Wednesday, May 17, 2017

Jangan jadikan ormas sebagai agama.


Melihat keadaan muslim di Indonesia saat ini jadi miris, mereka terkotak-kotak dalam ormas, firqoh dan partai politik, hal ini penyebabnya adalah sikap fanatisme berlebihan kepada kelompoknya, pada akhirnya umat muslim di negri ini hanya jadi permainan kaum kafirin, karena mereka lemah.
Dalam sebuah kajian Ustadz Subhan Bawazier mengatakan, " antum tau, dulu para tokoh agama seperti KH.Hasyim Ashari mendirikan NU atau KH.Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah karena mereka sebenarnya hanya ingin dengan wadah organisasi dapat mengumpulkan kekuatan umat muslim demi berjuang melawan penjajah Belanda, namun setelah kemerdekaan telah diraih para pengikut organisasi ini salah memahami hal tersebut, timbul sikap fanatik pada diri mereka, karena dipicu fanatisme kelompok yang berlebihan akhirnya menganggap ormasnya adalah agama mereka, jadi akhirnya ada agama cara NU, agama cara Muhammadiyah, agama cara Persis dst. Ini sungguh keliru, karena agama sebenarnya cuma satu yakni Islam, dan tidak ada kelompok-kelompok dalam Islam."
Allah Ta’ala berfirman,
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. (QS Ali Imran:103)
Ibnu Jarir Ath Thabari berkata tentang tafsir ayat ini: Allah Ta’ala menghendaki dengan ayat ini, Dan berpeganglah kamu semuanya kepada agama Allah yang telah Dia perintahkan, dan (berpeganglah kamu semuanya) kepada janjiNya yang Dia (Allah) telah mengadakan perjanjian atas kamu di dalam kitabNya, yang berupa persatuan dan kesepakatan di atas kalimat yang haq dan berserah diri terhadap perintah Allah. [Jami’ul Bayan 4/30.]
Al Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkata,“Dia (Allah) memerintahkan mereka (umat Islam) untuk berjama’ah dan melarang perpecahan. Dan telah datang banyak hadits, yang (berisi) larangan perpecahan dan perintah persatuan. Mereka dijamin terjaga dari kesalahan manakala mereka bersepakat, sebagaimana tersebut banyak hadits tentang hal itu juga. Dikhawatirkan terjadi perpecahan dan perselisihan atas mereka. Namun hal itu telah terjadi pada umat ini, sehingga mereka berpecah menjadi 73 firqah. Diantaranya terdapat satu firqah najiyah (yang selamat) menuju surga dan selamat dari siksa neraka. Mereka ialah orang-orang yang berada di atas apa-apa yang ada pada diri Nabi n dan para sahabat beliau.” [Tafsir Al Qur’anil ‘Azhim, surat Ali Imran:103.]
Al Qurthubi berkata tentang tafsir ayat ini,“Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan persatuan dan melarang dari perpecahan. Karena sesungguhnya perpecahan merupakan kebinasaan dan al jama’ah (persatuan) merupakan keselamatan.” [Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an 4/159.]
Sumber referensi artikel"Umat Muslim janganlah berpecah belah", karya Ustadz Muslim Atsary di muslim.or.id.co

No comments:

Post a Comment