Monday, February 5, 2018

KENAPA KITA HARUS BERUSAHA ISTIQOMAH DIATAS AMAL IBADAH?


Oleh Siswo Kusyudhanto
Beberapa tahun yang lalu ada peristiwa yang mengerikan menimpa sepasang lelaki dan perempuan yang tengah berselingkuh disebuah komplek perumahan yang dikenal sebagai lokasi perselingkuhan dan prostitusi di Pekanbaru.
Seorang lelaki dikenal sebagai PNS itu pada suatu saat melakukan hubungan intim dengan pasangan selingkuhannya, setelah melakukannya mereka tertidur pulas, dalam keadaan demikian rumah yang mereka jadikan tempat bermaksiat tiba-tiba terbakar akibat konsleting listrik, dan mereka terjebak didalamnya.
Setelah petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api mereka menemukan sepasang mayat yang telah hangus dalam keadaan telanjang bulat, subhanaallah.
Menurut kabar si lelaki adalah seorang PNS yang dikenal bertingkah laku baik oleh orang disekitarnya, dan kebanyakan kaget mendengar berita ini, kebanyakan orang tidak mengira dibalik sikap baiknya ternyata dia menyimpan perilaku buruk, subhanaallah. Mungkin Allah membuka aibnya ketika menjelang kematiannya, waallahua'lam.
Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah mengatakan, "sifat hati manusia adalah terbolak balik, bisa jadi seseorang dalam keadaan taat kepada Allah di pagi hari, namun menjelang sore dia melakukan maksiat, atau sebaliknya seseorang yang dalam ketaatan kepada Allah disore hari kemudian esok paginya dia justru bermaksiat.
Oleh karenanya kita wajib berusaha untuk istiqomah diatas ketaatan kepada Allah Ta’ala, karena kita tidak pernah tau apakah saat datang kematian menjemput kita berada diatas ketaatan kepada Allah Ta’ala atau justru sedang melakukan maksiat?. Ingat, kematian ketika datang menghampiri seseorang dia tidak pernah mengetuk pintu terlebih dahulu, atau juga kematian tidak akan pernah mengabarkan akan kedatangan terlebih dahulu. Waallahua'lam. "
Doa yang paling sering dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).” Ummu Salamah pernah menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kenapa do’a tersebut yang sering beliau baca. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya menjawab,
يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ
“Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.” (HR. Tirmidzi no. 3522. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ الْقُلُوبَ بِيَدِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يُقَلِّبُهَا
“Sesungguhnya hati berada di tangan Allah ‘azza wa jalla, Allah yang membolak-balikkannya.” (HR. Ahmad 3/257. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini qowiy (kuat) sesuai syarat Muslim)
Referensi "Walau Badai Menghadang", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc di Rumoysho.co

No comments:

Post a Comment