Sunday, March 18, 2018

TAMPA SADAR KITA IKUTI GAYA HIDUP ORANG KAFIR.



Oleh Siswo Kusyudhanto 

Dalam sebuah kajian Ustadz Armen Halim Naro Lc Rahimahullah mengisahkan fakta betapa kita yang mengaku bergama Islam tampa sadar telah mengikuti perilaku orang kafir :

Suatu hari seorang anak perempuan dari keluarga Muslim warga negara salah satu negara di Eropa berkunjung bersama keluarganya ke Indonesia. Ketika naik pesawat dari negaranya dan sampai di Bandara Internasional Soekarno Hatta si anak perempuan itu heran melihat orang-orang disekelilingnya, nampak olehnya banyak perempuan di Bandara yang nampak warga Indonesia tidak berhijab, bahkan diantaranya menampakkan auratnya. Lalu si anak perempuan itu bertanya kepada ayahnya, "Ayah setau aku dari pelajaran yang aku baca di buku-buku tentang Islam bahwa seorang perempuan beragama Islam menutup aurat dan mereka juga berhijab", ayahnya berkata, "benar nak", lalu si anak perempuan bertanya lagi, "jika kita di Eropa dapat membedakan mana wanita Muslimah atau bukan Muslimah dari cara berpakaian mereka, jika wanita Muslimah pasti menutup aurat dan berhijab, lalu kenapa di Indonesia yang mayoritas beragama Islam banyak yang tidak menutup aurat dan berhijab? ". Mendengar pertanyaan anak perempuannya si ayah bingung menjawabnya, mungkin dia juga bertanya-tanya tentang hal ini, kenapa Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim justru sangat sedikit wanitanya menutup aurat dan berhijab.

Dalam kisah lain disebutkan ada seorang berwarga salah satu negara di jazirah Arab berkunjung ke Indonesia, namun ketika sampai di Indonesia banyak dia temui hal-hal yang sangat aneh, ketika akan pergi ke Indonesia dia membaca beberapa hal mengenai Indonesia termasuk juga mayoritas agama Islam yang dipeluk penduduknya, namun dia sangat heran ketika mengetahui hari libur dinegri ini adalah Hari Minggu dimana itu adalah hari dimana umat Nasrani melakukan ritual agamanya, karena selama ini yang dia ketahui dinegara mayoritas Muslim di Jazirah Arab hari libur adalah Hari Jum'at, bukan hari Minggu.
Inilah bukti nyata terjadi banyak kemaksiatan, kebodohan dan tidak kepedulian umat Muslim kepada agamanya sendiri, tampa mereka sadar telah tergiring kepada perilaku kaum kafirin, waallahua'lam.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ . فَقَالَ وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ

“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari no. 7319)

Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ

“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).

Ibnu Taimiyah menjelaskan, tidak diragukan lagi bahwa umat Islam ada yang kelak akan mengikuti jejak Yahudi dan Nashrani dalam sebagian perkara. Lihat Majmu’ Al Fatawa, 27: 286.

Syaikhul Islam menerangkan pula bahwa dalam shalat ketika membaca Al Fatihah kita selalu meminta pada Allah agar diselamatkan dari jalan orang yang dimurkai dan sesat yaitu jalannya Yahudi dan Nashrani. Dan sebagian umat Islam ada yang sudah terjerumus mengikuti jejak kedua golongan tersebut. Lihat Majmu’ Al Fatawa, 1: 65.

Imam Nawawi –rahimahullah– ketika menjelaskan hadits di atas menjelaskan, “Yang dimaksud dengan syibr (sejengkal) dan dziroo’ (hasta) serta lubang dhob (lubang hewan tanah yang penuh lika-liku), adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum muslimin sangat mirip sekali dengan tingkah Yahudi dan Nashroni. Yaitu kaum muslimin mencocoki mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam hal-hal kekafiran mereka yang diikuti. Perkataan beliau ini adalah suatu mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat ini.” (Syarh Muslim, 16: 219)

Sumber referensi, "Mengikuti Gaya Orang Kafir(Tasyabuh)", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc di Rumoysho.co

No comments:

Post a Comment