Wednesday, March 20, 2019

SIBUKKAN DIRI DENGAN MENUNTUT ILMU


Oleh Siswo Kusyudhanto
Ketika ada seorang ustadz membahas pentingnya menuntut ilmu jadi teringat kisah perjuangan Ustadz Zulfikar dalam mencari sanad ilmu tajwid kepada seorang Syaikh di Kota Madinah.
Saat itu beliau pergi ke Kota Madinah untuk mencari sanad ilmu tajwid kepada para Syaikh di kota Nabi itu, namun setelah mencari Syaikh yang dapat mengajarkan ilmu tajwid kepadanya selama dua Minggu belum juga dapat guru yang tepat karena para Syaikh sedang sibuk mengajar dan banyak acara seperti seminar ataupun kajian diberbagai tempat.
Sampailah beliau berjumpa dengan seorang Syaikh asal Mesir yang mengajar di Masjid Nabawi dan kemudian beliau mengutarakan maksud hati ingin menuntut ilmu tajwid, dan beliau juga menyampaikan alasan kenapa mencari ilmu tersebut, yakni karena beliau bertanggung jawab kepada sekolah Tahfizh yang beliau bina, dan juga dengan modal ilmu tersebut digunakan dalam mengajarkan kepada para santri, dan mendengarkan ini si Syaikh gembira, dan langsung menyetujui keinginan Ustadz Zulfikar.
Mendengar ini Ustadz sangat gembira, maka sejak itu beliau menimba ilmu kepada si Syaikh, dan selain duduk berhadapan face to face kegiatan mengajar juga dilakukan disela kesibukan si Syaikh, tentu hal ini membuat sangat bersusah payah dilakukan, bahkan dikisahkan saking sibuknya si Syaikh dengan kegiatannya penyampaian ilmu tajwid itu dilakukan ketika si Syaikh turun dari mobil sampai masuk kelas atau kantor dimana si Syaikh bekerja, MasyaAllah.
Dan dalam waktu singkat hanya satu bulan ilmu tajwid yang ingin diperoleh oleh Ustadz Zulfikar didapatkan , ketika si Syaikh melihat Ustadz Zulfikar sudah cukup menimba ilmu beliau mengatakan, " Cepatlah pulang dan sebarkan ilmu yang engkau miliki kepada para penuntut ilmu di Indonesia".
Pelajaran penting dari kisah diatas yakni ketika ilmu dipandang sebagai sesuatu yang berharga maka seseorang akan berusaha keras untuk mendapatkannya, sementara selama seseorang tidak melihat ilmu adalah barang berharga maka selamanya dia malas dan tidak pernah mencarinya.
Ilmu yang dimaksud disini adalah ilmu agama, sedang diluar itu bukanlah ilmu, waalahua'lam.
Allah berfirman,
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar: 9)

No comments:

Post a Comment