Monday, December 18, 2017

ILMU ADALAH CAHAYA DIGELAPNYA DUNIA.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Suatu sore saya ada keperluan mengunjungi seorang teman didaerah pelabuhan, ketika mencari alamat rumah teman itu saya menunggu dijemput olehnya, dan saya berhenti disebuah ruko, ternyata ruko ini adalah asrama bagi wanita penghibur, dan sore itu jemputan mobil yang akan mengantarkan ke sebuah club malam sudah tiba, maka nampak beberapa wanita berpakaian super seksi dan berdandan menor naik mobil itu, lalu nampak diantara wanita itu berdoa, melafadzkan surat Al fatihah dan beberapa surat pendek lainnya, mungkin berharap malam ini banyak tips dari para tamunya, subhanaallah.
Jadi makin sadar bahwa ilmu agama sangat penting, untuk mengetahui sebuah perkara, apa yang dilakukan wanita penghibur itu dengan menyebut firman Allah untuk melancarkan pekerjaan yang penuh maksiat tentu bukan cara yang benar, mungkin hal tersebut karena keawaman si wanita itu, waallahua'lam.
Dalam sebuah kajian Ustadz Abu Haidar As Sundawy mengatakan, "ada orang yang berbuat maksiat, di siang yang terang benderang atau dibawah lampu yang sangat terang, dan dengan tenang dia melakukan maksiat tampa rasa bersalah, sejatinya orang ini hidup dalam kegelapan, karena apa yang dilakukan masuk perbuatan yang dilarang oleh Allah dan RasulNya, namun dia buta, seakan dia sedang melakukan hal yang benar, dan dianggap semua sama saja tidak ada perbedaan sama sekali, hal tersebut disebabkan karena tidak adanya ilmu padanya.
Oleh karenanya dalam banyak ayat ketika Allah menyebutkan kata cahaya, para ulama menafsirkan ini adalah ilmu, yakni hanya dengan ilmu seseorang keluar dari kegelapan menuju cahaya, sehingga dia mampu membedakan mana yang hak dan mana yang bathil, mana Tauhid dan mana Syirik, mana Sunnah dan mana Bid'ah, mana halal dan mana haram dan seterusnya.
Maka menjadi kewajiban bagi setiap Muslim untuk selalu belajar ilmu agama, agar menjadi cahaya baginya dalam melihat sebuah perkara, dan menjadi landasan dalam beramal, waallahua'lam. "
Firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala:
فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنْزَلْنَا
Maka berimanlah kamu kepada Allâh dan rasul-Nya dan kepada cahaya (al-Qur’an) yang telah Kami turunkan [At-Taghâbun/64:8]
Juga dalam firman-Nya:
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا
Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al Kitab (al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. [Asy-Syûrâ/42:52]
Juga dalam firman-Nya:
فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung [Al-A’râf/7:157]
Juga dalam firman-Nya:
قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ ﴿١٥﴾ يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allâh, dan Kitab yang menerangkan.
Dengan Kitab itulah, Allâh menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allâh mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus [Al-Maidah/5:15-16]
Sumber referensi almanhaj.or.id

No comments:

Post a Comment