Sunday, May 21, 2017

Jawaban Allah atas doa kita jauh lebih indah.


Dalam kajian kemarin Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan sebuah tulisan dari Doktor Muhammad, seorang dosen pengajar di Ummul Quro Makkah mengisahkan peristiwa yang dialami oleh temannya.
Dikisahkan ada temannya adalah seorang pemuda yang taat dalam beramal ibadah, tiap hari selalu berlama-lama di Masjidil Haram untuk melakukan amal ibadah. Pada suatu ketika dia dijodohkan dengan seorang wanita, setelah melalui beberapa proses pendekatan kemudian sampailah si pemuda diminta menunggu jawaban dari pihak wanita diterima atau tidaknya pinangan si pemuda, dan soal keputusan atas hal ini sudah ditentukan tanggalnya.
Maka sambil menunggu keputusan dari pihak wanita si pemuda dalam setiap selesai shalat selalu berdoa kepada Allah, menengadahkan tangan meminta agar disandingkan dengan si wanita tersebut, setiap hari dan setiap saat dia berdoa agar keinginannya terkabul. Sampailah pada tanggal yang ditentukan keputusan diterima atau tidaknya pinangan, ternyata si wanita menolak pinangan si pemuda dan memilih menikah lelaki lain, akhirnya si wanita hidup bersama pilihannya itu. Si pemuda pun mengakhiri doanya untuk meminta wanita itu sebagai istrinya, dan bertanya-tanya dalam hati, kenapa doanya tidak dikabulkan oleh Allah Azza Wa Jalla?.
Selang satu bulan kemudian ternyata si wanita itu terindikasi terjangkit kangker payudara ganas, satu bulan berikutnya atas saran dokter payudara yang terindikasi kanker itu dipotong agar tidak menyebar kebagian tubuh yang lain. Namun satu bulan berikutnya dokter menemukan indikasi bahwa payudara sebelahnya juga terjangkit kanker ganas, maka pada bulan itu juga payudaranya dipotong, dan pada bulan keempat pernikahannya si wanita hidup tanpa payudara. Dan pada bulan keenam si wanita meninggal dunia.
DR.Muhammad dalam artikelnya menulis, "Subhanallah, ini jawaban yang indah yang diberikan Allah dari pertanyaan-pertanyaan saya dan teman saya, jika terjadi teman saya menikah dengan wanita itu mungkin hanya kesedihan dan penderitaan yang harus diterimanya selama menikah dengan wanita itu. Ini bukti bahwa Allah masih sayang kepada teman saya, sehingga menghindarkan dari hal seperti itu kepadanya, Allah lebih mengetahui mana yang terbaik bagi orang-orang yang Dia sayangi, waallahua'lam."
Allah, Rabb yang mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya pun tak luput untuk disalahkan. Orang-orang seperti ini, hendaknya mengingat sebuah firman Allah:
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

No comments:

Post a Comment