itu, dengan segera si kolonel berteriak dalam bahasa arab agar menghentikan musiknya, namun karena pelayan tidak mengerti bahasa arab tentu mereka tidak tau maksud si kolonel, dan si kolonel terus berteriak minta dihentikan musiknya. Akhirnya Ustadz Firanda Adirja mendekati pihak pengelola restoran agar menghentikan sementara alunan musik selama si kolonel ada disitu, akhirnya pihak pengelola restoran memenuhi permohonan ustadz, mereka menghentikan alunan musik yang sedang diputar, seketika suasana menjadi senyap dan si kolonelpun menjadi tenang.
Dikutip dr Ustadz DR. Firanda Adirja MA.
Andai seluruh Mal di Indonesia suatu saat memutar murattal Alquran mungkin bagus juga yaa?, aamiin.

Kalau beli rokok sanggup harusnya beli Kitab Tafsir Ibnu Katsir lebih sanggup lagi.


Banyak orang enggan membeli kitab tafsir karena menurutnya mahal, ini dikarenakan jumlah kitabnya ada banyak jilid, semisal Kitab Tafsir Ibnu Katsir berjumlah 9 jilid. Padahal misal seorang perokok mampu membeli rokok satu hari 1 pack harga 18ribu, andai dia berhenti merokok dan uangnya di kumpulan maka setiap 10 hari dapat membeli Kitab Ibnu Katsir satu jilid seharga 180 ribu.
Jika 10 hari dapat mendapatkan 1 jilid kitab Tafsir Ibnu Katsir, maka dalam tiga bulan dia akan mendapatkan kitab tafsir lengkap 9 jilid.
Andai dia membaca kitab tafsir itu sehingga mendapatkan ilmu darinya kemudian mengamalkannya niscaya itu jadi penolongnya di dunia hingga akherat, Waallahua'lam.

Tuesday, October 11, 2016

Ketika polisi yang mengenal sunnah menghadapi orang syi'ah

.
Pekanbaru, Riau, merupakan kota penting bagi para imigran dari banyak negara yang ingin hijrah ke negara yang diinginkan, kota ini adalah pintu masuk ke Indonesia, sekaligus jadi transit sebelum ke negara lainnya, diantara yakni Australia. Maka tidak heran kota ini selalu didatangi ribuan imigran tiap bulannya, menurut data resmi setiap bulan tidak kurang 3000 org imigran masuk kota ini dari berbagai negara, mulai dari kawasan timur tengah sampai Asia Selatan seperti Afghanistan atau Pakistan. Banyak diantara mereka membawa paham agamanya yang berbahaya bagi aqidah penduduk setempat seperti syi'ah. Untuk mencegah berkembang syi'ah di Kota Pekanbaru para alim ulama mengajak umat muslim di kota ini juga ikut andil dalam mengawasi dan mencegah berkembangnya syi'ah, dan Alhamdulillah, hal tersebut didukung juga oleh aparat pemerintah dan kepolisian. Andilnya pemerintah dalam mencegah perkembang syi'ah di Pekanbaru ditunjukkan dengan pengawasan ketat yang dilakukan para aparat dari pihak Departemen dalam Negri, Departemen Luar negri dan Kepolisian di dalam rudenim, rumah tinggal sementara para imigran.
Ada kejadian menarik beberapa waktu yang lalu, suatu saat ada petugas kepolisian yang berpakaian preman dan ditempatkan disebuah rumah inap imigran mendengar suara musik nyanyian-nyanyian orang syi'ah, lalu si polisi datang dan menegur, "No no no, stoped your music, Allah is One, just Laillahailallah, No Sunni No Syi'ah, Islam is One", langsung orang2 syi'ah itu mematikan musiknya, dan sejak itu mereka tidak pernah membunyikan musiknya, karena mereka tau di Indonesia sangat benci syi'ah, dan jika menunjukkan identitas syi'ah niscaya akan menyulitkan diri mereka. Bahkan kalau seorang polisi bertanya pada banyak diantara mereka, " you sunni or syi'ah? ", jawabannya pasti " sunni"., padahal kata teman yang polisi itu mungkin diantara mereka adalah benar2 orang syi'ah, namun mereka mengaku sunni.
Semoga negri ini dijauhkan dari fitnah syi'ah laknatullah, aamiin.

Puisi cinta untuk para pencaci maki.


Asal engkau tau
Jangan engkau lihat ajakan sebagai sebuah ejekan.
Jangan lihat nasehat sebagai niat jahat.
Jangan lihat cinta sebagai maksud dusta.
Jangan lihat kami sebagai kesesatan.
Namun lihat, datang dan tengok apa yang kami amalkan.
Ibarat aqidah sebuah gelas dan amal ibadah adalah air sebagai isinya, kami ingin menjaga keduanya tetap benar-benar bersih, dari kekotoran kebid'ahan dan kesyirikan, serta keterorisan.
Mari kesini berjuang bersama kami, menjaga agama ini, menjaga warisan para nabi agar tetap murni.
Pekanbaru oktober 2016

Thursday, October 6, 2016

"Souvenir pernikahan yang mendatangkan pahala".


Ada teman jamaah yang akan menikah bulan depan, diantara persiapannya yakni memilih souvenir bagi para tamu undangan, setelah memikirkan berbagai alternatif dia memilih souvenir yakni buku saku shalat dan wudhu' nabi, alhamdulillah, pilihan yang tepat, selain harga dari buku itu tidak terlalu mahal jika dengan kemasan plastik ditotal antara 8-10rb, sehingga sesuai budget, juga dari sisi dakwah ini adalah syiar agama yang efektif. Semoga menjadi pahala bagi pasangan pengantin berdua, aamiin, karena mengajarkan kebaikan pahalanya mengalir kepada yang mengajari tampa mengurangi pahala pengamalnya.
Semoga menginspirasi teman semua, Syukron.

Kenapa tidak belajar kepada motivator betulan?


Akhir-akhir ini ada berita tentang seorang motivator paling terkenal di Indonesia yang tersandung skandal sehingga memaksanya pensiun dari profesinya. Sedih dan miris mendengar hal tersebut, jika flash back, melihat kebelakang dulu orang ini dipuja mirip para nabi, perkataannya di tunggu banyak orang, halaman segala jenis sosmed miliknya diikuti ribuan orang bahkan puluhan ribu orang, dan materi "dakwah" nya dishare ribuan kali, bukunya laku bak air galon isi ulang, kelas2 motivasinya diburu orang meskipun mahal. Saya dulu juga termasuk penggemarnya, sering share juga, namun suatu ketika ada ustadz menasehati, "kenapa anda mengambil motivator bohongan, lebih baik ambil pelajaran dari motivator betulan, yakni Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, pelajari perkataan dan tingkah laku beliau dalam kajian dan kitab hadist, kemudian amalkan". Sejak saat saya rajin ikut dengar kajian para ustadz, alhamdulillah banyak pelajaran yang saya ambil, benar ternyata sunnah nabi jauh lebih lengkap. Jika para motivator bohongan hanya memberi nasehat sebatas dunia, motivator betulan memberi nasehat hingga akherat, dan yang jelas motivator betulan tidak mungkin tersandung skandal, mereka para nabi dan rasul adalah orang yang ma'shum, terjaga kesuciaannya, dijamin oleh Allah.
Jauhi maotivaror bohongan, ikuti motivator betulan. Waallahua'lam.
Allah berfirman.
وَمَن يَتَوَلَّ اللهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ الْغَالِبُونَ
Dan barangsiapa mengambil Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. [Al Maidah:56].

Wednesday, October 5, 2016

Golongan selamat hanya satu.


Yang dipastikan oleh Allah selamat kelak adalah Nabi Muhammad Shallahu alaihi Wasallam dan para sahabatnya, maka mengikuti segala hal yang dilakukan oleh mereka adalah jalan keselamatan, mulai pemahaman tauhidnya, amal dan ibadahnya. Maka jika ada sekelompok orang mengaku dijalan yang selamat padahal amal ibadahnya menyelisihi Nabi dan para sahabat itu jelas-jelas mustahil.
‘Abdullah bin Mas‘ûd Radhiyallahu ‘anhu berkata :
خَطَّ لَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ: هَذَا سَبِيْلُ اللهِ مُسْتَقِيْمًـا، وَخَطَّ خُطُوْطًا عَنْ يَمِيْنِهِ وَشِمَـالِهِ، ثُمَّ قَالَ: هَذِهِ سُبُلٌ ]مُتَفَـِرّقَةٌ[ لَيْسَ مِنْهَا سَبِيْلٌ إِلَّا عَلَيْهِ شَيْطَانٌ يَدْعُوْ إِلَيْهِ، ثُمَّ قَرَأَ قَوْلَهُ تَعَالَـى: وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat garis dengan tangannya kemudian bersabda, ‘Ini jalan Allâh yang lurus.’ Lalu beliau membuat garis-garis di kanan kirinya, kemudian bersabda, ‘Ini adalah jalan-jalan yang bercerai-berai (sesat) tak satupun dari jalan-jalan ini kecuali disana ada setan yang menyeru kepadanya.’ Selanjutnya Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allâh Azza wa Jalla , “Dan sungguh, inilah jalanku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.” [al-An’âm/6:153]
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc

Kemuliaan Syaikh Bin Baz Rahimahullah.


Seorang badui pada suatu hari datang kepada Syaikh Bin Baz, dengan tujuan meminta uang dengan alasan untuk menutupi  kebutuhan mendesak. Mendengar penuturan si badui Syaikh menghiyakan, kemudian beliau menulis sebuah cek dan menuliskan 2000 real(kira2 5 juta rupiah), dan orang badui itu sangat berterima kasih kepada syaikh atas pemberian itu. Namun setelah pergi dari kediaman Syaikh Bin Baz si orang badui merubah cek pemberian syaikh, angka yang tertera 2000 ditambah nol satu lagi sehingga menjadi 20.000, dan orang badui membawa cek itu ke bank, namun dia tidak tau bahwa dalam kertas cek ada angka terbilangnya, jadi angka dalam cek itu 20.000 real namun terbilangnya 2000, dan pegawai bank ketika menerima cek tersebut mengetahui kejanggalan ini, dan dia melihat tanda tangan dan nama Syaikh Bin Baz ada didalamnya, mengetahui hal ini pegawai bank melaporkan kepada polisi, tidak berselang lama orang badui itu ditangkap dengan tuduhan penipuan atas nama Syaikh Bin Baz, pada akhirnya melalui polisi berita ini sampai kepada syaikh, mengetahui hal ini Syaikh Bin Baz tidak marah dan justru berkata,"mungkin kita yang tidak tau kebutuhan orang itu", beliau segera meminta sekretarisnya membuat cek baru, dan menuliskan angka 20.000 real dan meminta diantar kepada si orang badui, syaikh juga meminta polisi membebaskan si orang badui, MasyaAllah, sungguh mulia hati beliau.
dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.

Begitu sederhananya Rasul kita.


Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, beliau berkata,
وَدِرْعُهُ مَرْهُونَةٌ عِنْدَ يَهُودِيٍّ بِثَ ثَالِينَ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ x تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ
“Rasulullah wafat, sedangkan baju perang beliau masih digadaikan kepada seorang Yahudi dengan nilai tiga puluh sha’ gandum. ”
Takhrij Hadits :
Hadits ini diriwayatkan oleh sejumlah sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, antara lain Aisyah, Anas bin Malik, Abdullah bin Abbas, dan Asma’ binti Yazid. Adapun hadits Anas bin Malik, perawi dari beliau adalah Qatadah, dikeluarkan oleh al-Bukhari (2/9—10,115), an-Nasa’i (2/224), at-Tirmidzi (1/229), Ibnu Majah (2437), Ibnu Hibban (1124), dan Ahmad (3/133, 208, 238). Adapun hadits Ibnu Abbas c, perawi dari beliau adalah Ikrimah, dikeluarkan oleh an-Nasa’i, at-Tirmidzi, ad-Darimi (2/259), dan Ahmad (1/236). Adapun hadits Asma’ binti Yazid, perawi dari beliau adalah Syahr bin Hausyab, dikeluarkan oleh Ibnu Majah (2438) dan Ahmad (6/453). Adapun hadits ‘Aisyah ‘Aisyah radhiyallahu’anha di atas, perawi dari beliau adalah al-Aswad bin Yazid.
Ketika Ustadz Maududi Abdullah membahas hadist ini, mata saya berkaca-kaca, penjelasan ustadz kenapa Rasul menggadaikan baju perangnya kepada seorang Yahudi kenapa tidak kepada seorang muslim?, karena jika beliau menggadaikan baju besinya kepada para sahabat beliau seperti Umar Radhliyaa Anhu atau Abu Bakar Radhliyaa Anhu atau puluhan sahabat beliau lainnya niscaya tidak akan diberikan pinjaman, namun langsung segera memberikan yang dibutuhkan Nabi tampa memintanya kembali. Kalau perilaku Nabi demikian dikembalikan kepada kita, alangkah jauhnya akhlak kita dengan beliau, dijaman ini kita cenderung memanipulasi, memperalat, memanfaatkan kebaikan orang demi kepentingan kita, subhanaAllah.

Monday, October 3, 2016

Ingat pasanganmu adalah pakaian bagimu.


Seorang suami ketika pergi dari rumah selama perjalanan ke tempat kerja dia bertemu banyak wanita, dan banyak diantaranya yang berpenampilan menarik, mereka mempercantik diri ketika berada diluar rumah, demikian juga ketika si suami berada ditempat kerja, disekelilingnya banyak wanita bersolek cantik, ketika sisuami pulang menuju rumah, dijalan ditemuinya banyak wanita berpenampilan menarik, dia bertemu spg yang berpakaian minim dan bersolek se cantik mungkin, tentu bikin suami makin pengen cepat sampai di rumah, berharap dapat bertemu sang istri menjadi tempat pelampiasan keinginannya. Namun dia kecewa ketika disampai dirumah yang ditemui istrinya berpenampilan buruk, si istri memakai daster yang buruk, dan bau minyak, bau kompor karena baru selesai di dapur, lalu si suami mengurungkan niatnya mendekati istrinya dan berusaha berfikir positif, mungkin istrinya baru saja selesai memasak, dan si suami berharap mungkin nanti malam si istri berpenampilan lebih baik, lebih cantik dari saat itu. Namun ketika malam menjelang penampilan istrinya justru bikin makin kecewa, istrinya malah mirip monster, si istri memakai masker putih di wajahnya, dan bagian matanya ditutup dengan dua irisan mentimun, SubhanAllah. Semoga ini sebagai pengingat agar suami dan istri saling memperindah diri untuk pasangan nya, karena fungsi pakaian salah satunya adalah memperindah.
Allah berfirman :
“Mereka (para istri) itu adalah pakaian bagi kalian dan kalian adalah pakaian bagi mereka.” (Al-Baqarah: 187)
QS. Al-A’raaf ayat 26 yang berbunyi: “Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan, pakaian takwa itu yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”
Dalam ayat tersebut terdapat kalimat "yuwaarii sau'aatikum." Sau'at yang dalam ayat tersebut bermakna aurat. Sau'at berasal dari kata sa'a – yasu'u yang berarti buruk atau tidak menyenangkan. Kata sau'at mempunyai makna yang sama dengan kata aurat. Sedangkan kata aurat sendiri berasal dari kata 'ar yang mempunyai arti onar, aib, atau tercela.
Dikutip dr Ustadz Abdullah Zein MA.

Sangat sedikit manusia menyadari nikmat air asalnya dari Allah.


Ketika seseorang meminum air dalam gengamannya kebanyakan hanya hal biasa, banyak orang menyadari dengan sadar bahwa air menopang hidupnya, dengan sadar dia mengakui bahwa manusia tidak akan dapat hidup tampa air, karen bagian tubuhnya 70% adalah air, maka dia sangat tergantung kepada air. Namun sangat sedikit manusia ketika meminum segelas air dengan sadar mengakui yang diminumnya sampai kepadanya atas berlakunya hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ (68) أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ (69)
”Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?” (QS. Al Waqi’ah [56] : 68-69)
Begitu juga firman Allah Ta’ala,
وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا (14)
”Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah.” (QS. An Naba’ [78] : 14)
Allah Ta’ala juga berfirman,
فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ
”Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya.” (QS. An Nur [24] : 43) yaitu dari celah-celah awan.[1]
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.

Sunday, October 2, 2016

Yang menilai kita sombong diri kita atau Allah?.


Saya pernah bertanya kepada salah seorang kyai, " Maaf pak kyai kok sarung sampeyan isbal, bukankah isbal dilarang secara syariat, bahkan dalam Kitab Riyadush Shalihin Imam Nawawi berdasarkan sebuah hadist menyebut shalat seseorang yang isbal tidak diterima amalannya, meskipun hadist ini di dhaifkan oleh Syaikh Al Albani, namun 11 hadist lainnya sanadnya bagus, dan wajib kita terima", lalu dia menjawab, "sampeyan itu salah memahami hadist, isbal itu dilarang jika yang melakukan berlaku sombong, jika gak sombong ya gak apa2". Jawaban ini bikin penasaran, lalu saya bertanya lagi, " Bukankah yang menilai diri kita sombong atau tidak adalah Allah pak kyai?, lalu bagaimana caranya kita tau sombong atau tidak??", kyai langsung diam, sambil berguman, "dasar wahabi". SubhanaAllah.
Imam Syafii dan Imam Nanwawi mengatakan:
Tidak boleh isbal di bawah mata kaki jika sombong, jika tidak sombong maka makruh (dibenci). Secara zhahir hadits-hadits yang ada memiliki pembatasan (taqyid) jika menjulurkan dengan sombong, itu menunjukkan bahwa pengharaman hanya khusus bagi yang sombong
(Al Minhaj Syarh Shahih Muslim karya Imam An Nawawi)
Bahkan dalam Riyadhusshalihin Imam Nawawi sengaja membuat bab yang berjudul “Bab Sifat Panjangnya Gamis, Kain Sarung, dan Ujung Sorban, dan haramnya isbal (memanjangkan) hal tersebut karena sombong, dan makruh jika tidak sombong”, yaitu bab ke-119.
"Apa saja yang melebihi dua mata kaki dari kain sarung, maka tempatnya di neraka"
(HR. Bukhari no. 5787)
waallahua'alam

Ikhlas kunci seseorang masuk surga


Beberapa waktu yang lalu tampa sengaja saya masuk sebuah lorong, dan nampak dari kejauhan seorang pemuda berjenggot dan bercelana cingkrang menaruh sebungkus makanan di emperan sebuah ruko, diletakkan di tumpukan karton dimana biasanya disitu seorang wanita gila tidur. Pemuda itu menaruh makanan ketika si wanita gila tidak ada ditempat itu, SubhanAllah, tiba-tiba saya jadi terharu bercampur iri, inilah keikhlasan tertinggi, karena dia tidak berharap sesuatu dari yang dia berikan, bahkan ucapan terima kasih dari wanita gila itu, saya iri karena belum mampu melakukan demikian, terlalu banyak tujuan dan alasan duniawi sementara sedikit yang hanya berharap ridho Allah ketika melakukan sesuatu. Beberapa minggu kemudian saya bertemu dia di kajian ilmu Ustadz Erwandi Tarmidzi, MasyaAllah, pemuda yang baik. Jadi ingat kisah hadist dimana ada lelaki dan wanita pelacur yang masuk surga hanya karena memberi minum seekor anjing, keduanya melakukan itu tidak berharap sesuatu apapun atas tindakannya, beberapa ulama ketika membahas hadist ini menyebut inilah keikhlasan tertinggi yang menghantarkan dia ke surga, karena tidak berharap apa2, bahkan tidak juga ucapan terima kasih dari seekor anjing.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِى بِطَرِيقٍ اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَوَجَدَ بِئْرًا فَنَزَلَ فِيهَا فَشَرِبَ ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ فَقَالَ الرَّجُلُ لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الْكَلْبَ مِنَ الْعَطَشِ مِثْلُ الَّذِى كَانَ بَلَغَ مِنِّى. فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلأَ خُفَّهُ مَاءً ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ حَتَّى رَقِىَ فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّ لَنَا فِى هَذِهِ الْبَهَائِمِ لأَجْرًا فَقَالَ « فِى كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ »
“Ketika seorang laki-laki sedang berjalan, dia merasakan kehausan yang sangat, lalu dia turun ke sumur dan minum. Ketika dia keluar, ternyata ada seekor anjing sedang menjulurkan lidahnya menjilati tanah basah karena kehausan. Dia berkata, ‘Anjing ini kehausan seperti diriku.’ Maka dia mengisi sepatunya dan memegangnya dengan mulutnya, kemudian dia naik dan memberi minum anjing itu. Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari binatang?” Beliau menjawab, “Setiap memberi minum pada hewan akan mendapatkan ganjaran.” (HR. Bukhari no. 2363 dan Muslim no. 2244)
Juga dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِى يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنَ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا
“Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu menngelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (lalu menimba air dengannya). Ia pun diampuni karena amalannya tersebut.” (HR. Muslim no. 2245).
Semoga mampu menjadi insan yang ikhlas ketika melakukan sesuatu, aamiin.

Saturday, October 1, 2016

JADILAH PEMAAF


Oleh
Al Maghriby bin As Sayyid Mahmud Al Maghriby
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. [Ali Imran : 134]
Allah berfirman.
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. [Al A’raaf : 199]
Allah berfirman.
فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ
Maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik. [Al Hijr : 85]
Dari Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah bersabda kepada Abdul Qais.
إنَّ فِيْكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا الله: الْحِلْمُ وَاْلأنَاة.
Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua sifat yang dicintai Allah, Al Hilm (pemaaf) dan Anah (murah hati). [1]
Pemaaf dan murah hati merupakan sifat paling mulia yang harus dimiliki oleh setiap pendidik teladan karena sifat merupakan kebaikan di atas kebaikan. Dan kedua sifat itu sangat dicintai Ar Rahman. Oleh sebab itu seorang pendidik harus menjadi pemaaf dan murah hati apapun yang dilakukan oleh seorang anak. Maka hendaklah menjadi seorang pemaaf dan jangan memberi sanksi kepada anak dalam keadaan marah. Pergaulilah anakmu dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Terimalah apa adanya tidak menuntut yang paling ideal. Luruskan tingkah lakunya, perbaikilah dan didiklah dengan etika dan adab yang baik.
Pemaaf merupakan sifat yang mulia yang diberikan Allah kepada para rasul dan para nabi sebagaimana dalam firman-Nya.
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّاهٌ مُنِيبٌ
Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah. [Huud : 75]
Dan pemaaf merupakan sifat yang paling mulia karena Allah mensifati diri-Nya dalam firman-Nya.
وَاللهُ غَنِيٌّ حَلِيمُُ
Allah Maha Kaya dan Maha Penyantun. [Al Baqarah :263 ]

Kenapa kebaikan selalu jadi bahan olokan?


Di masyarakat kita sering ada olok-olokan dan ejekan, namun anehnya yang diolokkan selalu berkaitan dengan kebaikan, semisal sok alim, sok syar'i, sok nyunnah, sok tau, sok baik dst., kenapa gak soal keburukan misal sok porno, sok nyopet, sok syirik, sok bid'ah dan sok keburukan lainnya. Mungkin itu kerjaan setan yaa? Yang berhasil membisiki manusia agar terhalang ke pada kebaikan, Waallahua'lam.

Banyaknya orang bukan ukuran kebenaran.



Warung sebelah selalu membanggakan jumlah jamaah mereka yang besar, memang benar jumlah mereka besar, konon sekitar 30juta. Masalahnya ukuran kebenaran bukan dari banyaknya jamaah, tapi dari kebenaran yang dia bawa. Menurut Ustadz Maududi Abdullah Lc., Allah ketika menyebutkan banyaknya orang selalu berkaitan dengan dengan kesesatan dan azab, sementara ketika Allah menyebut sedikitnya orang Dia sedang membicarakan Hidayah dan kebaikan.
1. Kebanyakan manusia menyesatkan :
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ
“Seandainya kalian mengikuti kebanyakan orang di muka bumi, sungguh mereka akan menyesatkan kalian dari jalan Allah (Qs:al An’aam:116)
2. Kebanyakan manusia tidak bersyukur:
إِنَّ اللّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَشْكُرُونَ
“..akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur” (Qs Al Baqoroh:243)
3. Kebanyakan manusia tidak mengetahui kebenaran:
وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ
“…akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Qs.Al A’raf:187)
4. Kebanyakan manusia lalai mengingat Allah:
وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
“.. dan sesungguhnya kebanyakan manusia itu lengah terhadap tanda tanda kekuasan Kami” (Qs.Yunus:92)
5. Kebanyakan manusia itu fasik:
وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ
“..dan sesungguhnya kebanyakan manusia itu benar benar fasiq” (Qs.Al Maa’idah:49)
6. Kebanyakan manusia mengingkari Al Quran:
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا لِلنَّاسِ فِي هَـذَا الْقُرْآنِ مِن كُلِّ مَثَلٍ فَأَبَى أَكْثَرُ النَّاسِ إِلاَّ كُفُوراً
“ dan sesungguhnya Kami telah mengulang ulang kepada manusia didalam Al-Quran ini setiap macam perumpamaan, tetapi kebanyakan manusia tidak menyukai selain mengingkari”. (Qs.Al Isra’:89)
7. Kebanyakan manusia mengingkari berjumpa dengan Allah:
وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ بِلِقَاء رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ
“ Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar benar ingkar akan pertemuan dengan rabb-nya. (Qs.Ar Ruum:8)
8. Kebanyakan manusia tidak beriman:
وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يُؤْمِنُونَ
“ ..akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman”. (Qs.Hud:17)
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah, tahukah engkau, bahwa:
1. Sedikit sekali manusia yang bersyukur:
وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“ Sedikit sekali dari hamba-Ku yang bersyukur.” (Qs.Saba’:13)
2. Sedikit sekali manusia yang beriman:
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ قَلِيلاً مَا تُؤْمِنُونَ
“ ..Sedikit sekali kalian beriman kepadanya. (Qs.Al Haaqqah:41)
3. Sedikit sekali manusia menginggat Allah:
مَّعَ اللَّهِ قَلِيلاً مَّا
“ Sangatlah sedikit kalian-Nya.” (Qs.An Naml:62)
4. Sedikit sekali manusia yang mau mengambil pelajaran.
مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء قَلِيلاً مَّا تَذَكَّرُونَ
“..Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran” (Qs.Al A’raf:3)