Saturday, April 20, 2019

BAHAYA TIDAK MENJAGA LISAN


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dikisahkan teman yang bekerja di Bandara, dulu ada kisah ada seorang nenek yang akan bepergian menggunakan pesawat dan datang ke bandara dengan menggunakan kursi roda, karena posisi pesawat jauh dari jembatan penumpang maka para penumpang berjalan kaki menuju pesawat, termasuk si nenek dengan kursi rodanya. Ketika si nenek dekat dengan pesawat nampak oleh pramugara kemudian si pramugara bertanya kepada si nenek, " Nek apakah nenek dapat berjalan kaki dan menaiki tangga pesawat?", Kemudian si nenek menjawab, " Kakiku sangat lemah nak, sepertinya sulit bagi saya untuk berjalan kaki dan naik tangga ini", mendengar jawaban si nenek lalu pramugara menawarkan diri menggendong si nenek naik pesawat, dan si nenek mau, maka dengan susah payah di pramugara mengendong si nenek naik tangga pesawat.
Sesampainya dipintu pesawat si nenek minta diturunkan, lalu kemudian dia berjalan kaki menuju kursinya.
Melihat hal tersebut si pramugara kaget dan kecewa kemudian dia berbisik kepada rekannya, "Tadi katanya tidak bisa jalan kaki dan naik tangga, kok sekarang bisa jalan kaki yaa", rupanya bisik-bisik itu didengar oleh si nenek, Tampa sepengetahuan si pramugara, si nenek melaporkan perkataan si pramugara itu kepada kru pesawat lainnya, si nenek merasa kecewa terhadap si pramugara.
Selang beberapa waktu laporan si nenek sampai kepada manajemen maskapai itu dan mereka memutuskan untuk memindah tugaskan si pramugara ke jalur penerbangan perintis di Indonesia Timur.
Tak lama si pramugara pindah tugas ke penerbangan perintis yang jalurnya ke daerah-daerah terpencil dan kadang masuk hutan, Sungguh berat baginya melakukan tugas barunya mengingat dia biasa melakukan pekerjaan dengan jalur pesawat dari kota ke kota.
Sejak itu dia berjanji menjaga lidahnya, karena sebab bisik-bisik dengan temannya dia menerima akibat yang sangat buruk, dia sangat menyesali perbuatannya, andai saja dia waktu itu diam dan mengunci rapat-rapat mulutnya mungkin dia tidak akan menderita seperti saat ini.
Ringannya lidah menyampaikan sesuatu namun sangat berat akibatnya.
Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu menjaga lidah dari perkataan yang tidak berguna dan membahayakan diri sendiri juga orang lain, aamiin.
Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Shahihnya hadits no.10 dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya”
Hadits di atas juga diriwayatkan oleh Muslim no.64 dengan lafaz.
إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيِّ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرً قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah orang muslim yang paling baik ?’Beliau menjawab, “Seseorang yang orang-orang muslim yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya”.
Hadits diatas juga diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir hadits no. 65 dengan lafaz seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abdullah bin Umar.
Sumber Referensi "Menjaga Lisan agar selalu berbicara baik", karya Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr, di web almanhaj.or

No comments:

Post a Comment