Friday, April 12, 2019

TAMPA ILMU DAN AMAL AGAMA INI AKAN LENYAP


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dulu ketika masih duduk di bangku kuliah sering dengar perkataan KH. Ahmad Dahlan disampaikan para dosen ketika mereka menjelaskan pentingnya dakwah dalam menjaga agama ini, bahkan ketika sering ikut Kajian Sunnah para ustadz juga sering menekankan pentingnya dakwah dalam menjaga agama ini
Salah satu pernyataan K.H. Ahmad Dahlan yang patut direnungkan, “Tidak mungkin Islam lenyap dari seluruh dunia, tapi tidak mustahil Islam hapus dari bumi Indonesia. Siapakah yang bertanggung jawab?”.
Dalam sebuah Khutbah Jum'at Ustadz Zainal Abidin Syamsudin mengutip perkataan KH. Ahmad Dahlan ini, ketika beliau menjelaskan pentingnya menyebarkan ilmu agama ditengah masyarakat, agar Agama Islam tetap eksis di atas bumi negri ini, beliau menyebutkan dulu Islam berjaya di Spanyol selama 700 tahun dan kemudian lenyap begitu saja. Beliau mengatakan, " Jangan terlalu yakin Islam akan tetap ada di Indonesia, lihat Spanyol saat ini, kita tidak akan pernah percaya bahwa dimasa lalu Islam pernah berjaya di negri itu selama 700 tahun, namun lihat saat ini seperti tidak tersisa sama sekali, yang ada adalah peninggalan Islam berubah bangunan-bangunan, cari makanan halal disana aja sudah susah, maka ini pelajaran bagi kita sebagai Umat Islam untuk selalu belajar ilmu agama Islam dan mengamalkannya agar agama Islam terus ada di negri ini, mulai dari diri sendiri dan keluarga."
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menyampaikan perkara agama dari beliau, karena Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan agama ini sebagai satu-satunya agama bagi manusia dan jin (yang artinya), “Pada hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu dan telah kusempurnakan bagimu nikmat-Ku dan telah aku ridhai Islam sebagai agama bagimu” (QS. Al Maidah : 3). Tentang sabda beliau, “Sampaikan dariku walau hanya satu ayat”, Al Ma’afi An Nahrawani mengatakan, “Hal ini agar setiap orang yang mendengar suatu perkara dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersegera untuk menyampaikannya, meskipun hanya sedikit. Tujuannya agar nukilan dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dapat segera tersambung dan tersampaikan seluruhnya.” Hal ini sebagaimana sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam, “Hendaklah yang hadir menyampaikan pada yang tidak hadir”. Bentuk perintah dalam hadits ini menunjukkan hukum fardhu kifayah.
Sumber Referensi "Sampaikan dariku walau satu ayat", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc. Di Muslim.or

No comments:

Post a Comment