Wednesday, March 8, 2017

Jangan hidup dari berhutang.


Dikutip dr.Ustadz Erwandi Tarmidzi MA.
Tidak terasa dalam masyarakat kita kebiasaan hutang menjadi budaya, bahkan ditingkat negara jika berani berhutang artinya di pihak yang dipercaya, padahal budaya berhutang ini ditularkan kaum kafirin agar mereka mendapat keuntungan dari perbuatan tersebut.
Lihat di jaman ini, untuk melamar maharnya kadang didapat dari berhutang, nanti saat walimahan berhutang untuk menutupi segala biaya penyelenggaraan nya, dari mulai konsimsi, sound system, kursi dst. Kemudian setelah menikah mengambil kredit rumah, berhutang lagi, ambil kredit motor dan mobil maka jatuhnya pada perbuatan berhutang lagi, bikin kartu kredit berhutang lagi dst., jika kalau ditotal semua maka akan lunas hutang itu 25 tahun lagi. Bayangkan jika istri anda empat artinya 100 tahun lagi hutang itu baru akan lunas, mungkin setelah anda meninggal dunia baru hutamg itu lunas, itupun bukan anda yang melunasi tapi anak anda, ini tentu buruk mewarisi anak dengan hutang.
Bandingkan dengan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, beliau punya banyak istri, namun tampa hutang mampu menghidupi anggota keluarga nya.
Semoga kita jauh dari perilaku suka berhutang, aamiin.

No comments:

Post a Comment