Thursday, April 12, 2018

RUMAH MAKAN ORANG KAFIR VERSUS RUMAH MAKAN ORANG ISLAM.




Oleh Siswo Kusyudhanto

Hampir disemua restoran cepat saji di mal dan pusat perbelanjaan teknis pemesannya hampir sama, kita disuruh antri dikasir untuk memesan makanan dan minuman yang kita inginkan, kemudian bayar baru dapat dimakan. Sebaliknya jika kita masuk rumah makan milik orang Islam kebanyakan seperti Restoran Padang atau warteg, prosedurnya berbeda, kita memesan makanan dan minuman, setelah makan dan minum baru kita bayar.
Kata seorang ustadz kenapa orang-orang kafir membuat cara seperti itu yakni bayar dulu baru boleh makan?, karena diantara mereka biasa saling berbuat zalim satu dengan lainnya, mereka sudah biasa melakukan saling mengkadali, akhirnya terfikir oleh mereka membuat cara yang efektif untuk menghindari agar tidak dizalimi atau dikadali lawannya, akhirnya ketemulah cara bayar dulu baru makan.
Sebaliknya orang-orang Islam biasa hidup dalam kehidupan percaya kebaikan satu sama lain, sehingga bagi orang-orang Islam mereka tidak terfikir cara untuk menghindari agar tidak dizalimi atau dikadali, mereka percaya orang yang makan direstoran mereka akan membayar apa yang pengunjung makan dan minum, sehingga mereka membolehkan pengunjung maka baru bayar.
Waalahua'lam.

Allah Azza wa Jalla berfirman,

وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلْمًا وَلَا هَضْمًا

Dan barangsiapa mengerjakan kebajikan sedang dia (dalam keadaan) beriman, maka dia tidak khawatir akan perlakuan zhalim (terhadapnya) dan tidak (pula khawatir) akan pengurangan haknya. [Thâhâ/20:112]

No comments:

Post a Comment