Thursday, January 25, 2018

JAUHI BERDEBAT DENGAN AHLUL BID'AH, KARENA MEREKA BUKAN MENCARI KEBENARAN.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Kadang dalam benak orang yang menuntut ilmu syar'i ingin para ustadz atau syaikh penyeru paham Sunnah mendebat para penyeru amalan kesyirikan dan amalan bid'ah, atau mendebat orang yang suka menebarkan syubhat dikalangan umat Muslim agar orang-orang awam melihat keburukan perilaku mereka yang beragama hanya didasarkan kepada syahwat, bukan didasari dalil sahhih dari Alquran dan As Sunnah yang sahhihah.
Dalam sebuah kesempatan Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan ditanya seseorang, kenapa pendakwah Sunnah tidak melakukan debat terbuka didepan khalayak sehingga yang awam dapat mengetahui mana yang membawa kebenaran.
Beliau menjawab, "ketahuilah bahwa agama ini diturunkan untuk dipelajari dan kemudian diamalkan, agama diturunkan bukan untuk tujuan diperdebatkan.
Ajaran agama ini disampaikan untuk dipelajari dan diamalkan dengan tujuan untuk meraih surga, itu saja.
Para ulama Salaf biasa melakukan diskusi dengan muridnya atau orang lain, hal ini dilakukan untuk mencari kebenaran, bukan untuk mencari kemenangan.
Sementara apa yang terjadi disaat ini dikalangan pelaku bid’ah adalah perdebatan yang bertujuan untuk mencari kemenangan, dengan kemenangan itu mereka melegitimasi amalan2 bid'ah mereka. Mereka juga membuat ajang perdebatan dengan penuh rekayasa, mereka membuat penonton bertepuk tangan ketika unggulannya berbicara, bagi mereka ini kemenangan dalam debat. Karena direkayasa akhirnya para pendakwah Sunnah seakan dalam posisi kalah, dan hal ini dapat menjadi fitnah, mereka share diberbagai sosial media dan semacamnya.
Padahal kebenaran dalam Islam bukan diukur dari banyaknya orang yang bertepuk tangan atau banyaknya pendukungnya, namun kebenaran diukur dari dalil sahhih dari Alquran dan As Sunnah yang sahhihah.
Agama ini telah datang dengan jelas, sudah terang mengajarkan mana yang hidayah dan mana kesesatan, mana Tauhid dan mana syirik, mana Sunnah dan mana Bid'ah dan seterusnya.
Jika ingin mencari mencari kebenaran silahkan baca dan pelajari kitab para ulama yang memuat tafsir ayat-ayat Al-Qur’an seperti dari Imam Ibnu Katsir atau lainnya, dan juga hadist-hadist sahhih dari para ulama hadist seperti Sahhih Bukhari Muslim dan seterusnya.
Agama ini tidak datang dengan keadaan abu-abu, semua sudah dijelaskan dengan terang.
Maka jauhi perdebatan, karena banyak mudharat dari hal ini, waallahua'lam. "
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ
“Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya.” (HR. Bukhari, no. 4523; Muslim, no. 2668)

No comments:

Post a Comment