Friday, March 8, 2019

FITNAH AKHIR JAMAN DATANG BERGELOMBANG, WASPADALAH


Oleh Siswo Kusyudhanto
Sedang mencari literatur tentang fatwa seorang syaikh melalui aplikasi google tiba-tiba muncul iklan sebuah produk yang menampakkan model wanita dengan tampilan seronok, subhanaAllah, nyari literatur perkara agama yang muncul beginian, gimana kalau kita cari gambar wanita seronok yang muncul apa?, pasti lebih seram lagi dari ini.
Jadi ingat ketika Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah menjelaskan tentang hadist fitnah akhir jaman, dalam hadist tersebut disebutkan bahwa datangnya fitnah seperti halnya lautan, dia datang dalam jumlah yang besar dan secara bergelombang, datangnya timbul tenggelam kepada kita, bisa jadi kita selamat akan sebuah fitnah yang datang kepada kita namun ketika fitnah itu surut kemudian disusul fitnah berikutnya dalam bentuk yang lain.
Kemudian beliau berpesan sesuai hadist Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam, agar kita selamat tidak ada jalan lain selain berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah, yakni terus belajar keduanya dan mengamalkannya dalam kehidupan kita.
Mungkin benar yang dijelaskan beliau, seperti jaman ini bentuk-bentuk fitnah datang dan pegi menguji diri kita, bisa jadi kita selamat dari zina besar, namun dapat juga kita terperosok dalam zina kecil seperti tayangan iklan dengan tampilan wanita seronok di HP, atau dari televisi kita yang menayangkan adegan yang tidak pantas kita tonton.
Atau bisa jadi kita mampu meninggalkan riba dari rentenir atau bank, namun dapat saja kita terjerumus dalam riba bentuk yang lain seperti pinjaman online, kredit online, go-pay, T-cash dan lainnya.
Atau mungkin kita dapat menghindari amalan kesyirikan lama seperti memberi sesajen dan persembahan kepada pohon atau tempat yang dianggap keramat, namun justru kita terjebak kesyirikan ketika mengikuti dan mempercayai perkataan yang bertentangan dengan syariat Islam dari ustadz atau ulama yang sejatinya dukun dan ditayangkan di televisi dan dishare dimedia sosial.
Dan seterusnya, fitnah datang bagai gelombang dan datang dalam bentuk yang berbeda-beda bentuknya, jika kita tidak berilmu pastilah kita akan terseret didalamnya, waallahua'lam.
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Kitab al-Fitan wa Asyrath as-Sa’ah, dari Hudzaifah radhiyallahu’anhu, beliau mengatakan,
كُنَّا عِنْدَ عُمَرَ فَقَالَ أَيُّكُمْ يَحْفَظُ حَدِيثَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْفِتْنَةِ كَمَا قَالَ قَالَ فَقُلْتُ أَنَا قَالَ إِنَّكَ لَجَرِيءٌ وَكَيْفَ قَالَ قَالَ قُلْتُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَنَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلَاةُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ فَقَالَ عُمَرُ لَيْسَ هَذَا أُرِيدُ إِنَّمَا أُرِيدُ الَّتِي تَمُوجُ كَمَوْجِ الْبَحْرِ قَالَ فَقُلْتُ مَا لَكَ وَلَهَا يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ إِنَّ بَيْنَكَ وَبَيْنَهَا بَابًا مُغْلَقًا قَالَ أَفَيُكْسَرُ الْبَابُ أَمْ يُفْتَحُ قَالَ قُلْتُ لَا بَلْ يُكْسَرُ قَالَ ذَلِكَ أَحْرَى أَنْ لَا يُغْلَقَ أَبَدًا قَالَ فَقُلْنَا لِحُذَيْفَةَ هَلْ كَانَ عُمَرُ يَعْلَمُ مَنْ الْبَابُ قَالَ نَعَمْ كَمَا يَعْلَمُ أَنَّ دُونَ غَدٍ اللَّيْلَةَ إِنِّي حَدَّثْتُهُ حَدِيثًا لَيْسَ بِالْأَغَالِيطِ قَالَ فَهِبْنَا أَنْ نَسْأَلَ حُذَيْفَةَ مَنْ الْبَابُ فَقُلْنَا لِمَسْرُوقٍ سَلْهُ فَسَأَلَهُ فَقَالَ عُمَرُ
“Dahulu kami duduk-duduk bersama Umar, lalu dia mengatakan, ‘Siapakah di antara kalian yang masih hafal hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengisahkan tentang fitnah persis sebagaimana yang beliau katakan?’. Maka aku katakan, ‘Aku.’ Beliau mengatakan, ‘Sesungguhnya kamu telah berani angkat bicara, maka bagaimanakah yang beliau katakan tentangnya?’. Aku katakan, ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Fitnah yang timbul pada diri seseorang karena keluarganya, harta, jiwa, anak maupun tetangganya, maka itu semua akan bisa terhapus akibatnya dengan menjalankan puasa, sholat, sedekah, dan amar ma’ruf serta nahi mungkar.’
Maka Umar pun berkata, ‘Bukan itu yang aku maksudkan, yang aku inginkan adalah cerita tentang fitnah yang datangnya bergelombang bagaikan ombak lautan.’
Maka Hudzaifah berkata; Aku katakan kepadanya, ‘Tidak ada urusan apa-apa antara anda dengannya wahai Amirul mukminin. Sesungguhnya antara anda dengan fitnah itu terdapat pintu gerbang yang terkunci.’ Maka Umar bertanya, ‘Apakah pintu itu nanti akan terpecah atau dibuka?’. Hudzaifah berkata, ‘Aku katakan; Tidak, akan tetapi pintu itu akan terpecah.’ Maka Umar berkata, ‘Kalau demikian, maka tentunya pintu itu tidak akan bisa terkunci untuk selamanya’. Maka kami pun bertanya kepada Hudzaifah, ‘Apakah Umar mengetahui siapakah yang dimaksud dengan pintu itu?’. Maka Hudzaifah menjawab, ‘Iya, sebagaimana dia tahu bahwa setelah malam ini akan datang esok hari.
Sesungguhnya aku telah menceritakan kepadanya suatu hadits yang bukan termasuk perkara yang rumit’. Perawi berkata, ‘Marilah kita tanyakan kepada Hudzaifah siapakah yang dimaksud dengan pintu itu, maka kami pun bertanya kepada Masruq; tanyakanlah kepadanya. Maka dia pun bertanya kepada Hudzaifah, lalu dia menjawab, ‘Pintu itu adalah Umar.’.”
(HR. Muslim, diriwayatkan pula oleh Bukhari).
Sumber referensi abumushlih.wordpress

No comments:

Post a Comment