Friday, January 13, 2017

Bagaimana caranya agar BAHAGIA?


Beberapa hari yang lalu di inbox saya ada seorang teman yang berkeluh kesah tentang berbagai hal, intinya dia tidak bahagia, padahal kalau lihat wallnya seperti dia orang berbahagia, di wallnya penuh foto dirinya sedang tersenyum ketika disuatu tempat, beberapa kota yang berbeda, maklum kehidupan nya mapan sehingga memungkinkan dia pergi kemana saja, bahkan dibeberapa fotonya nampak dia sedang berada di luar negri. Tapi dibalik itu semua ternyata hatinya tidak tenang, gelisah dan sempit, dia tidak bahagia, SubhanaAllah.
Jadi ingat kisah2 orang yang dulu saya kira orang yang sangat bahagia, ternyata kehidupannya berakhir tragis, disebabkan keputus asaan dan kegelisahan luar biasa dalam hatinya. Dulu saya mengidolakan Robie Williams, seorang aktor kawakan di Hollywod, peraih beberapa penghargaan oscar, puncak prestasi dari flim kelas dunia, hampir semua flim yang dibintanginya pernah saya tonton, saya mengidolakan dirinya karena diluar flim dia punya sikap dermawan luar biasa, dia banyak menyantuni lembaga2 sosial di Amerika dan Dunia. Namun ketika mendengar berita kematiannya saya baru sadar bahwa saya mengidolakan orang yang salah, dia mati dengan cara bunuh diri, dikarenakan depresi yang luar biasa sehingga membuatnya putus asa dan memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri. Dan banyak idola saya mati dengan cara demikian seperti Michael Jackson dan Kurt Cobain(Nirvana), ternyata mereka semua tidak patut dijadikan idola dan teladan, karena hidup mereka tidak bahagia.
Setelah mengenal dakwah sunnah saya baru memahami makna bahagia yang hakiki, seperti yang dituturkan oleh Ustadz Maududi Abdullah, " kebahagiaan yakni kelapangan hati dan ketenangan jiwa hanya didapat ketika seseorang berada dijalan yang disyariatkan oleh Allah dan RasulNya, sebaliknya keterpurukan, kegelisahan dan kesempitan hati terjadi pada seseorang ketika jauh dari syariat Allah dan RasulNya. Karena ketika seseorang jauh dari syariat Allah dan RasulNya, maka semua pendengaran, penglihatan, tangan dan kaki dan mulut selalu berbuat dosa, dan muara dari dosa yang dilakukan adalah didalam hati, disanalah akibat dari dosa membuat hati seseorang pelaku maksiat gelisah dan sempit. Maka jika anda ingin bahagia bawa kembali pendengaran, penglihatan, mulut dan telinga, kaki dan tangan dan semua organ dalam tubuh kita diatas syariat yang telah ditentukan Allah dan RasulNya, hanya itu kunci jika ingin meraih kebahagiaan".
Jika di antara kita yang bertanya-tanya bagaimanakah cara untuk menjadi orang yang berbahagia, maka Alloh sudah memberikan jawabannya dengan firman-Nya,
ٌّفَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَيَشْقَى وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
“Barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thoha: 123-124)
Dan juga dalam firman-Nya,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَاكَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
Kebahagiaan seorang mukmin semakin bertambah ketika dia semakin dekat dengan Tuhannya, semakin ikhlas dan mengikuti petunjuk-Nya. Kebahagiaan seorang mukmin semakin berkurang jika hal-hal di atas makin berkurang dari dirinya.
Seorang mukmin sejati itu selalu merasakan ketenangan hati dan kenyamanan jiwa. Dia menyadari bahwasanya dia memiliki Tuhan yang mengatur segala sesuatu dengan kehendak-Nya.
Sumber referensi: "kunci kebahagiaan", oleh Ustadz Aris Munandar di muslim.or.id

No comments:

Post a Comment