Sunday, May 7, 2017

Hukum menyingkat SAW dibelakang nama Nabi.


Dalam sebuah kajian seorang jamaah bertanya kepada Ustadz Syafig Reza Basalamah dengan secarik kertas, dan dalam pertanyaan tersebut tertulis "Nabi Muhammad SAW", beliau langsung berkata, "Afwan, kita sebaiknya tidak menyingkat dengan SAW untuk menuliskan ini, karena ini amalan penting, karena ini adalah bentuk shalawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, maka sebaiknya ditulis dengan lengkap dan tidak disingkat, harusnya kita malu, kita mampu menulis sesuatu dengan panjang lebar namun giliran pas shalawat kepada beliau justru kita pelit, hindari kebiasaan menyingkat shalawat seperti ini, raih banyak pahala dari bershalawat kepada Nabi dengan menuliskannya secara lengkap, dan dengan banyak bershalawat kepada beliau ada kemungkinan kita mendapatkan syafa'at beliau kelak di Padang mahsyar, waallahua'lam."
---------------------------------
As-Sakhoowi rahimahullah (wafat 902 H) dalam kitabnya Fathul Mughiits (Syarah 1000 bait Al-Haafiz al-'Irooqi) lebih cenderung kepada pendapat bahwa penyingkatan tersebut hanya masuk pada kategori خِلاَفُ الأَوْلَى "Menyelisihi yang lebih utama", dan tidak sampai pada kategori makruh. Berikut pernyataan beliau rahimahullah
واجتنب أيها الكاتب الرمز لها أي للصلاة على رسول الله صلى الله عليه و سلم في خطك بأن تقتصر منها على حرفين ونحو ذلك فتكون منقوصة صورة كما يفعله الكسائي والجهلة من أبناء العجم غالبا وعوام الطلبة فيكتبون بدلا صلى الله عليه وسلم ص أو صم أو صلم أو صلعم فذلك لما فيه من نقص الأجر لنقص الكتابة خلاف الأولى.
وتصريح المصنف فيه وفيما بعده بالكراهة ليس على بابه ...لكن وجد بخط الذهبي وبعض الحفاظ كتابتها هكذا صلى الله علم وربما اقتفيت أثرهم فيه بزيادة لام أخرى قبل الميم مع التلفظ بهما غالبا والأولى خلافة
"Wahai sang penulis, hendaknya engkau menjauhi penulisan simbol untuk bersholawat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam tulisanmu, yaitu engkau menyingkatnya menjadi dua huruf dan yang semisalnya. Maka jadilah bentuk sholawatnya menjadi berkurang, sebagaimana yang dilakukan oleh Al-Kisaai, orang-orang jahil dari orang-orang 'ajam secara umum, dan juga para penuntut ilmu yang awam. Sebagai pengganti صلى الله عليه وسلم mereka tulis (ص) atau (صم) atau (صلم) atau (صلعم). Hal ini dikarenakan akan mengurangi pahala dikarenakan kurangnya tulisan. Ini adalah menyelisihi yang lebih utama.
Referensi Dr Firanda.co

No comments:

Post a Comment