Wednesday, October 4, 2017

Waspadai sikap bangga dengan maksiat, termasuk dosa yang tidak diampuni.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Melihat posting seorang remaja yang sedang berciuman dengan pacarnya kemudian diupload di sosial media, sebenarnya mungkin si pelaku bangga punya pacar dan mampu melakukan itu sehingga dengan percaya diri menguploadnya ke khalayak luas melalui media sosial.
Jadi ingat kajian Ustadz Abdullah Zein, beliau mengatakan, " Kelak ada seorang manusia membawa segunung amal ibadah diakhirat, namun bekal amal ibadah itu musnah, sia-sia saja karena dalam melakukan amal ibadah selama didunia didasari riya', ingin disanjung dan dipuji orang lain. Sedang bangga dengan amal ibadah dihadapan orang lain saja sangat berbahaya tetapi ada perbuatan yang jauh lebih berbahaya dari riya', yakni sikap bangga akan perbuatan maksiat, ini masuk perbuatan yang tidak diampuni oleh Allah. Salah satu yang masuk perbuatan ini semisal ada ada sepasang muda mudi sedang pacaran kemudian meng-upload kemesraan mereka di sosial media, padahal pacaran secara syariat adalah jelas terlarang, masuk dalam perbuatan maksiat. Lebih jauh lagi ada yang buruk setelah pacaran seperti memamerkan hubungan intim dengan orang yang bukan pasangan halal baginya dan banyak lagi. Semoga kita dijauhkan dari perbuatan demikian, aamiin. Kenapa orang yang bangga dengan maksiat dosanya tidak diampuni padahal Allah Maha Pengampun?, Karena fitrahnya manusia malu jika berbuat maksiat, jika seorang manusia masih beriman dia akan menutup rapat perbuatan maksiatnya, maka jika ada orang bangga dengan maksiatnya adalah tanda betapa buruk akhlaknya, betapa iman itu tidak tersisa didalam hatinya, waallahua'lam."
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan dalam hadis berikut ini,
عن سالم بن عبد اللّه قال: سمعت أبا هريرة يقول سمعت رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم- يقول: كلّ أمّتي معافى إلّا المجاهرين، وإنّ من المجاهرة أن يعمل الرّجل باللّيل عملا، ثمّ يصبح وقد ستره اللّه فيقول: يا فلان عملت البارحة كذا وكذا، وقد بات يستره ربّه، ويصبح يكشف ستر اللّه عنه
Dari Salim bin Abdullah, dia berkata, Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu’ anhu bercerita bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana dia berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’ Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.”
-H.R. Bukhari (6069) dalam kitab Fathul Bari dan lafadz ini milik Bukhari, dan riwayat Muslim (2990)-.
Sumber referensi, "Mujahirin, orang yan berbuat dosa terang-terangan", karya Winning Song Anshori di muslim.or.id

No comments:

Post a Comment