Wednesday, January 11, 2017

Berdakwahlah dengan cara cerdas(2).


Ada salah satu teman jamaah kajian, dia berhasil mensyiarkan dakwah Sunnah di kampungnya di sebuah desa di Sumatra Barat, padahal asalnya masyarakat desa itu pemahaman Tareqat yang sangat kuat. Namun berkat trik dakwah yang diterapkan oleh teman dan kemudahan yang diberikan Allah Azza Wajalla, paham Sunnah mulai dikenal didesa itu, bukan sesuatu yang asing lagi.
Dia mengisahkan dulu ketika pertama kali pulang kampung penampilan dia yang jenggotan dan celana cingkrang sering jadi bahan gossip, dituduh paham teroris, dicap pengikut wahabi, dianggap sudah termakan aliran sesat dan seterusnya, cuma hal demikian dia anggap wajar karena ketidak tahuan akhirnya banyak berprasangka buruk. Maka untuk menghapus prasangka buruk warga desa dia mendekati para tokoh agama didesa itu, sering ngajak minum kopi atau ngajak makan bareng, dan dia yang traktir semua, dalam kegiatan itu dia ngobrol masalah2 umum, dan sama sekali tidak membicarakan perihal agama. Ketika dia dan para tokoh agama didesa itu sudah akrab maka ketika menyampaikan paham sunnah menjadi lebih mudah, akhirnya pelan namun pasti pemahaman Sunnah yang benar mulai merebak didesa itu, bahkan berangkat dari penasaran ingin tau paham sunnah yang benar para warga desa itu mulai sering titip dibelikan buku2 tentang Sunnah kepada dia, teman yang semula dituduh sesat.
Kesimpulannya ketika kita ingin mendakwahkan Sunnah ini kepada yang menentangnya, jangan dimusuhi dan jangan tidak peduli, namun sebaliknya jadikan teman dan sekutu agar mereka menerima apa yang kita sampaikan menganggapnya sebagai nasehat bukan menghujat. Karena mereka memusuhi berangkat dari ketidak tahuan, maka bikin mereka menjadi tau.
Kata Ustadz Abu Zubair Haawary, "dakwah itu sukses jika kita mendasarinya dengan cinta, kita mendakwahkan Sunnah karena ingin menyelamatkan".
Waallahua'lam.

No comments:

Post a Comment