Sunday, May 21, 2017

Ayat tidak melewati kerongkongan mereka.


Kalau diskusi dengan orang yang selalu meneriakkan khilafah dan daulah nanti giliran ditanya bagaimana kalian mengamalkan ini?, pasti mereka bingung dan diam, akrena paham mereka tidak dapat diamalkan dalam dunia nyata, semisal ketika ditanya misal nih kalian dapat menguasai parlemen, menguasai istana negara selanjutnya apa?, apakah kalian akan menegakkan hukum lslam ditengah masyarakat yang masih hobby maksiat, bid'ah dan syirik? jika kalian tegakkan hukum Islam niscaya sangat banyak penduduk negri ini akan dihukum semua, karena penduduk mayoritas negri ini pelaku dari perbuatan2 itu. Jadi ingat kajian hadist dengan Ustadz Abu Zubair Haawary mengenai hadist yang memuat ciri-ciri khawarij, beliau berkata, " dalam setiap jaman akan selalu muncul sekelompok orang yang berpaham khawarij, dan itu sudah dikabarkan kepada kita oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassallam, tersebut dalam hadist ciri mereka adalah sekelompok anak muda dengan semangat jihad luar biasa namun tidak disertai ilmu, tidak mengikuti pendapat ulama-ulama besar dan mengangkat ulama dari kalangan mereka sendiri. Rasulullah menyebut amalan mereka dalam amal ibadah sangat luar biasa, bahkan beliau sebut amalan pada sahabatnya tidak ada apa-apa dibanding mereka, namun ayat yang mereka baca tidak melewati kerongkongan mereka, atau apa yang terkandung dalam ayat itu tidak mereka amalkan. Semoga terhindar dari syubhat dan paham mereka, aamiin. Maka perbanyak duduk didepan orang-orang yang berilmu, agar terselamatkan dari fitnah disekeliling kita, termasuk fitnah khwarij!".".
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “Dari kelompok orang ini (orang-orang seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim Al Najdi), akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca Al Qur`an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala; mereka keluar dari Islam seperti panah yang meluncur dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan kumusnahkan mereka seperti musnahnya kaum ‘Ad.” (HR Muslim 1762)
Kalimat yang artinya “mereka yang membaca Al Qur’an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan” adalah kalimat majaz . “Tidak melewati kerongkongan” kiasan dari “tidak sampai ke hati” artinya mereka membaca Al Qur’an namun tidak menjadikan mereka berakhlakul karimah.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Sesungguhnya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan Akhlak.” (HR Ahmad)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang bertambah ilmunya tapi tidak bertambah hidayahnya, maka dia tidak bertambah dekat kepada Allah melainkan bertambah jauh“
Semakin banyak mengenal Allah (ma’rifatullah) melalui ayat-ayat-Nya qauliyah dan kauniyah, maka semakin dekat hubungan dengan-Nya. Ilmu harus dikawal hidayah. Tanpa hidayah, seseorang yang berilmu menjadi sombong dan semakin jauh dari Allah ta’ala. Sebaliknya seorang ahli ilmu (ulama) yang mendapat hidayah (karunia hikmah) maka hubungannya dengan Allah ta’ala semakin dekat sehingga meraih maqom disisiNya.
Sebagaimana diperibahasakan oleh orang tua kita dahulu bagaikan padi semakin berisi semakin merunduk, semakin berilmu dan beramal maka semakin tawadhu, rendah hati dan tidak sombong.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan muncul suatu sekte/firqoh/kaum dari umatku yang pandai membaca Al Qur`an. Dimana, bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan mereka. Demikian pula shalat kalian daripada shalat mereka. Juga puasa mereka dibandingkan dengan puasa kalian. Mereka membaca Al Qur`an dan mereka menyangka bahwa Al Qur`an itu adalah (hujjah) bagi mereka, namun ternyata Al Qur`an itu adalah (bencana) atas mereka. Shalat mereka tidak sampai melewati batas tenggorokan. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya”. (HR Muslim 1773)
Begitupula kalimat yang artinya “mereka sholat tetapi tidak sampai melewati batas tenggorokan” adalah kalimat majaz. “Tidak sampai melewati batas tenggorokan” kiasan dari “tidak sampai ke hati” artinya sholatnya tidak mencegah perbuatan keji dan mungkar, sholatnya tidak menjadikannya berakhlak baik
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang shalatnya tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka ia tidak bertambah dari Allah kecuali semakin jauh dariNya” (diriwayatkan oleh ath Thabarani dalam al-Kabir nomor 11025, 11/46)
Firman Allah ta’ala yang artinya, “Pada hari itu tidak berguna lagi harta dan anak-anak, kecuali yang kembali kepada Allah dengan hati yang lurus.” (QS. Asy-Syu’araa: 88).
referensi artikel" tidak melewati kerongkongan", oleh Zon di mutiarazuhud.blogspot.co

No comments:

Post a Comment