Wednesday, March 20, 2019

SUDAH UMUR 40 TAHUNAN KOK MASIH NAKAL? ( WARNING !!!)


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dulu ketika masih bekerja disebuah perusahaan multinasional ada rekan kerja yang sangat bagus kinerjanya, waktu itu umurnya sudah menginjak 40 tahun, namun dibalik itu dalam kehidupan pribadinya dia bukan pribadi yang baik, waktu luangnya dihabiskan di kelab malam, main judi bilyar dan minum alkohol hampir setiap malam.
Sempat saya memberi nasehat kepadanya, namun karena lingkungan dan pergaulan dia memang memiliki hobby yang sama maka nasehat saya bagai angin lalu saja.
Selang beberapa tahun kami berpisah karena dia pindah pekerjaan, dan ketika saya berjumpa dengannya saya ketahui dari ceritanya bahwa keluarganya berantakan, dia sudah bercerai dengan istrinya karena tidak tahan dengan kebiasaan suaminya yang selalu bermaksiat.
Jadi teringat kajian seorang ustadz ketika membahas hal umur 40, kata beliau kenapa para nabi dan Rasul diangkat ketika mereka masuk umur 40 tahun?, Karena diusia ini adalah umur yang matang bagi seorang manusia dalam segala hal, dia sudah melihat hakekat kehidupan dari mana dia dan akan kemana.
Nasehat penting bagi kita semua ketika usia menginjak angka 40 tahun, mulailah cepat-cepat memperbaiki diri, karena durasi umur kita makin sedikit, dan artinya waktu untuk mendulang pahala dari amal ibadah juga makin sedikit, sementara dosa kita mungkin sangat banyak di masa lalu, waalahua'lam.
Allah Ta’ala berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:
ROBBI AWZI’NII AN ASYKURO NI’MATAKALLATII AN ‘AMTA ‘ALAYYA. WA ‘ALAA WAALIDAYYA WA AN A’MALA SHOOLIHAN TARDHOOHU, WA ASHLIH LII FII DZURRIYATII.
“Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaf: 15)
Al-Imam Al-Qurthubi menyatakan bahwa orang yang telah mencapai usia 40 tahun, maka ia telah mengetahui besarnya nikmat yang telah Allah anugerahkan padanya, juga kepada kedua orang tuanya sehingga ia terus mensyukurinya.
Imam Malik berkata,
أَدْرَكْتُ أَهْلَ العِلْمِ بِبَلَدِنَا وَهُمْ يَطْلُبُوْنَ الدُّنْيَا ، وَيُخَالِطُوْنَ النَّاسَ ، حَتَّى يَأْتِيَ لِأَحَدِهِمْ أَرْبَعُوْنَ سَنَةً ، فَإِذَا أَتَتْ عَلَيْهِمْ اِعْتَزَلُوْا النَّاسَ
“Aku mendapati para ulama di berbagai negeri, mereka sibuk dengan aktivitas dunia dan bergaulan bersama manusia. Ketika mereka sampai usia 40 tahun, mereka menjauh dari manusia.” (Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an, 14:218)
Ibnu Katsir menyatakan bahwa ketika seseorang berada dalam usia 40 tahun, maka sempurnalah akal, pemahaman dan kelemah lembutannya. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6:623)
Sumber Referensi "Umurku sudah 40 tahun", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc. Di rumoysho.co

No comments:

Post a Comment