Tuesday, February 20, 2018

JIKA KEINGINAN SESEORANG TERIKAT DENGAN KEINGINAN ALLAH, ITULAH WALI ALLAH.



Oleh Siswo Kusyudhanto

Dalam sebuah kajian Ustadz Armen halim Naro Lc. Rahimahullah menjelaskan makna wali Allah, beliau mengtakan. " ketika seorang hamba mampu mengikat keinginannya dengan keinginan Allah Ta'ala, segala tindak tanduknya menyatu dengan keinginan Allah, maka ketika itu apa yang dilakukan sama persis dengan keinginan Allah, maka itulah Wali Allah, semua yang dilakukannya pasti diatas jalan Allah, ketika itu tercapai maka tidak ada lagi kekuatiran dan kegelisahan pada dirinya, dia tidak sedikitpun memiliki rasa takut dan sedih, karena semuanya termasuk hatinya sudah dipasrahkan kepada Allah, apa yang dia alami dan jalani yakin adalah semata-mata pemberian Allah, waallahua'lam."

Secara etimologi, kata wali adalah lawan dari ‘aduwwu (musuh) dan muwaalah adalah lawan dari muhaadah (permusuhan). Maka wali Allah adalah orang yang mendekat dan menolong (agama) Allah atau orang yang didekati dan ditolong Allah. Definisi ini semakna dengan pengertian wali dalam terminologi Al Qur’an, sebagaimana Allah berfirman, “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.” (Yunus: 62 – 64)

Dari ayat tersebut, wali adalah orang yang beriman kepada Allah dan apa yang datang dari-Nya yang termaktub dalam Al Qur’an dan terucap melalui lisan Rosul-Nya, memegang teguh syariatnya lahir dan batin, lalu terus menerus memegangi itu semua dengan dibarengi muroqobah (terawasi oleh Allah), kontinyu dengan sifat ketaqwaan dan waspada agar tidak jatuh ke dalam hal-hal yang dimurkai-Nya berupa kelalaian menunaikan wajib dan melakukan hal yang diharomkan (Lihat Muqoddimah Karomatul Auliya’, Al-Lalika’i, Dr. Ahmad bin Sa’d Al-Ghomidi, 5/8).

Ibnu Katsir rohimahulloh menafsirkan: Allah Ta’ala menginformasikan bahwa para wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Siapa saja yang bertaqwa maka dia adalah wali Allah (Tafsir Ibnu Katsir, 2/384).

Referensi " Siapakah Wali Allah?", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc. di muslim.or.id

No comments:

Post a Comment