Tuesday, February 13, 2018

SALAH SATU TANDA AKHIR JAMAN ADALAH KEBODOHAN MERAJELA DAN ILMU DIAMBIL DARI AHLUL BID'AH.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Ada teman sangat ngefans kepada seorang ustadz yang lagi naik daun, kata dia ustadz santun dalam berdakwah gak mudah membid'ahkan orang lain dan mengenalkan umat pada Islam rahmatan lil alamin.
Namun kalau ditilik materi kajiannya sebenarnya apa yang disampaikan sering menyelisihi kaidah agama Islam yang benar, seperti mengatakan adanya bid'ah hasanah, mungkin dimata orang awam dia akhlak nya baik, tapi bagaimana dengan akhlak dia kepada Allah dan Rasul-Nya dengan membolehkan melakukan bid'ah asal hasanah?, sementara Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, "kullu bidatin dholalllah, setiap bid'ah adalah sesat".
Ini mungkin disebabkan kejahilan/kebodohan sudah merajela diatas muka bumi, kebanyakan orang beragama hanya didasarkan kepada syahwat, benar dan salah diukur dari suka dan tidak suka, bukan dalil sahhih dari Alquran dan As Sunnah yang sahhihah, waallahua'lam.
Dalam sebuah kajian Ustadz Armen Halim Naro Lc Rahimahullah mengatakan, "Tanda akhir jaman sudah nampak kita lihat saat ini, seperti yang disampaikan oleh Rasulullah jauh-jauh hari, diantaranya yakni kebodohan merajela menghinggapi umat Muslim, ini dapat kita lihat dengan banyaknya orang yang menyukai kajian agama yang banyak tertawa, tetapi soal benar dan tidaknya menurut dalil sahhih mereka tidak peduli, sementara kajian yang sarat dalil sahhih dari Alquran dan As Sunnah yang sahhihah justru sedikit diminati orang.
Padahal kajian yang didalamnya banyak tertawa tidak memberikan pengaruh banyak kepada orang yang mendengarnya, sementara hanya kajian yang penuh hujjah dari Al-Qur’an dan As Sunnah yang sahhihah saja yang memberi banyak perubahan kepada mereka yang mendengarnya, karena hanya dengan petunjuk Allah dan RasulNya yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadist Sahhih seseorang menemukan jalan yang lurus. Hal ini terjadi karena kebanyakan orang bodoh akan ilmu syar'i dan dalam beragama hanya berdasarkan syahwatnya. Waallahua'lam. "
Diantara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan menyebarnya kebodohan. Dijelaskan dalam ash-Shahiihain dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ.
‘Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan.’” [1]
Al-Bukhari meriwayatkan dari Syaqiq, beliau berkata, “ِAku pernah bersama ‘Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ.
‘Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan ada beberapa hari di mana kebodohan turun dan ilmu dihilangkan.’” [2]
Dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ الْعِلْمُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ.
‘Zaman saling berdekatan, ilmu dihilangkan, berbagai fitnah bermunculan, kebakhilan dilemparkan (ke dalam hati), dan pembunuhan semakin banyak.’”[3]
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ مِنْ أَشْرِاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُلْتَمَسَ الْعِلْمُ عِنْدَ الْأَصَاغِرِ
“Sesungguhnya di antara tanda hari Kiamat adalah, ilmu diambil dari orang-orang kecil (yaitu ahli bid’ah)” [4]
Syaikh Bakar Abu Zaid –seorang ulama Saudi, anggota Komisi Fatwa Saudi Arabia- berkata : “Waspadalah terhadap Abu Jahal (bapak kebodohan), yaitu ahli bid’ah, yang tertimpa penyimpangan aqidah, diselimuti oleh awan khurafat; dia menjadikan hawa nafsu sebagai hakim (penentu keputusan) dengan menyebutnya dengan kata “akal”; dia menyimpang dari nash (wahyu), padahal bukankah akal itu hanya ada dalam nash? Dia memegangi yang dha’if (lemah) dan menjauhi yang shahih. Mereka juga dinamakan ahlusy syubuhat (orang-orang yang memiliki dan menebar kerancauan pemikiran) dan ahlul ahwa’ (orang-orang yang mengikuti kemauan hawa nafsu). Oleh karena itulah Ibnul Mubarak menamakan ahli bid’ah dengan ash shaghir (anak-anak kecil). [Hilyah Thalibil ‘Ilmi, hlm. 39, karya Syaikh Bakar Abu Zaid.]
Footnote
[1]. Shahiih al-Bukhari, kitab al-‘Ilmu bab Raf’ul ‘Ilmi wa Zhuhuurul Jahli (I/178, al-Fath), dan Shahiih Muslim, kitab al-‘Ilmi bab Raf’ul ‘Ilmi wa Qabdhahu wa Zhuhuurul Jahli wal Fitan fi Aakhiriz Zamaan (XVI/222, Syarh an-Nawawi).
[2]. Shahiih al-Bukhari, kitab al-Fitan bab Zhuhuuril Fitan (XIII/13, al-Fath).
[3]. Shahiih Muslim, kitab al-Ilmi bab Raf’ul ‘Ilmi (XVI/222-223, Syarh an-Nawawi).
[4]. Riwayat Ibnul Mubarak, al Lalikai, dan al Khaththib al Baghdadi. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani di dalam Shahih al Jami’ ash Shaghir, no. 2203, dan Syaikh Salim al Hilali dalam kitab Hilyatul ‘Alim, hlm. 81.
Referensi dr,
*"Hilangnya Ilmu dan menyebarnya Kebodohan", karya Syaikh Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, di almanhaj.or. Id
*"Jangan mengambil ilmu dari Ahlul bid'ah ", karya Ustadz Abu Isma'il Atsary di almanhaj.or.id.

No comments:

Post a Comment