Tuesday, April 16, 2019

JANGAN SAMPAI PAS MASUK MAGHRIB PAHALANYA TINGGAL "0"




Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam kajian fikih Ramadhan yang disajikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin beberapa waktu yang lalu beliau sempat menyinggung tentang banyaknya orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan namun tidak mendapatkan apa-apa selain cuma lapar dan haus saja, hal tersebut diakibatkan perbuatan orang sedang berpuasa selama menjalaninya juga melakukan berbagai maksiat seperti ghibah(gossip), memfitnah, namimah (adu domba), berbohong, dan seterusnya.
Kata beliau, coba bayangkan saja jika kita berpuasa selama 12 jam dalam satu hari, kemudian selama itu hanya diisi dengan berbagai maksiat, maka ketika masuk Maghrib dan berbuka, bisa jadi pahala yang didapatkannya cuma "0", tidak ada sama sekali pahala atas puasanya, betapa ruginya orang yang demikian itu. 
Pernah saya ditanya soal ini oleh seseorang yang berpuasa dan tinggal di Jepang, dimana disana kadang waktu malam cuma 4 jam dan waktu siang sampai 20 jam, bayangkan kalau sedang berpuasa 20 jam diisi dengan maksiat selama puasa ramadhan tentunya sia-sia perjuangan dia dalam menjalani puasa selama 20 jam itu, tentu merugikan bagi yang berpuasa namun sekaligus juga berbuat dosa.
Maka sebelum menjalani puasa di bulan Ramadhan mulai siapkan diri sebaik mungkin menjauhi segala bentuk kemaksiatan yang di larang oleh Allah dan RasulNya agar puasa kita menjadi bermakna dan berpahala, insyaAllah.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
لَيْسَ الصِّيَامِ مِنَ الْأَكْلِ الشَّرَابِ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ الّغْوِ وَالرَّفَتِ، فَإِنْ شَابَكَ أِحَدٌ أَوْ جَهَلَ عَلَيْكَ فَقُلْ : إِنّي صَا ئِمٌ، إِنِّي صَاءِمٌ
“Puasa bukanlah dari makan, minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji. Jika ada orang yang mencelamu, katakanlah : Aku sedang puasa, aku sedang puasa ” [Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 1996, Al-Hakim 1/430-431, sanadnya SHAHIH]
Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengancam dengan ancaman yang keras terhadap orang-orang yang melakukan perbuatan tercela ini.
Bersabda As-Shadiqul Masduq yang tidak berkata kecuali wahyu yang diwahyukan Allah kepadanya.
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالْعَطَشُ
“Berapa banyak orang yang puasa, bagian (yang dipetik) dari puasanya hanyalah lapar dan haus (semata)” [Hadits Riwayata Ibnu Majah 1/539, Darimi 2/211, Ahmad 2/441,373, Baihaqi 4/270 dari jalan Said Al-Maqbari dari Abu Hurairah. Sanadnya SHAHIH]
Sebab terjadinya yang demikian adalah karena orang-orang yang melakukan hal tersebut tidak memahami hakekat puasa yang Allah perintahkan atasnya, sehingga Allah memberikan ketetapan atas perbuatan tersebut dengan tidak memberikan pahala kepadanya. [Lihat Al-Lu’lu wal Marjan fima Ittafaqa ‘alaihi Asy-Syaikhani 707 dan Riyadhis Shalihin 1215]
Sumber Referensi :
YANG WAJIB DIJAUHI OLEH ORANG YANG PUASA
Oleh
Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaaly
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid
Di web Muslim.or

No comments:

Post a Comment