Thursday, March 28, 2019

IKUTILAH PEMAHAMAN KAUM SALAF, MAKA ENGKAU SELAMAT


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam kajian beberapa waktu yang lalu Ustadz Ali Ahmad bin Umar menyebutkan, " dijaman dahulu kalau ada anak kecil mengaku mampu melihat jin maka cepat-cepat orang tuanya mencari peruqyah dan anak itu diruqyah agar kembali normal, atau tidak dapat melihat jin lagi. Sebaliknya sekarang jika ada anak kecil mengaku dapat melihat jin maka banyak orang menganggap anak hebat dan banyak orang akan datang kepadanya dan menanyakan tentang ramalan kejadian di masa depan."
Demikian kaidahnya agama dalam masyarakat kita, makin bertambahnya jaman pemahaman agama itu berkurang, dan makin rusak, bukan malah bertambah makin baik.
Jadi teringat ketika seorang ustadz membahas pentingnya mengikuti pemahaman agama kaum salaf, orang terdahulu, tiga generasi terbaik Islam, yakni orang-orang yang pertama memeluk Islam, dijelaskan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam sendiri bahwa umat terbaik beliau adalah tiga generasi awal Islam.
Oleh karenanya penting dalam mengikuti pemahaman agama para salaf, baik dalam Aqidah ataupun syariat, pemahaman mereka dalam beragama masih murni, dan tidak bercampur dengan kemaksiatan, kebid'ahan dan kesyirikan, hanya dengan cara demikian kita selamat dari berbagai fitnah yang banyak beredar disekitar kita, mulai fitnah syahwat, fitnah syubhat, dan banyak pemikiran menyimpang lainnya yang terjadi dijaman sekarang ini.
Hanya dengan mengikuti pemahaman salaf seseorang selamat didunia dan diakhirat, waalahua'lam.
Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, yang artinya :
”Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (At- Taubah: 100)
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam,
”Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya kemudian generasi sesudahnya lagi.”
(HR. Ahmad, Ibnu Abi ’Ashim, Bukhari dan Tirmidzi).
Sumber Referensi, "Mengenal Salaf dan Salafi", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc di rumoysho.c

No comments:

Post a Comment