Tuesday, February 6, 2018

APA YANG TERJADI DI ARAB SAUDI BUKAN SYARIAT BAGI KITA.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Membaca tulisan seorang TKI yang menceritakan pengalaman selama di Arab Saudi, dalam tulisan itu dia membandingkan keadaan wahabi di Arab Saudi yang serba boleh, jauh dengan wahabi lokal yang keras soal syariat, menurutnya mereka penduduk Arab Saudi banyak yang gak isbal(gak cingkrang), biasa menggunakan tasbih dalam berdzikir, dan tidak keras menyampaikan soal bid'ah dan syirik dan seterusnya.
Membacanya bikin geli, kelihatan orang ini jahil dalam ilmu, pendapat dirinya hanya didasarkan asumsi pribadi bukan atas dasar ilmu syar'i.
Hal tersebut mengingatkan saya pada pertanyaan seorang jamaah kepada Ustadz Erwandi Tarmidzi, pada saat itu ada jamaah bertanya, "ustadz apakah di Arab Saudi ada transaksi ribawi?", beliau menjawab, "sepengetahuan saya ada transaksi riba di negara Arab Saudi, tapi hal ini tidak menjadikan perbuatan riba menjadi benar. Sama halnya juga dengan perbuatan maksiat lainnya seperti zina, jika suatu saat kita temui ada perbuatan zina di negara Arab Saudi, apakah menjadikan zina adalah perbuatan yang benar?, tentu tidak, zina tetaplah perbuatan yang terlarang. Hal ini karena kita mengikuti syariat yang telah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya, bukan mengikuti syariat Arab Saudi. "
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
Referensi dr muslim. Or. Id

No comments:

Post a Comment