Tuesday, January 16, 2018

KAMI INGIN SAMPAI DITELAGA NABI DENGAN ANDA, BUKAN MEMECAH BELAH UMAT.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah mengatakan, "jika dalam benak kita, keinginan kita dan cita-cita kita yang terfikirkan hanya syahwat akan dunia, kita memikirkan anak dan istri kita, kita memikirkan masa depan kita didunia, dan mengkuatirkan segala persoalan dunia, tidak dengan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, beliau memikirkan keadaan umatnya, dan mengkuatirkan keadaan umatnya. Namun apa yang terjadi, banyak umatnya justru menyelisihi ajaran beliau.
Seperti disampaikan dalam sebuah kisah disalah satu hadist, disebutkan sekelompok orang diusir dari telaga Nabi Shalallahu alaihi wa sallam, ketika mereka diusir dari telaga itu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam berteriak, umati-umati, lalu Allah Azza Wajalla berfirman, "kamu tidak tau apa mereka kerjakan setelah engkau meninggal, mereka mengganti ajaran agamamu", lalu beliau mengatakan, "sungguh celaka dan celaka orang yang mengganti ajaranku sesudahku" . Dan merekapun diusir dari telaga itu.
Hadist ini menjelaskan bahwa hanya orang yang berpegang teguh kepada Sunnah saja yang sampai kepada telaga itu.
Lihat juga bagaimana bahayanya ketika menyelisihi ajaran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, mereka terusir dari telaga beliau, karena merubah-rubah ajaran beliau(bid'ah), sepeninggalnya.
Demikian juga kami tidak ingin terusir dari telaga itu, kami ingin sampai kepada telaga itu dan meminum air telaga itu, oleh karenanya kami ingin berpegang teguh kepada Sunnah dan menyampaikan kepada umat.
Kami belum pasti sampai kepada telaga itu, namun kami berusaha sekuat tenaga semampu kami sampai disana, dan juga berusaha mengajak saudara-saudara kami sampai kepada telaga itu. Yakni dengan menjelaskan ini paham Sunnah dan itu yang bukan sesuai Sunnahnya.
Maka sebuah tudingan buruk jika para dai-dai yang menyampaikan ajaran yang sesuai Sunnah dianggap sebagai pemecah barisan umat. Karena para dai hanya menyampaikan ini yang benar sesuai Sunnahnya, dan itu yang menyelisihi Sunnahnya.
Tudingan seringkali tidak sesuai kenyataan, karena jika mengatakan yang salah adalah benar itulah sebuah kesalahan.
Padahal apa yang disampaikan oleh para dai yang menyampaikan paham Sunnah adalah bentuk kasih sayang mereka kepada umat ini, jadi bukan untuk memecah belah umat.
Waallahua'lam. "
Dari Abu Wail, dari ‘Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’ Lalu Allah berfirman, ‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ ” (HR. Bukhari, no. 7049)
Dalam riwayat lain dikatakan,
إِنَّهُمْ مِنِّى . فَيُقَالُ إِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِى
“(Wahai Rabbku), mereka betul-betul pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sebenarnya engkau tidak mengetahui bahwa mereka telah mengganti ajaranmu setelahmu.” Kemudian aku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku.” (HR. Bukhari, no. 7051)
Sumber referensi "Mereka yang terhalang dari telaga Al Kaustar", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc di Rumoysho.co

No comments:

Post a Comment