Sunday, March 24, 2019

KERJAKAN BID'AH HASANAH SAJA, WHAT !!??


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dikirimi link kajian seorang ustadz yang suka mengamalkan bid'ah hasanah, dalam video itu menjelaskan sebuah hadits, yakni tentang orang-orang yang terusir dari telaga Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam karena berbuat bid'ah setelah Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam wafat. Kata ustadz itu yang dimaksud golongan yang diusir adalah orang-orang yang mengamalkan bid'ah dholallah, sementara yang mengamalkan bid'ah hasanah menikmati air dari telaga itu. Penjelasan yang membingungkan dan sarat syubhat bagi yang awam.
Jelas jauh berbeda dengan penjelasan para ustadz di Kajian Sunnah yang saya pernah ikuti, para ustadz seperti Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah, Ustadz Firanda Adirja, Ustadz Maududi Abdullah dan seterusnya ketika menjelaskan hadits ini menyebutkan yang dimaksud dengan orang-orang yang terusir dari telaga Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam adalah mereka yang berbuat bid'ah secara keseluruhan, bukan sebagian saja, mengikuti hadits lainnya tentang terlarangnya bid'ah, karena bunyinya, "Kullu bidatin dholallah", setiap bid'ah adalah sesat(sahhih Abu Dawud dan Tirmizi), jadi tidak ada sebagian bid'ah yang tidak sesat.
Lagian kalau kita pahami dengan sebagian Muslim yang menyebutkan ada bid'ah hasanah dan dholallah kemudian cari dalam kehidupan nyata maka kita tidak ada satupun temukan namanya bid'ah dholallah, semua pelaku kebid'ahan di dunia ini selalu menyebutkan amalannya adalah bid'ah hasanah, bahkan kelompok paling sesat menurut ulama Ahlu Sunnah seperti syi'ah juga menyebutkan amalan mereka adalah bid'ah hasanah.
Kalau mengikuti pemahaman mereka maka tidak ada satupun manusia yang diusir dari telaga Nabi Muhammad Shalallalahu alaihi wa Sallam karena mereka semua berbuat bid'ah hasanah, namun Nabi menyampaikan hal sebaliknya, ada sebagian orang akan diusir dari telaga itu.Waallahua'lam.
semoga dijauhkan dari pemahaman-pemahaman yang penuh syubhat seperti ini, aamiin.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ، وَلَيُرْفَعَنَّ لِي رِجَالٌ مِنْكُمْ، ثُمَّ لَيُخْتَلَجُنَّ دُونِي، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ، أَصْحَابِي، فَيُقَالُ لِي: إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
Aku menunggu kalian di telaga. Sungguh ditampakkan kepadaku beberapa orang diantara kalian, kemudian dia disimpangkan dariku. Lalu aku mengatakan, “Ya Rabbi, itu umatku.” Kemudian disampaikan kepadaku, “Kamu tidak tahu apa yang mereka perbuat setelah kamu meninggal.” (HR. Ahmad 4180 dan Bukhari 6576)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bercerita,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatangi kuburan, lalu beliau memberi salam, “Salamu alaikum, wahai penduduk negeri kaum mukminin, kami insyaaAllah akan bertemu kalian.” Lalu beliau mengatakan,
“Saya ingin ketemu dengan teman-temanku.”
“Bukankah kami ini teman-teman anda ya Rasulullah?” tanya para sahabat.
“Bukan, kalian sahabatku. Teman-temanku adalah umat islam yang akan datang setelah masa ini. Aku menunggu mereka di telagaku.” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Ya Rasulullah, bagaimana anda bisa mengenali umatmu yang belum pernah ketemu dengan anda?” tanya sahabat.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat permisalan,
“أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا كَانَ لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ خَيْلٍ بُهْمٍ دُهْمٍ، أَلَمْ يَكُنْ يَعْرِفُهَا؟ ” قَالُوا: بَلَى. قَالَ: ” فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ، وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ”
“Bagaimana menurut kalian, jika ada orang yang memiliki kuda hitam yang ada belang putih di wajah dan kaki-kakinya, dan dia berada di kerumunan kuda yang serba hitam. Bukankah dia bisa mengenalinya?”
“Tentu dia bisa mengenali kudanya.” Jawab sahabat.
“Umatku akan dibangkitkan di hari kiamat dalam keadaan belang di wajah dan tangannya karena bekas wudhu. Saya menunggu mereka di telaga.” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lalu beliau mengingatkan,
أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ، أُنَادِيهِمْ: أَلَا هَلُمَّ، فَيُقَالُ: إِنَّهُمْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ، فَأَقُولُ: سُحْقًا، سُحْقًا
Ketahuilah, sungguh ada beberapa orang yang disesatkan, tidak bisa mendekat ke telagaku, seperti onta hilang yang tersesat. Aku panggil-panggil mereka, “Kemarilah…kemarilah.” Lalu disampaikan kepadaku, “Mereka telah mengubah agamanya setelah kamu meninggal.”
Akupun (Nabi) mengatakan, “Celaka-celaka..”. (HR. Ahmad 8214 & Muslim 607)
Sumber Referensi " Mereka yang diusir dari Telaga Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam", karya Ustadz Ammi Nur Baitys di konsultasisyariah.c

No comments:

Post a Comment