Wednesday, March 8, 2017

Lawan mereka dengan "maaf".


Kalau melihat runtutan tindakan anarkis kepada gerakan dakwah Sunnah dari berbagai daerah namun ditanggapi dengan sebaliknya oleh para ustadz yakni dengan memaafkannya dan meminta kita mendoakannya, selain itu terus berjuang mendakwahkan pemahaman yang benar, ini bikin makin yakin inilah dakwah yang hak.
Ada cerita menarik dari teman di Surakarta yang selalu saya ingat hingga saat ini. Pada saat itu STAi Ali bin Abi Thalib didemo oleh massa warung sebelah, bahkan massa mereka melakukan tindakan anarkisme kepada property satu-satunya sekolah tinggi bermanhaj salaf di Sidoarjo itu, massa demo menuntut penutupan sekolah ini. Hal tersebut tentu membuat kecewa sekaligus marah teman2 jamaah kajian Sunnah diberbagai daerah termasuk di Surakarta, oleh karenanya para ikhwan di Surakarta saat itu berinisiatif akan membantu pengamanan di STAI Ali bin Abi Thalib Sidoarjo. Maka dikumpulkan sukarelawan pengamanan sejumlah 300 orang, dan bersiap berombongan menggunakan bus bersiap pergi ke Sidoarjo. Namun ketika kabar ini sampai kepada Ustadz Zainal Abidin Syamsudin beliau langsung mengkontak para ikhwan di Surakarta agar mengurungkan niat mereka, karena ustadz melihat banyak mudharat akan terjadi jika hal tersebut benar dilakukan, maklum kebanyakan ikhwan yang pergi ke Sidoarjo adalah anak muda yang mudah tersulut emosinya, dan banyak diantaranya mengatakan siap mati untuk mempertahankan sekolah tinggi Islam itu. Kalau sampai rombongan itu sampai ke Sidoarjo kemungkinan besar akan terjadi bentrok diantara kedua belah pihak, dan ini sangat buruk bagi gerakan dakwah Sunnah kedepan sekaligus mencoreng nama besar Islam.
Alhasil keamanan saat itu di backup petugas keamanan setempat dan alhamdulillah tidak terjadi bentrokan, meskipun pihak warung sebelah terus memprovokasi.
Pesan para ustadz saat itu "maafkan dan doakan", alhamdulillah sungguh benar nasehat ini, memaafkan dan mendoakan adalah yang terbaik, setelah peristiwa itu jamaah kajian Sunnah makin berkembang pesat diberbagai daerah, termasuk juga di Sidoarjo dan sekitarnya.
Sungguh benar Allah dan RasulNya, memaafkan tidak menjadikan kita hina dan mendoakan adalah amalan agung, karena hidayah milik Allah Azza Wajalla.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Harta tidak akan berkurang gara-gara sedekah. Tidaklah seorang hamba memberikan maaf -terhadap kesalahan orang lain- melainkan Allah pasti akan menambahkan kemuliaan pada dirinya. Dan tidaklah seorang pun yang bersikap rendah hati (tawadhu’) karena Allah (ikhlas) melainkan pasti akan diangkat derajatnya oleh Allah.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim [8/194])

No comments:

Post a Comment