Wednesday, March 8, 2017

Benarkah orang tua nabi di neraka?


Di group warung sebelah sedang banyak posting pembelaan sekaligus pembenaran pada tindakan pembubaran kajian beberapa ustadz di Jawa Timur kemarin. Diantaranya yakni posting video alasan kenapa Ustadz Khalid Basalamah di bubarkan, yaitu karena ustadz menyebutkan orang tua Nabi berada di Neraka, dan didalam tayangan itu ditampilkan pendapat Ustadz Khalid Basalamah sekaligus Habib Riziek, namun anehnya ketika sesi Ustadz Khalid Basalamah video terlihat sekali editan, karena gerakan ustadz seperti sedang breakdance dan kabur, sementara sesi Habib Riziek di tampilkan secara utuh tampa tersentuh editan, padahal saya yakin kalau di tampilkan secara penuh kita akan melihat siapa yang lebih benar menjelaskan perkara ini, juga kebenaran itu yang akan menepis fitnah mereka. Semisal hadist Sahhih Muslim yang disampaikan Ustadz Khalid Basalamah di dhaifkan oleh Habib Riziek, padahal mendhaifkan sebuah hadist sejatinya tidak boleh serampangan seperti itu, dan dia bukan ahli dalam bidang hadist seperti Syaikh Al Albani yang keilmuannya diakui dunia.
Soal dalil orang tua nabi berada di neraka sebenarnya sudah sangat jelas dalam banyak kitab tafsir, dalam ayat AtTaubah 113 mulai Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Quthubi, Tafsir As Sa'adi, sampai Tafsir dan Asbabun Nuzul karya KH.Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah juga menyebutkan bahwa orang tua Nabi di neraka, diperkuat lagi Sahhih Muslim tentang hal ini.
Jika Allah dan RasulNya sudah menyatakan bahwa orang tua Nabi di neraka harusnya sebagai mukmin wajib menerimanya meskipun itu sebenarnya tidak kita sukai, karena tidak ada lagi pihak manapun tau perkara neraka dan surga selain Allah dan RasulNya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah diingatkan oleh Allah, tidak boleh mendoakan ampunan untuk orang yang mati kafir. Meskipun orang kafir itu keluarga beliau,
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. (QS. at-Taubah: 113)
Bagaimana dengan ayah ibu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berziarah ke makam ibunya. Kemudian beliau menangis. Para sahabatpun ikut menangis. Kemudian beliau bersabda,
اسْتَأْذَنْتُ رَبِّى أَنْ أَسْتَغْفِرَ لأُمِّى فَلَمْ يَأْذَنْ لِى وَاسْتَأْذَنْتُهُ أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأَذِنَ لِى
Aku minta izin kepada Rabku untuk memohonkan ampunan bagi ibuku, namun Dia tidak mengizinkanku. Lalu aku minta izin untuk menziarahi kuburannya, kemudian beliau mengizinkanku. (HR. Muslim 2303, Abu Daud 3236, Nasai 2046, dan Ahmad 9688).
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu
أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِى؟ قَالَ: “فِى النَّارِ.” فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ: إِنَّ أَبِى وَأَبَاكَ فِى النَّارِ
Ada seseorang yang bertanya, “Ya Rasulullah, dimana ayahku?”
Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Di neraka.”
Ketika orang ini pergi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memangilnya, dan bersabda,
إِنَّ أَبِى وَأَبَاكَ فِى النَّارِ
“Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di neraka.” (HR. Muslim 521, Ahmad 12192, dan Abu Daud 4720)
Referensi konsultasisyariah.co, 28154-orang-tua-nabi-mati-kafir, oleh Ustadz Ammi Nur Baits

No comments:

Post a Comment