Monday, January 16, 2017

Kenapa kita tidak peduli dengan amalan kesyirikan disekitar kita?.


Jika suatu hari ada sekelompok orang menggelar shalat bersama dipinggir pantai Selatan Jawa, kemudian mereka melakukan Shalat berjamaah dengan menghadap ke arah laut selatan, tidak menghadap kiblat, dan dalam awal shalat mereka mengucapkan, "usholi wa nusuki lilla Nyi roro kiduli", tentu ketika berita ini sampai kepada seseorang kemudian dishare ke banyak media, baik media sosial dan media cetak dan diketahui umat muslim secara luas, pastilah setiap muslim yang mendengar berita ini akan marah, semua muslim di negri ini akan sepakat menyatakan amalan yang dilakukan orang2 itu adalah sesat dan wajib diperangi, bahkan mungkin muslim di negri ini meminta pemerintahan menghukum pelakunya.
Ini anehnya, ketika hal demikian mampu membuat banyak muslim marah, dan sepakat dalam mengatakan bahwa perbuatan tersebut adalah sesat, sepakat itu masuk syirik mutlak, karena Shalat dengan diniatkan kepada selain Allah Azza wa Jalla. Namun ketika ada perbuatan syirik yang sama seperti melarungkan sesajen ke laut selatan atau memberi sesembahan pada tempat-tempat keramat lainnya dengan menyembelih hewan dan sesajen lainnya kenapa muslim di negri ini diam?, tidak peduli, tak ada satupun suara seorang muslim menyatakan itu perbuatan sesat, padahal dua hal itu adalah sama2 perbuatan kesyirikan, karena melakukan pengorbanan kepada selain Allah Azza wa Jalla.

Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”(Al An’am:162)
Makna nusuk adalah sembelihan atau kurban, yaitu melakukan taqarrub (pendekatkan diri) dengan cara mengalirkan darah. Dalam ayat ini Allah menyebutkan bahwa sholat dan menyembelih adalah termasuk ibadah sehingga harus ditujukan kepada Allah semata. (Lihat At-Tamhiid li Syarhi Kitabi at Tauhiid, 143, Syaikh Shalih Alu Syaikh).
Allah Melaknat Orang yang Menyembelih untuk Selain-Nya
Larangan menyembelih untuk selain Allah dipertegas juga dengan sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berikut :
عن علي رضي الله عنه قال: حدثني رسول الله صلى الله عليه وسلم بأربع كلمات: (لعن الله من ذبح لغير الله، لعن الله من لعن ووالديه. لعن الله من آوى محدثاً، لعن الله من غير منار الأرض) [رواه مسلم].
Dari ‘Ali radhiyallahu’anhu, beliau berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepadaku dengan empat nasihat : “Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Allah melaknat anak yang melaknat kedua orang tuanya. Allah melaknat orang yang melindungi muhdits (orang yang jahat) /muhdats (pelaku bid’ah). Allah melaknat orang yang sengaja mengubah patok batas tanah.” (HR. Muslim 1978).
Dikutip dr Ustadz Abdullah Zein MA. Referensi;" Semebelihanku hanya untuk Allah", karya Dr.Andika Minaoki di web Muslim.or.id

No comments:

Post a Comment