Sunday, November 19, 2017

Salah satu ciri seorang mukmin adalah dermawan


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas mengatakan, "salah satu sebab seseorang dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla adalah jika dia memiliki sifat dermawan, dan dia tidak pernah takut miskin atas sedekah yang diberikan kepada orang lain, karena dia yakin Allah Azza Wajalla menganti sedekahnya dengan yang jauh lebih baik. Maka tidak akan terkumpul menjadi satu dalam diri seseorang antara iman dan sifat bakhil(pelit). Oleh karenanya salah satu ciri utama seorang mukmin adalah memiliki sifat dermawan, membantu orang lain dengan hartanya, waallahua'lam. "
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
أحبُّ الناسِ إلى اللهِ تعالى أنفعُهم للناسِ وأحبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ سرورٌ يُدخلُه على مسلمٍ أو يكشفُ عنه كُربةً أو يقضي عنه دَينًا أو يطردُ عنه جوعًا ولأن أمشيَ مع أخٍ في حاجةٍ أحبُّ إليَّ من أن أعتكفَ في هذا المسجدِ ( يعني مسجدَ المدينةِ ) شهرًا ومن كفَّ غضبَه ستر اللهُ عورتَه ومن كظم غيظَه ولو شاء أن يمضيَه أمضاه ملأ اللهُ قلبَه رجاءَ يومِ القيامةِ ومن مشى مع أخيه في حاجةٍ حتى تتهيأَ له أثبت اللهُ قدمَه يومَ تزولُ الأقدامُ
“manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat untuk manusia. Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang engkau masukan ke hati seorang mukmin, atau engkau hilangkan salah satu kesusahannya, atau engkau membayarkan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya. Dan aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada ber-i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya. Dan siapa yang menahan marahnya maka Allah akan tutupi auratnya. Barangsiapa yang menahan marahnya padahal ia bisa menumpahkannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat. Dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya sampai ia memenuhi kebutuhannya, maka Allah akan mengokohkan kedua kakinya di hari ketika banyak kaki-kaki terpeleset ke api neraka” (HR. Ath Thabrani 6/139, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/575).

No comments:

Post a Comment