Thursday, April 19, 2018

CERAMAH YANG SEJUK ???




Oleh Siswo Kusyudhanto 

Bingung kalau ada teman bilang "itu ceramah Ustadz fulan itu menyejukkan, karena gak pernah bahas syirik, gak pernah bahas bid'ah, gak pernah bahas riba dan semuanya serba boleh" , padahal kalau dengar materi kajiannya yang dimaksud serba boleh itu diantaranya berbuat syirik dikit boleh, berbuat bid'ah dikit boleh, berbuat riba dikit boleh, bercampur lelaki dan perempuan bukan mahram gak apa asal gak zina, musik boleh asal hasanah dan serba boleh lainnya, yang dibolehkan oleh Ustadz fulan justru adalah larangan Allah Ta’ala dan RasulNya, subhanaallah. 
Padahal syariat dalam agama ini sangat jelas dan terang, syariat dalam agama ini sudah disampaikan oleh Allah dan RasulNya secara terang benderang, mana perintah dan mana larangan, dengan demikian jelas mana Tauhid dan mana Syirik, mana Sunnah dan mana Bid'ah, mana Halal dan mana riba dan seterusnya. 
Jadi ingat perkataan Ustadz Zainal Abidin Syamsudin, kata beliau mungkin karena kejahilan yang merata di kalangan umat Muslim sehingga yang dimaksud dakwah yang baik, benar dan dianggap Rahmatan lil alamin adalah dakwah yang tidak jelas mana Tauhid dan mana syirik, tidak jelas mana Sunnah dan mana Bid'ah, tidak jelas mana Halal dan mana riba dan seterusnya. Subhanaallah. 

Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِى الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِى الْحَرَامِ كَالرَّاعِى يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيهِ أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللَّهِ مَحَارِمُهُ

“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram. Sebagaimana ada pengembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara yang diharamkan-Nya.” (HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no. 1599)

Sumber referensi, "Meninggalkan perkara2 syubhat", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc di Rumoysho.co.

No comments:

Post a Comment