Thursday, April 19, 2018

*UNTUKMU INDONESIAKU TERCINTA*

Kiriman dari Ustadz Maududi Abdullah via WA
-----
*UNTUKMU INDONESIAKU TERCINTA*
OLEH : MAUDUDI ABDULLAH.LC
Mesjid Al Barkah 2018/04/08 18:36
Merupakan taqdir kauniyah bahwa kita lahir di Indonesia, kita tdk bisa memilih dimana kita lahir, dan kita harus bersyukur dengan hal tersebut.
Meskipun tidak semua hukum syariat berlaku di indonesia, akan tetapi mayoritas hukum syariat berdiri tegak di negara kita tercinta ini.
*Rukun Islam yang 5*
Rukun islam yang lima berdiri tegak dan kokoh....
Kaum muslimin mendominasi jumlah masyarakat dinegeri ini, syahadat dapat kita lakukan tanpa kita harus ketakutan di intimidasi.
kita beribadah dengan mudahnya di negeri ini. Adzan di indonesia berkumandang dimana-mana dan kita bisa melakukan sholat dengan mudahnya di masjid2 yg tumbuh subur di seluruh belahan bumi indonesia.
Di negri ini kaum muslimin di fasilitasi untuk berpuasa, zakat dan haji, dengan mudahnya kita dapat melakukan hal tersebut tanpa harus sembunyi-sembunyi.
*Rukun iman yang 6*
Semua orang islam yang hidup dinegeri ini beriman kepada Allah, malaikat2Nya, kitab2 Suci, Rasul-rasulNya, hari akhir dan qadha-qadhar. Kita bisa dengan lantang menyatakannya tanpa rasa takut akan diintimidasi, takbir dapat di ucapkan dengan mudah tanpa harus takut di hukum
*IHSAN*
Kaum muslimin yang akan menggapai derajat ihsan dengan mudahnya bisa mewujudkan itu dinegeri ini tanpa harus sembunyi-sembunyi... dan tak ada intimidasi....
Apakah ada yg lebih baik dari 3 hukum syariat yang telah kita sebutkan diatas..???,
sehingga kita merasa bahwa pemimpin negeri ini mempersulit kita dalam menjalankan hukum syariat?
Terlepas dari semua hal tersebut, wahai saudaraku...
Anda harus bahagia tinggal di negri kita ini.
Dimana kita bisa beribadah dengan mudahnya.
Syariat yg tegak dinegeri ini jauh lebih banyak daripada yg tidak tegak.
Hanya sebagian kecil dari Syariat ini yang tidak ditegakkan.
Janganlah kita merasa bahwa kalau negeri ini berhasil melaksanakan hukum hudud (kriminal) baru bisa dikatakan negeri islam.
Hukum hudud itu hanya sebagian kecil dari hukum syariat yang ada didalam Alquran dan Hadits.
Ini demi Allah tidak ada maksud dan niat mengecilkan hukum hudud... akan tetapi masih banyak hukum syariat yang lain yang sangat sangat penting dan besar masih berdiri tegak dan kokoh di Indinesia kita tercinta.
Seperti contoh hukum2 syariat diatas (islam, iman & ikhsan) jauh lebih utama daripada hukum hudud tersebut.
Kita harus bahagia menjadi orang indonesia yang muslim, muslimin indonesia banyak dipuji oleh kaum muslimin dinegara lain terkhusus dimusim haji karena akhlak mereka dan sopan santun mereka yang luar biasa. Sampai sampai ada teman saya bernama Muhammad Nur dari Jibouti berkata *"Saya yakin di indonesia penjara tidak ada penghuninya"* sampai demikian pandangan mereka melihat kebaikan, keramah tamahan orang-orang indonesia yang dia temui...
Salah seorang petugas haji mengatakan *Andai saja jemaah haji ini semuanya orang Indonesia.*
*APARAT KEAMANAN*
Kalau aparat keamanan tidak pernah melarang kita untuk beribadah, tidak pernah melarang wanita muslimah untuk berhijab bahkan untuk bercadar, apatah lagi sekedar untuk beriman kepada Allah dan RasulNya.
Mereka tidak pernah mengintimidasi orang2 yang menjalankan Syariat , mengapa kita harus *membenci aparat keamanan*. Demikian juga jika pemerintah kita tidak pernah melarang kita menjalankan syariat apalagi mengintimidasi orang2 yang menjalankan syariat, *lalu mengapa kita harus membenci pemerintah kita*??
Memang syariat di negeri ini belum maksimal dan belum seutuhnya diterapkan, namun bukan berarti negeri ini harus dibenci apalagi diperangi dan dihancurkan... tetapi tugas kita semua untuk memperbaiki dan membenahi negeri ini...
Mengapa Rasulullah dan sahabatnya harus meninggalkan kota mekah (negeri yg Rasulullah cintai), karena mereka dibenci penduduk Mekah, mereka dilarang menjalankan syariat Allah, diintimidasi bahkan mereka dibunuh jika melakukan ibadah atau keimanan. Maka jauh berbeda dengan kondisi kita saat ini di Indonesia tercinta.
Pada saat itu ada lebih dari 360 berhala di sekitar ka'bah, sedangkan tidak ada satupun berhala dimasjid Istiqlal Jakarta. Maka sungguh salah jika kita menganggap bahwa negeri ini merupakan negeri Kafir nan harus diperangi...
*MAKSIAT MERAJALELA*
Meskipun mengamalkan syariat dibebaskan di negeri ini, akan tetapi kita tidak menutup mata bahwa pelanggaran syariat alias maksiat juga dibebaskan di negeri ini.
Pelaku maksiat melenggang lenggok dengan nyamannya di bumi Indonesiaku tercinta.
Penuh rasa aman... penuh percaya diri dan tak terusik..
Dan kebanyakan pelakunya juga kaum muslimin Indonesia..
Dan ini merupakan haq (kebenaran) tanpa dikarang-karang, tanpa ditutup tutupi..... kemaksiatanpun bebas sama dengan kebebasan beribadah.
Maka merajarelalah khamar, aurat wanita, korupsi, riba dsb.
Kedua hal ini (ibadah dan maksiat) berjalan dengan sama bebasnya. Bahkan maksiat yg paling dibenci Allah yaitu kesyirikan pun dilakukan dengan bebas.
Inilah realita yg ada dinegeri kita. bermaksiat selama tidak merugikan orang lain maka bebas tanpa hukuman.
Berzina selagi didasari oleh suka sama suka tidak akan terjamah hukum.
Dan pelakunya bebas berkeliaran di bumi pertiwi...
*PAHLAWAN NASIONAL*
Negeri ini dibebaskan Allah dari penjajah melalui perjuangan hebat para pahlawan. Mereka mengorbankan harta, tenaga, waktu, bahkan darah merekapun tumpah untuk negeri ini. Dan harus kita sadari bahwa *mayoritas pahlawan nasional beragama islam*
Mereka menolak kedatangan penjajah yang beragama kufur. Penjajah yang datang membawa kekufuran ditolak dan diperangi dengan gagah berani oleh *pahlawan-pahlawan muslim.*
Walaupun saat ini makna kepahlawanan ini telah bergeser dari hakikat sebenarnya, pahlawan-pahlawan hebat muslim yang telah membela indonesia dengan mengusir penjajah dari bumi nusantara telah diganti dengan pahlawan-pahlawan semu di ring tinju, di kolam renang, di lapangan sepak bola dll.
*PEMBENAHAN NASIONAL*
Ketika kita ingin memperbaiki negeri ini kearah syariat secara total, maka kita kembalikan makna pahlawan kearah yang sebenarnya. Seperti masa penjajahan dahulu yaitu para pahlawan adalah orang2 yang membela syariat Allah di negeri ini. Maka dari itu kita harus menasehati saudara2 kita di indonesia untuk meninggalkan maksiat. Untuk tidak melakukan korupsi, transaksi riba, membuka aurat dan semua maksiat lainnya.
Ini yang harus kita lakukan..
Mari bersama sama kita bergandengan tangan memerangi maksiat...
Memerangi pelanggaran Syariat..
Jangan kita diam melihat agama kita dilanggar oleh siapapun.
Bersuara lah... beramar ma'ruf nahi munkarlah...
Teriakkan kebenaran karena anda dibebaskan untuk itu dinegeri ini.
Jangan diam melihat pelanggaran Syariat.
agar kita menjadi umat islam seperti permisalan yang disampaikan Rasul didalam hadist berikut ini.
Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا . فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
“Perumpamaan orang yang mengingkari kemunkaran dan orang yang terjerumus dalam kemunkaran adalah bagaikan suatu kaum yang melakukan undian dalam sebuah kapal. Ada sebagian dapat di bagian atas dan sebagiannya lagi di bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian bawah kala ingin mengambil air, mereka harus melewati orang-orang di atasnya. Mereka berkata, “Andaikata kita membuat lubang saja dibagian bawah kapal ini sehingga kita tidak mengganggu orang yang berada di atas kita.”
Seandainya yang berada di bagian atas membiarkan orang-orang bagian bawah melakukan aksinya, niscaya semuanya akan binasa.
Namun, jika orang bagian atas melarang orang bagian bawah berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat pula semua penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari no. 2493).
Maka kita harus saling menasehati, beramar ma'ruf dan nahi munkar. Ingatkan pelaku maksiat agar mereka tidak melakukan maksiat dan berbuat dosa. Karena dosa mengundang murka Allah. Jangan sampai dosa2 itu mengundang murka Allah ke negeri ini.
*KAUM YANG DIBINASAKAN*
Kehancuran kaum-kaum terdahulu, seperti kaum Aad, Tsamud , kaum nabi luth disebabkan dosa2 yang mereka lakukan.
Kaum Luth melakukan lgbt, Firaun dan kaumnya sombong, kaum nabi Syuaib melakukan pencurangan timbangan.
Karena itulah mereka Allah hancurkan...
*Sadar atau tidak. Percaya atau tidak dosa2 yang dilakukan oleh mereka semuanya sudah dilakukan orang di Indonesia ini.*
Maksiat dimana mana...
Kalau tidak kita perbaiki dan benahi maka tidak mustahil kita juga akan di hancurkan seperti mereka.
Maka jangan tunggu azab dulu baru kita mau berbenah...
Jangan tunggu binasa baru menyesali masa lalu.
Manakala maksiat sudah merajalela itu indikasi azab akan tiba.
Allah berfirman
وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا۟ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا ٱلْقَوْلُ فَدَمَّرْنَٰهَا تَدْمِيرًا
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah melakukan kedurhakaan di negeri itu, maka berlakulah terhadap mereka ketentuan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. QS. Al-'Isra' [17]
Maka jika anda cinta Indonesia maka tinggalkan semua maksiat dan kembalilah kepada syariat, karena hanya ini satu-satunya jalan untuk memnghindarkan kehancuran negeri ini dari azab dan murka Allah. Mari kita jaga negeri ini dari kehancuran dengan saling menasehati. *Jangan kita biarkan saudara-saudara kita dengan bebasnya berbuat maksiat tanpa kita inkari dan nasehati...*
*Suarakan kebenaran. Bongkar kemaksiatan dan ajak semua penduduk Indonesia untuk melawannya.*
Hanya itulah cara untuk menyelamatkan negeri ini dari jurang kebinasaan.
*TIGA KELOMPOK MASYARAKAT*
Menurut kacamata agama masyarakat terdiri dari tiga kelompok :
- Ulama
- Umara
- Masyarakat umum
Semuanya harus berbenah. Semuanya harus melakukan perbaikan.
Jangan biarkan tiga komponen masyarakat ini rusak karena pelanggaran syariat.
Ulama ternama Abdullah bin Mubarok berkata :
Manusia ada tiga kolompok. Ulama, Umara dan masyarakat umum (selain ulama dan umara).
Jika ulama rusak, maka rusaklah agama.
Jika umara rusak maka rusaklah dunia.
Jika masyarakat rusak maka rusaklah akhlaq.
Di indonesia ketiga tiga komponen ini sudah mulai rusak, maka tugas kita adalah adalah membenahi kerusakan tersebut.
Dan itu kita sesuaikan dengan posisi kita masing tanpa harus saling menyalahkan.
*Ulama harus berbenah. Umara juga demikian. Masyarakat umum pun seperti itu.*
Jika kita masyarakat umum maka kita perbaiki ibadah dan akhlak kita tanpa harus menyalahkan pemimpin, tanpa harus melempar bola ke orang lain.
Jangan kita hanya pandai menyalahkan Umara dan Ulama. Lalu kita dengan bebasnya melanggar syariat Allah.
Sebagai masyarakat kita adalah komponen negeri ini. Bahkan kitalah komponen terbesarnya.
Maka masyarakat luaspun harus membenahi amalan dan perbuatan kalau kita ingin keselamatan untuk Indonesia.
Kita harus sadar bahwa satu maksiat yg kita lakukan, itu artinya kita telah menyumbangkan satu poin kehancuran untuk negeri ini. Kita semakin dekatkan Indonezia ini ke arah murka Ilahi...
Dan sebaliknya ingatlah bahwa satu ibadah yg kita lakukan maka kita telah membawa satu rahmat Allah kenegeri ini,
Kita telah dekatkan negeri ini keridho Ilahi yang akan mendatangkan kenikmatan dan kedamaian.
*Maka pada saat ini pahlawan yang sebenarnya bagi Indonesia adalah mereka yang memerangi maksiat.*
Dari diri mereka sendiri mereka mulai, keluarga, dan masyarakat sekitar kehidupan mereka lalu masyarakat secara umum dalam jangkauan Nasional.
Mereka itulah pahlawan yang sebenarnya...
Jadikan diri anda pahlawan bagi Indonesia Tercinta. Teruslah beribadah. Suarakan kebenaran. Lawan kemaksiatan.
Bersemangatlah menjalankan Syariat Allah.
*Maka andalah pahlawan walaupun tdk ada yg mengenal siapa anda....Kecuali yang ada diatas.*
Jika anda sebagai masyarakat ingin melawan orang2 yg dugem di malam hari, maka lawanlah dengan tahajud. Lawanlah dengan doa2 yang anda panjatkan keharibaah Allah Ta'ala.
Begini cara melawan maksiat. Sembari anda menasehati orang2 yang rajin dugem untuk berhenti berbuat maksiat.
Melawan maksiat bagi masyarakat umum bukanlah dengan cara merusak dan memporak porandakan tempat maksiat itu. Namun keesokan harinya tempat itu akan kembali berdiri, akan dibangun lagi, dan akan lahir lagi tempat maksiat yg lebih banyak.
Namun jika anda adalah umara maka anda berkewajiban melakukan penutupan, anda berkewajiban mencabut izin operasional tempat maksiat itu.
Ini adalah cara yang diajarkan agama kita.
*Jika pemimpin tidak mau menutup tempat maksiat dan rakyat mengambil paksa tugas pemimpin dengan membuat kerusakan maka kedua-duanya melakukan kesalahan, kedua-duanya melakukan pelanggaran Syariat.*
*DIMULAI DARI DIRI SENDIRI DAN KELUARGA*
Melakukan pembenahan wajib dimulai dari diri sendiri. Kemudian dari keluarga kecil kita yang disana ada istri istri dan anak anak kita. Baru pembenahan di ruang lingkup yang lebih besar dan lebih besar lagi..
*Begini membenahi Indonesia* kalau anda ingin pembenahan untuk Indonesia.
Jikalau anda menentang maksiat tapi anak anda membuka aurat, jikalau anda menolak tempat maksiat tapi anak anda menonton film barat, disana dia melihat orang yg minum khamar dan membuka aurat, maka ada yg keliru pada diri anda, ada yang keliru dalam derap langkah anda untuk memperbaiki Indonesia.
*HADITS NABI UNTUK PEDOMAN PEMBENAHAN INDONESIA TERCINTA*
Kita tutup bahasan ini dengan hadist Nabi diriwayatkan imam muslim dan di syarah oleh imam nawawi...
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda dari sahabatnya Tamim Ad Daary
عن أبي رقية تميم بن أوس الداري رضي الله عنه, أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ» قلنا: لمن؟ قال: «لله, ولكتابه, ولرسوله, لأئمة المسلمين وعامتهم». رواه مسلم
Dari Abu Ruqayyah Tamim Ad-Daary radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama itu nasihat”. Kami pun bertanya, “Untuk siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, “Nasihat itu adalah untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan untuk pemimpin kaum muslimin dan rakyatnya”. (HR. Muslim)
Imam ternama dari mazhab Imam Syafi'i yaitu Imam Nawawi mensyarahkan hadits ini didalam kitab fenomenal beliau berjudul AlMinhaaj.
"Nasihat kepada Allah adalah dengan beriman kepadaNya dan menjauhi Syirik, menjauhi ilhad dalam mensifatiNya dan memberikan sifat2 yang sempurna lagi mulia untukNya, mensucikannya dari kekurangan, melaksanakan ketaatan kepadaNya, menjauhi maksiat kepadaNya, cinta dan benci karenaNya, loyal kepada orang2 yang taat kepadaNya, memusuhi orang2 yang berbuat maksiat kepadaNya, memerangi orang yang kufur kepadaNya, mengakui nikmat2Nya, ikhlas dalam seluruh ibadah dan mengajak manusia kepada sifat2 diatas dan memberikan motivasi kepada mereka untuk menjalankannya.
Sedangkan nasihat kepada kitab-Nya adalah dengan meyakini bahwasanya Al-Qur-an itu Kalamullah Ta’ala, diturunkannya, dan tidak ada perkataan makhluk yang bisa menyerupainya, dan tak ada yang bisa mendatangkan yang semisal dengannya, Wajib memuliakan dan membacanya dengan sebenar-benarnya, membaguskan bacaan dan khusuk saat membacanya, membelanya dari orang2 yang ingin mentakwilnya dan memojokkannya, mengimani apa yang ada didalamnya, mengamalkan hukum2nya, memahami ilmu alquran dan amsal yang ada didalamnya, mengambil ibroh dari nasehatnya, memikirkan keajaiban2nya, mengamalkan yang muhkam dan menyerahkan yang Muttsyaabih kepada Allah, mempelajari umum dan khusus, nasikh dan mansukh didalamnya, menyebarkan ilmu Alquran dan mengajak kepada ilmu itu seperti yang kami sebutkan diatas.
Yang dimaksud dengan Nasehat untuk Rasul adalah dengan mengimani risalahnya, mengimani apa yang beliau bawa, taat atas perintah dan larangannya, menolong Rasul saat hidup dan setelah wafat, memusuhi orang yang memusuhinya, loyal kepada yang loyal kepadanya, memuliakan haknya, menghidupkan sunnahnya, menyebarkan dakwah dan syariatnya, membantah tudingan kepadanya, berpedoman kepada Ilmunya, memahami kandungannya, mendakwahkan ajarannya, berlemah lembat saat mengajarkannya, beradap saat mempelajari sunnah, tidak berbicara syariat tanpa ilmu, berakhlak seperti akhlak beliau, mencintai ahlul bait dan para sahabat, menjauhi orang yang membuat bidah pada Sunnahnya, atau mencela sahabat2nya.
Sedangkan makna nasihat kepada para pemimpin kaum Muslimin adalah pemimpin dunia (umara) dan pemimpin agama(ulama).
Nasihat kepada para pemimpin dunia (umara), dengan cara menerima perintah mereka, mendengar dan taat kepada mereka dalam hal yang bukan maksiaat, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal maksiat kepada al-Khaliq. Tidak memerangi mereka selama mereka belum kafir, berusaha untuk memperbaiki keadaan mereka, membersihkan kerusakan mereka, mengajak mereka kepada kebaikan, memperingatkan mereka dari kemunkaran serta mendo’akan mereka agar mendapatkan kebaikan. Karena dalam kebaikan mereka berarti kebaikan bagi rakyat dan dalam kerusakan mereka berarti kerusakan bagi rakyat.
Nasihat kepada ulama, yaitu ikuti yg mereka katakan yg sesuai dengan Alquran dan Sunnah, mengikuti mereka dalam hukum2 syariat dan berbaik sangka kepada mereka dan menjaga nama baik mereka.
Dan makna nasihat kepada kaum Muslimin pada umumnya adalah dengan menolong mereka dalam hal kebaikan dunia dan akhirat, menjauhkan aniaya dari mereka. Mengajarkan kepada mereka apa yang tidak mereka ketahui dari urusan agama, menjaga rahasia mereka, menjauhkan marabahaya dari mereka dan mendatangkan manfaat untuk mereka, beramar ma'ruf nahi munkar kepada mereka, berlemah lembut, mencintai yang tua dan menyayangi yang muda,
Selalu menasehati dengan mau'izoh hasanah, jangan tipu mereka, jangan hasad kepada mereka, mencintai kebaikan untuk mereka sebagaimana ia mencintai untuk diri sendiri, membenci keburukan untuk mereka sebagaimana ia membencinya untuk diri sendiri, membela harta, kehormatan mereka dengan perkataan dan perbuatan, menyemangati mereka berbuat taat, memotivasi mereka untuk berakhlak seperti yang kita sebutkan diatas.
*PENUTUP*
Hadits Rasul diatas merupakan solusi jitu untuk perbaikan di semua lini masyarakat indonesia.
Cukup hanya satu hadits ini akan mampu membenahi Indonesia dari A sampai Z dengan syarat semua komponen masyarakat mengamalkannya...
Saya yakin seluruh keluhan negeri ini akan berakhir.
*Maka mari kita cintai negeri ini, jangan pernah membenci negeri ini. Dan mari kita beribadah di negeri ini dengan tenang tanpa rasa takut. Mari kita tingkatkan ibadah kita, tauhid kita, meninggalkan maksiat utk kearah ketaqwaan kepada Allah.*
*--- selesai ---*

No comments:

Post a Comment