Monday, February 5, 2018

WANITA SHOLEHAH ITU SIBUK MENCARI PAHALA, BUKAN SIBUK MENUNTUT HAKNYA.

WANITA SHOLEHAH ITU SIBUK MENCARI PAHALA, BUKAN SIBUK MENUNTUT HAKNYA.
Oleh Siswo Kusyudhanto

Oleh Siswo Kusyudhanto
Ada teman berkisah tentang seorang wanita yang mengajukan cerai karena merasa tidak tercukupi hak-haknya, padahal secara nafkah suaminya sudah mencukupinya, namun karena si wanita ingin mencapai gaya hidup seperti selebritis, tentu si suami sulit memenuhi keinginan si istri.
Jadi ingat kajian Ustadz Armen Halim Naro Lc Rahimahullah, beliau mengatakan, "Wanita dijaman ini banyak yang mengeluhkan sempitnya kehidupan, belum tercapai gaya hidup yang diinginkannya, dan banyak diantara mereka selalu menuntut hak-haknya, hal tersebut disebabkan dia iri melihat orang lain dapat menikmati kenikmatan dunia melebihi dirinya. Dan sangat sedikit dijaman ini ada wanita yang selalu ingin mendapatkan lebih pahala dari amal ibadahnya. Sangat sedikit wanita merasa miskin dalam amal ibadah, padahal wanita yang utama didalam agama adalah mereka yang selalu sibuk mengumpulkan pahala dari amal ibadah yang dilakukannya, dia tidak mau kalah dengan orang lain dalam urusan meraih surga, ini dikarenakan dia iri melihat orang lain lebih baik dalam urusan amal ibadah darinya, waallahua'lam. "
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ عَلَّمَهُ اللَّهُ القُرْآنَ، فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَآنَاءَ النَّهَارِ، فَسَمِعَهُ جَارٌ لَهُ، فَقَالَ: لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ فُلاَنٌ، فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُهْلِكُهُ فِي الحَقِّ، فَقَالَ رَجُلٌ: لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ فُلاَنٌ، فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ
“Tidak ada (sifat) iri (yang terpuji) kecuali pada dua orang: seorang yang dipahamkan oleh Allah tentang al-Qur-an kemudian dia membacanya di waktu malam dan siang hari, lalu salah seorang tetangganya mendengarkan (bacaan al-Qur-an)nya dan berkata: “Duhai kiranya aku diberi (pemahaman al-Qur-an) seperti yang diberikan kepada si Fulan, sehingga aku bisa mengamalkan seperti (membaca al-Qur-an) seperti yang diamalkannya. Dan seorang yang dilimpahkan oleh Allah baginya harta (yang berlimpah) kemudian dia membelanjakannya di (jalan) yang benar, lalu ada orang lain yang berkata: “Duhai kiranya aku diberi (kelebihan harta) seperti yang diberikan kepada si Fulan, sehingga aku bisa mengamalkan (bersedekah di jalan Allah) seperti yang diamalkannya” (HR. Al-Bukhari).

No comments:

Post a Comment