Wednesday, January 9, 2019

KENAPA KITA TIDAK TAKUT AZAB NERAKA ???


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah menceritakan bagaimana sikap para sahabat nabi ketika mereka mendengarkan bagaimana dahsyatnya azab neraka mereka menangis kesenggukan dan sikap sangat takut kepada Allah Azza Wa Jalla, kata beliau ini menunjukan betapa lembutnya hati pada sahabat, dan sementara kebanyakan diantara kita ketika disampaikan kisah beratnya azab neraka tidak menjadikan kita takut sedikitpun apalagi menangis karena takut, hal ini membuktikan betapa kasarnya hati kita sehingga gambaran mengerikan azab neraka tidak mempengaruhi kita sama sekali.
Apakah karena terlalu banyak maksiat yang kita lakukan sehingga hati kita kasar, kemudian itu menjadikan sulit menerima risalah dan nasehat?, pada akhirnya kita tidak takut sama sekali akan azab neraka dan terutama tidak takut kepada Allah Azza Wa Jalla ?
Waalahua'lam.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ فِي أَصْلِ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ وَقَعَ عَلَى أَنْفِهِ قَالَ بِهِ هَكَذَا فَطَارَ
Sesungguhnya seorang Mukmin itu melihat dosa-dosanya seolah-olah dia berada di kaki sebuah gunung, dia khawatir gunung itu akan menimpanya. Sebaliknya, orang yang durhaka melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya, dia mengusirnya dengan tangannya –begini-, maka lalat itu terbang. [HR. at-Tirmidzi, no. 2497 dan dishahîhkan oleh al-Albâni rahimahullah]
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عُرِضَتْ عَلَيَّ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ فِي الْخَيْرِ وَالشَّرِّ وَلَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا قَالَ فَمَا أَتَى عَلَى أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمٌ أَشَدُّ مِنْهُ قَالَ غَطَّوْا رُءُوْسَهُمْ وَلَهُمْ خَنِيْنٌ
Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat tentang kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis.
Anas bin Mâlik –perawi hadits ini mengatakan, “Tidaklah ada satu hari pun yang lebih berat bagi para Sahabat selain hari itu. Mereka menutupi kepala mereka sambil menangis sesenggukan. [HR. Muslim, no. 2359]
Sumber Referensi, "Seharusnya Kita Banyak Menangis" karya Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim Al-Atsari di web almanhaj.or.

No comments:

Post a Comment