Tuesday, February 13, 2018

HIDAYAH ITU MUTLAK MILIK ALLAH TA'ALA.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Akhir-akhir ini banyak posting yang disebarkan seseorang dengan judul paman Ustadz Khalid Basalamah mengamalkan tahlil kematian dan amalan bid'ah lainnya seperti maulid nabi dan shalawat nariyah. Posting ini bertujuan untuk memojokkan Ustadz Khalid Basalamah secara pribadi dan juga dakwah Sunnah di Indonesia secara keseluruhan, dalam bahsa sederhananya si pemosting ingin mengatakan, " MENDAKWAHI PAMANNYA SAJA GAGAL KOK DAKWAHI ORANG LAIN".
sebagai kaidahnya dalam agama ini kata Ustadz Maududi Abdullah, " untuk melihat segala perkara dalam agama apakah ini benar atau salah kembalikan urusan itu kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa Sallam, bagaimana beliau menyikapi urusan tersebut, dengan demikian kita akan tau apakah ini sesuatu yang benar atau salah dalam timbangan agama."
Jika kita kembalikan lagi perkara paman Ustadz Khalid Basalamah yang masih melakukan amalan-amalan bid'ah dan menuduh ustadz gagal dalam berdakwah, bagaimana dengan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi Wa Sallam yang gagal juga mengajak pamannya kepada jalan Allah, juga bagaimana nabi dan lainnya yang gagal mengajak anggota keluarganya kepada jalan Allah ?. Kelihatan si penyebar posting jahil atau gagal paham soal urusan hidayah.
Dalam sebuah kajian Ustadz Firanda Adirja mengatakan, " hidayah itu milik Allah, Dia yang paling mengetahui hidayah diletakkan kepada hati siapa, misal soal Paman nabi yakni Abu Thalib yang sampai wafatnya tidak mau bersyahadat, adalah orang dekat Rasul dan selalu melindungi keponakannya dari gangguan kaum Quraish jahiliyah, merupakan orang yang paling membutuhkan hidayah dari Allah Ta'ala, kalau dinalar ini adalah orang yang paling butuh hidayah karena kedekatannya dengan Rasulullah, namun Allah berkata lain, justru hidayah diberikan kepada Khalid bin Wallid Radhliyaa Anhuu yang justru membenci Rasulullah, bahkan memimpin pasukan Quraish memerangi Rasulullah dan para sahabatnya. Hal ini menunjukkan bahkan sekelas Rasulullah, manusia paling mulia diatas permukaan bumi, paling dekat dengan Allah Ta'ala tidak dapat memberikan hidayah kepada seseorang yang beliau kehendaki. Karena hidayah mutlak milik Allah Ta'ala."
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ٨:٥٦
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. [Al Qashash/28 : 56]
Sebab turunnya ayat ini berkaitan dengan meninggalnya Abu Thalib dalam keadaan tetap memeluk agama Abdul Muththalib (musyrik). Hal ini sebagaimana ditunjukkan hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, dari Ibnu Al Musayyab, bahwa bapaknya (Al Musayyab) berkata: ‘Tatkala Abu Thalib akan meninggal, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sllam bergegas mendatanginya. Dan saat itu, ‘Abdullah bin Abu Umayyah serta Abu Jahal berada di sisinya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya: “Wahai, pamanku. Ucapkanlah la ilaha illallah; suatu kalimat yang dapat aku jadikan pembelaan untukmu di hadapan Allah,’. Akan tetapi, ‘Abdullah bin Abu Umayyah dan Abu Jahal menimpali dengan ucapan : ‘Apakah engkau (Abu Thalib) membenci agama Abdul Muththalib?’.
Sumber referensi HIDAYAH HANYA MILIK ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA
Oleh
Ustadz Abu Nida` Chomsaha Sofwan
di almanhaj.or.id

No comments:

Post a Comment