Tuesday, March 5, 2019

MUSTAHIL JIKA BAIK SENDIRIAN


Oleh Siswo Kusyudhanto
Sering kali kita posting sesuatu namun ada kalanya disikapi beberapa orang dengan cara negatif, padahal postingan tersebut disertai dalil Sahhih dari Al-Qur'an dan Hadist Sahhih, mungkin orang ini tidak mengerti kaidah soal dakwah, dan tujuan dari dakwah, bahkan beberapa orang mengatakan "urus saja dirimu sendiri", atau, " jangan suka ngurusi orang lain".
Dalam sebuah kajian Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah menyebutkan, kenapa kita harus berdakwah?, kenapa harus mengajak orang lain juga berbuat baik? Kenapa kita selalu perlu mengajak orang untuk taat kepada Allah dan RasulNya?, Jawabannya karena sangat sulit dan berat berbuat baik sendirian.
Sangat berat bagi seorang wanita yang ingin berhijab dan bercadar jika disekelilingnya dipenuhi wanita yang membuka aurat, karena dia asing ditengah lingkungannya.
Sangat berat menghindari riba jika disekelilingnya hidup dengan cara transaksi riba.
Sangat sulit menegakkan amalan Sunnah jika orang disekelilingnya suka berbuat bid'ah.
Sangat sulit menegakkan Tauhid jika diselilingnya suka berbuat syirik.
Dan seterusnya.
Kebaikan dan ketaatan kepada Allah dan RasulNya akan terasa ringan jika dilakukan bersama banyak orang.
Oleh karenanya Allah Ta'ala sangat membenci perkataan seseorang jika dia diajak kepada ketaatan pada Allah dan RasulNya, seperti meninggalkan Syirik, Bid'ah, harta Riba, dan bentuk maksiat lainnya kemudian dia berkata "urus saja dirimu sendiri".
Waalahua'lam.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن أبغض الكلام إلى الله أن يقول الرجل للرجل: اتق الله، فيقول: عليك بنفسك.”
”Kalimat yang paling Allah benci, seseorang menasehati temannya, ’Bertaqwalah kepada Allah’, namun dia menjawab: ’Urus saja dirimu sendiri.”
(HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 1/359, an-Nasai dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah, 849, dan dishahihkan al-Albani dalam as-Shahihah, no. 2598).
Dibenci karena sikap ini termasuk bentuk kesombongan dan menyakiti perasaan orang yang mengajak dirinya untuk berbuat baik.
Nabi Nuh ’alaihi salam, mengadu kepada Allah disebabkan sikap kaumnya semacam ini.
قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلًا وَنَهَارًا ( ) فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلَّا فِرَارًا ( ) وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا
Nuh berkata: “Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri. (QS. Nuh: 5 – 7)
Sumber Referensi "Ucapan yang dibenci oleh Allah", di web nasehat.nt

No comments:

Post a Comment