Friday, February 16, 2018

ANDAI UANG ITU UNTUK MENDIRIKAN MASJID DAN PONDOK PESANTREN.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Pada suatu sore saya terlibat pembicaraan ringan dengan seorang teman yang mengikuti paham dari Asia tengah yang dalam satu amalannya suka travelling kedaerah yang jauh untuk berdakwah.
Dia mengatakan, "enak ya kalian didukung dana dari Arab Saudi sehingga dapat membuat masjid2 yang besar, kami akan mendirikan sebuah masjid kecil saja dari dahulu susah berdiri karena minimnya dana", saya balas, "enggak juga, masjid, sekolah, pondok pesantren yang kami bangun murni dari dana yang dikumpulkan dari jamaah, silahkan datang ke masjid kami insyaallah ada pembukuan terbuka untuk membuktikan bahwa tidak ada bantuan dari pemerintah Arab Saudi", mendengar penjelasan saya dia menunjukkan muka tidak percaya, lalu saya jelaskan, "jamaah kami jauh dari amalan2 yang tergolong bid'ah, kami tidak melakukan tahlil kematian, kami tidak melakukan perayaan maulid nabi, kami tidak pernah bikin shalawatan nariyah secara masal dan banyak lagi amalan2 yang seperti itu, padahal amalan2 itu perlu dana yang besar. Dengan demikian uang yang dimiliki jamaah kami banyak tercurahkan untuk sumbangan beberapa proyek seperti masjid, pondok pesantren, sekolah dan seterusnya. "
Dia belum juga percaya dengan penjelasan saya, lalu saya tanya kepadanya," misal kalian pergi ke India, Pakistan dan Bangladesh itu satu orang butuh berapa dananya? ", dia menjawab, " satu orang yang pergi ke tiga negara itu sekitar 10 juta", lalu saya jelaskan, "coba kalau ada 100 orang saja dari Indonesia pergi ke tiga negara itu, artinya ada dana 1 milyar rupiah yang dibutuhkan untuk membiayai perjalanan itu, dan jika itu dilakukan selama 10 tahun saja maka dana yang dibutuhkan adalah 10 milyar, cukup untuk membangun masjid yang megah dan pondok pesantren yang memadai. " teman saya terdiam, mungkin baru terfikirkan olehnya akan hal ini.
Lalu saya jelaskan soal syariat akan hal ini, " lagian Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam dalam sebuah hadist melarang kita pergi jauh dengan alasan amal ibadah kecuali ketiga tempat, yakni hanya ke Makkah, Madinah dan Al Aqsa, diluar itu kita terlarang pergi untuk urusan amal ibadah, bagaimana kalian mengamalkan hadist ini? ".
Teman saya makin terdiam, semoga menjadi jalan hidayah baginya untuk kembali kepada pemahaman Sunnah yang benar, aamiin.
Dalam sebuah kajian Ustadz Syafiq Reza Basalamah mengatakan," sejatinya agama ini datang dengan syariat yang mudah bagi manusia, namun justru kemudian manusia membuatnya menjadi sangat rumit dan sulit. "
Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata:
فَلَقِيتُ بَصْرَةَ بْنَ أَبِي بَصْرَةَ الْغِفَارِيَّ، فَقَالَ: مِنْ أَيْنَ أَقْبَلْتَ؟ فَقُلْتُ: مِنْ الطُّورِ، فَقَالَ: لَوْ أَدْرَكْتُكَ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ مَا خَرَجْتَ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " لَا تُعْمَلُ الْمَطِيُّ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ: إِلَى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَإِلَى مَسْجِدِي هَذَا، وَإِلَى مَسْجِدِ إِيلِيَاءَ أَوْ بَيْتِ الْمَقْدِسِ يَشُكُّ "
“....Lalu aku bertemu dengan Bashrah bin Abi Bashrah Al-Ghifaariy. Ia berkata : “Dari mana engkau?”. Aku menjawab : “Dari bukit Thuur”. Ia berkata : “Seandainya saja aku bertemu denganmu sebelum engkau pergi ke Bukit Thuur, niscaya engkau tidak akan pergi. Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah hewan tunggangan dipersiapkan untuk perjalanan jauh kecuali menuju tiga masjid : Masjid Haraam, masjidku ini (Masjid Nabawiy), dan masjid Iliya’ atau Baitul-Maqdis” [Diriwayatkan oleh Maalik dalam Al-Muwaththa’ no. 243; shahih].
Allah Azza wa Jalla :
مَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ إِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَن يَخْشَىٰ تَنزِيلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْأَرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلَى
“Kami tidak menurunkan Al-Qur-an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah; melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.” [Thaahaa: 2-4]
Sumber referensi almanhaj.or.id dan abujauza. Blogspot

No comments:

Post a Comment