Friday, April 27, 2018

Muslim kok menyepelekan Sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam ?


Oleh Siswo Kusyudhanto
Tadi malam kajian Ustadz Syafiq Reza Basalamah di Ponpes Umar bin Khatab jl. Garuda Sakti km9, ada hal yang menarik disampaikan beliau, tentang orang yang mendakwahkan mengikuti Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam tapi disisi lain sekaligus menyepelekan sunnah-sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Beliau mengatakan, "banyak orang berdakwah mengajak untuk mengikuti Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, namun ketika membicarakan sunnah-sunnah beliau mereka mengatakan, khan cuma sunnah, gak penting, padahal kecintaan kita sebagai umat Muslim kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa adalah diukur dari sejauh mana kita mengikuti sunnah-sunnah beliau Shallallahu alaihi wa sallam dalam kehidupan sehari-hari kita. "
Yang disampaikan beliau mungkin benar adanya, banyak orang yang mengaku cinta kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, namun begitu ketika membicarakan sunnah-sunnah beliau seperti alergi, misal ketika membicarakan memelihara jenggot ada saja yang bilang "jenggot itu seperti tusuk sate" atau" jenggot bikin goblok", atau ketika membicarakan larangan isbal mereka mengatakan "asal gak sombong boleh kok isbal", dan banyak lagi bentuk pengingkaran terhadap sunnah-sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam karena didasarkan kepada syahwat mereka, namun disisi lain mereka mengaku sangat cinta kepada beliau, itu model cinta seperti apa yaa?.
Dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri soal mencintai beliau membawa seseorang ke surga dalam hadits Anas bin Malik, beliau berkata:
قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا بُنَيَّ إِنْ قَدَرْتَ أَنْ تُصْبِحَ وَتُمْسِيَ لَيْسَ فِي قَلْبِكَ غِشٌّ لِأَحَدٍ فَافْعَلْ ثُمَّ قَالَ لِي يَا بُنَيَّ وَذَلِكَ مِنْ سُنَّتِي وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku: “Wahai, anakku! Jika kamu mampu pada pagi sampai sore hari di hatimu tidak ada sifat khianat pada seorangpun, maka perbuatlah,” kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku lagi: “Wahai, anakku! Itu termasuk sunnahku. Dan barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku bersamanya di Surga”.
(HR at Tirmidzi, kitab al Ilmu, Bab Ma Jaa fil Akhdzi bi Sunnah Wajtinaab al Bida’, no. 2678.)
Sumber referensi "Bukti cinta kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam", oleh Ustadz Kholid Syamhudi di almanhaj.or.id

No comments:

Post a Comment