Wednesday, March 29, 2017

Sekiranya berbahaya bagi aqidah kita, wajib diblokir.


Di inbox saya ada beberapa orang yang berpaham syi'ah atau khawarij mengirimkan pesana agar berbaiat kepada para ulama mereka, subhanaAllah, langsung saya blokir, karena setelah saya pertimbangkan sepertinya saya tidak mampu menasehati mereka, maka ketimbang aqidah tauhid yang saya miliki rusak, dan saya ingin saya jaga kebersihannya dari hal yang mengotorinya. Hal ini saya lakukan sesuai nasehat para ustadz, seperti Ustadz Abu Zubair Hawaary, beliau pernah mengingatkan dalam sebuah kajian, "sekiranya kita tidak mampu menghadapi syubhat yang akan kita jumpai, sebaiknya kita menghindarinya, sejatinya hati kita lemah dihadapan syubhat, sementara syubhat sangatlah kuat. Dan hal seperti ini sebenarnya sudah terjadi sejak jaman para sahbt, tabi'in dan tabi'ut."
Ketika Imam Malik (wafat th. 179 H) rahimahullah ditanya tentang istiwa’ Allah, maka beliau menjawab:

َاْلإِسْتِوَاءُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ، وَالْكَيْفُ غَيْرُ مَعْقُوْلٍ، وَاْلإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ، وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ، وَمَا أَرَاكَ إِلاَّ ضَالاًّ.
“Istiwa’-nya Allah ma’lum (sudah diketahui maknanya), dan kaifiyatnya tidak dapat dicapai nalar (tidak diketahui), dan beriman kepadanya wajib, bertanya tentang hal tersebut adalah perkara bid’ah, dan aku tidak melihatmu kecuali da-lam kesesatan.”
Kemudian Imam Malik rahimahullah menyuruh orang tersebut pergi dari majelisnya.(Lihat Syarhus Sunnah lil Imaam al-Baghawi (I/171), Mukhtasharul ‘Uluw lil Imaam adz-Dzahabi (hal. 141), cet. Al-Maktab al-Islami, tahqiq Syaikh al-Albani.)
Sekelas ulama besar seperti Imam Malikipun ingin menghindari syubhat agar tidak mempengaruhi dirinya dan para muridnya.
Kejadian ini juga menunjukkan salah satu ciri pelaku kebid'ahan adalah suka mempertanyakan makna istiwa'nya Allah diatas Arsy.
Ustadz Firanda Adirja dalam sebuah kajian menyebut, "sekiranya antum adalah pengurus sebuah group media sosial, atau aktif dimedia sosial, akan banyak antum temui orang2 yang menebarkan syubhat dikalangan umat muslim, mulai paham atheis, khawarij, pelaku kebid'ahan, kaum liberal dan seterusnya. Harusnya antum berhati-hati dalam perkara ini, sekiranya ada seseorang yang punya potensi menebarkan syubhat dan kerusakan aqidah dalam group atau orang itu menjadi teman antum, sebaiknya diblokir langsung saja. Karena jika mereka apra perusak agama ini diberi kesempatan untuk menebarkan pahamnya maka itu menjadi dosa bagi antum, karena memfasilitasi mereka perusak agama ini, waallahua'lam".

No comments:

Post a Comment