Tuesday, November 21, 2017

Durhaka kepada orang tua adalah dosa besar setelah syirik.




Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kesempatan Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas masuk kesebuah gedung instansi, dipintu masuk beliau disambut dua orang security, lalu mereka bertanya kepada ustadz seperti yang dilakukan kepada siapa saja yang masuk gedung itu, "maaf pak ada yang dapat saya bantu?", ustadz terdiam sejenak kemudian bertanya, "apakah kalian pernah menanyakan seperti ini kepada orang tua kalian?, mengatakan kepada orang tua, pak atau bu apakah yang dapat saya bantu?". Dua satpam mendengar pertanyaan ustadz langsung kaget, dan kemudian menjawab, "tidak pernah pak".
Lalu Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas menasehati agar mereka melakukan hal serupa kepada orang tua mereka, karena jika ini dilakukan kepada orang tuanya jauh lebih mulia dibandingkan jika dilakukan hal yang sama kepada orang lain. Alasan beliau akhlak yang baik kepada orang tua adalah hukumnya wajib dalam agama kita, sementara durhaka kepada orang tua adalah termasuk dosa besar, bahkan rangking dua setelah syirik.
Selain memerintahkan birrul wâlidain (berbakti kepada kedua orang tua), agama Islam juga melarang ‘uqûqul wâlidain (durhaka kepada kedua orang tua), bahkan memasukkannya ke dalam dosa-dosa besar yang mengiringi syirik. Banyak hadits-hadits yang berkaitan dengan hal ini, antara lain:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْكَبَائِرُ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ثُمَّ عُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قُلْتُ وَمَا الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قَالَ الَّذِي يَقْتَطِعُ مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ هُوَ فِيهَا كَاذِبٌ
Dari Abdullâh bin ‘Amr, ia berkata: Seorang Arab Badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasûlullâh, apakah dosa-dosa besar itu ?” Beliau menjawab, “Isyrak (menyekutukan sesuatu) dengan Allâh”, ia bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Kemudian durhaka kepada dua orang tua,” ia bertanya lagi, “Kemudian apa ?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah yang menjerumuskan”. Aku bertanya, “Apa sumpah yang menjerumuskan itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah dusta yang menjadikan dia mengambil harta seorang muslim”. [HR al-Bukhâri, no. 6255]
Referensi dr, "Dosa durhaka kepada Orang Tua", karya Ustadz Abu Ismail Muslim Al Atsary di almanhaj.or id

No comments:

Post a Comment