Wednesday, March 13, 2019

DENGAN CARA INI AGAMA DITEGAKKAN


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dikirim foto kegiatan kelompok bacaan Al-Qur'an ibu-ibu, di Kecamatan Alas Barat, Sumbawa NTB, jadi ikut terharu dan senang.
Terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kegiatan ini dengan menyumbang Mushaf Al-Qur'an, semoga menjadi catatan pahala bagi kalian, aamiin.
Saya paling semangat jika diminta untuk membantu kelas-kelas bacaan Al-Qur'an seperti ini, karena dari kelompok bacaan Al-Qur'an seperti ini ilmu syar'i dapat terdistribusikan, mulai ilmu bacaan Al-Qur'an, juga kadang ilmu syar'i lainnya seperti Tauhid dan muamalah. Dengan ilmu yang didapatkan oleh para pesertanya diharapkan dapat menjadi modal dalam beramal ibadah.
Tampa ilmu tentu sulit bagi seseorang untuk menegakkan Tauhid dan beramal Sholeh dalam kehidupannya.
Seperti dijelaskan seorang ustadz, Allah Ta'ala janjikan Islam berjaya ketika Tauhid telah tegak dan amal Sholeh dijalankan sebaik mungkin dikalangan Umat Islam. Maka mewujudkan hal tersebut perlu usaha dakwah yang menempuh perjalanan panjang, sulit dan butuh banyak kesabaran, inilah cara Sunnah dalam menegakkan agama Islam.
Identitas yang melekat kepada Dakwah Sunnah adalah selalu mendakwahkan pentingnya Tauhid dan menunjukkan buruknya syirik, menyampaikan indahnya Sunnah dan juga bahayanya berbuat bid'ah, menyampaikan pentingnya menjaga diri dalam ketaatan kepada Allah dan RasulNya dan menjelaskan bahaya berbuat maksiat kepada Allah dan RasulNya, ini adalah tugas Ahlu Sunnah demi tujuan besar yakni tegaknya agama ini.
Selama maksiat, kebid'ahan dan kesyirikan merajalela dikalangan umat Islam maka mustahil Islam akan berjaya.
Sebaliknya banyak orang diluar sana sangat keras menegakkan Islam dengan menyuarakan khilafah, Daulah Islamiah bahkan dengan cara-cara yang bathil seperti memberontak kepada pemerintah yang sah, membuat kerusuhan dengan demo, membuat bom dan meledakkannya, membunuh orang yang tidak bersalah dengan alasan menegakkan Islam dan semacamnya, ketahuilah orang-orang seperti ini tidak sabar dalam menempuh jalan yang telah disunnahkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam dalam menegakkan agama ini, Allah Ta'ala menyebut mereka sebagai orang yang fasik, dan apa yang mereka lakukan bukannya membuat Islam berjaya justru malah sebaliknya, makin terhina karena apa yang mereka kerjakan, waalahua'lam.
Allah berfirman:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan beramal soleh, bahwa Ia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Ia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Ia ridhai untuk mereka. Dan Ia benar-benar akan menggantikan (keadaan) mereka setelah mereka berada dalam ketakutan, menjadi aman sentausa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tiada menyekutukan-Ku dengan sesuatu. Dan barang siapa yang (tetap) kufur sesudah janji ini, maka mereka itulah orang-orang fasik.” (QS. An Nur: 55)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Karena para sahabat -semoga Allah meridhoi mereka- sepeninggal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang paling banyak menegakkan perintah-perintah Allah, dan paling ta’at kepada Allah Azza wa Jalla, maka pertolongan yang mereka dapatkan sesuai dengan amalan mereka. Mereka menegakkan kalimat Allah di belahan bumi bagian timur dan barat, maka Allah benar-benar meneguhkan mereka. Sehingga mereka berhasil menguasai umat manusia dan berbagai negeri. Dan tatkala umat Islam sepeninggal mereka melakukan kekurangan dalam sebagian syari’at, maka kejayaan mereka berkurang selarang dengan amalan mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/302)
Sumber Referensi, "Bangkitlah Umatku", karya Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri di web Muslim.or

No comments:

Post a Comment