Wednesday, March 20, 2019

AKIBAT ISLAM PHOBIA


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dulu ketika Pak Joko berkunjung ke Kota Pekanbaru bersama istri beliau, mereka menyempatkan diri mampir di pengrajin kain tenun Riau di daerah Sukajadi, dan saya kebetulan lewat jalan didekat situ, karena presiden sedang berada disitu tentu saja semua kendaraan yang sedang melintas dihentikan pihak keamanan termasuk saya yang sedang melintas.
Dari kejauhan salah seorang pengawal presiden mengawasi saya terus menerus, padahal banyak orang lain juga sedang menonton diarea itu, aneh, apakah mungkin karena penampilan saya yang jenggotan dan celana cingkrang?, Waalahua'lam.
Melihat itu saya senyum2 sendiri, memaklumi keadaan dijaman ini dimana yang penampilannya syar'i dianggap radikal, garis keras, ekstrem dan semacamnya. Sementara yang penampilannya membuka aurat, gaya kebarat-baratan, gaya gaul adalah penampilan orang normal. SubhanaAllah.
Jadi teringat perkataan seorang Ustadz Ali Ahmad, kata beliau kita hidup dijaman penuh fitnah sehingga ada sering orang berkata jadi orang Islam itu yang biasa-biasa saja, maksudnya biasa tidak shalat, biasa tidak membaca Al-Qur'an, biasa tidak ikut kajian dan seterusnya, sementara orang yang berusaha Istiqomah diatas amal ibadah dan berusaha beragama dengan benar malah dianggap radikal, aliran keras, dan semacamnya.
Maka sebagai orang Islam sepatutnya kita tidak mendukung program kaum Kafirin dengan Islam phobianya itu dengan menganggap penampilan syar'i sebagai penampilan orang menyimpang, minimal tidak mencela dan memfitnah orang yang berusaha Istiqomah diatas amal ibadah dengan sebutan buruk seperti radikal atau aliran keras dan semacamnya.
Waalahua'lam.
Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)
Sumber Referensi rumoysho.c

No comments:

Post a Comment