Monday, May 15, 2017

Siapakah yang dimaksud dengan ulama?


Saat ini banyak orang menyematkan gelar ulama sesuai pendapatnya pribadi, sehingga banyak orang sejatinya belum layak digelari sebagai ulama menjadi ulama ditengah mereka, lalu siapakah yang layak digelari dengan gelar ulama?.
Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah ditanya tentang siapakah yang patut digelari sebagai ulama, beliau menjawab, " dalam hadist Sahhih disebut ulama adalah pewaris Nabi, maka karena statusnya sebagai pewaris dia wajib menjaga keaslian dan kemurnian ajaran Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, dia tidak berhak menambah atau mengurangi ajaran yang telah disampaikan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, karena statusnya hanya sebagai pewaris dia tidak berhak merubah sedikitpun ajaran Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam. Jika kita temui ada seseorang digelari ulama namun sudah berani merubah ajaran nabi, yang semula haram kemudian dia halalkan atau yang semula halal dia haramkan sesungguhnya dia bukanlah seorang ulama, tinggalkan orang seperti ini, wa'allahua'lam."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَاراً وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنَ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. al-Imam at-Tirmidzi di dalam Sunan beliau no. 2681, Ahmad di dalam Musnad-nya (5/169), ad-Darimi di dalam Sunan-nya (1/98), Abu Dawud no. 3641, Ibnu Majah di dalam Muqaddimah-nya, serta dinyatakan sahih oleh al-Hakim dan Ibnu Hibban. Asy-Syaikh al-Albani rahimahullah mengatakan, “Haditsnya shahih.” Lihat kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 3096, Shahih Sunan at-Tirmidzi no. 2159, Shahih Sunan Ibnu Majah no. 182, dan Shahih at-Targhib, 1/33/68)

No comments:

Post a Comment