Wednesday, April 12, 2017

Demo bukan bagian dari Islam.


Beberapa hari yang lalu daiajak teman untuk ikut demo rutin, yang diajdwalkan 3-4 bulan sekali turun ke jalan untuk mengingatkan kaum muslimin agar perlunya memperjuangkan khilafah Islamiyah, dan saya menolaknya secara halus, karena sekarang setelah mengikuti kajian sunnah baru mengetahui hal demikian bukan amalan yang diajarkan dalam Islam, kalau menilik sejarahnya pengamal pertama demo dan turun ke jalan diamalkan oleh kaum kafirin seperti yahudi dan kaum khawarij. Kalau menegakkan agama caranya sudah tidak sesuai syariat maka mustahil dapat menegakkan agama ini agar berjaya, jadi ingat kajian Ustadz Fauzan, kata beliau, "tidak ada sedikitpun mashlahat dari amalan demo, kebanyakan apa yang dihasilkannya adalah mudharat bagi umat, lihat Al Jazair, Mesir, Suriah, Irak dan seterusnya, semua kekacauan di negri-negri itu dimulai dari aksi turun ke jalan, menyuarakan pandangan mereka yang menurutnya benar yakni menegakkan khilafah dan hasilnya sangat buruk, padahal cara menegakkan khilafah sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassallam, dan beliau menegakkan agama hingga berjaya dimasanya tidak dengan cara mengumpulkan banyak orang dan turun ke jalan, namun beliau mendakwahkan aqidah tauhid dan mengajak manusia beramal shaleh."
Allâh berfirman:
سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ
“Kami akan campakkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, disebabkan mereka telah berbuat syirik kepada Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak pernah menurunkan keterangan tentangnya. Tempat kembali mereka adalah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang zhalim.” [QS. Ali ‘Imran: 151]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku” [An-Nur : 55]
Istikhlaf dan Tamkin (kekuasaan dan kemenangan) adalah sebuah janji dari Allah bagi orang-orang beriman yang berusaha. Kemudian lihatlah :
وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ
(Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Allah ridhai untuk mereka)
Sebelum Allah menegakkan Negara di bumi, Allah menegakkan agama di hati manusia. Tatkala agama telah tertanam di hati kita masing-masing, kita sudah menegakkan hukum Allah di hati masing-masing, kita telah menegakkan hukum Allah dalam kehidupan sesuai dengan kemampuan kita, niscaya Allah akan memberikan anugrah berupa Istikhlaf dan Tamkin.
Sumner referensi Al Manhaj.or.id.com

No comments:

Post a Comment