Friday, March 24, 2017

Jalan selamat cuma satu, dan itu jalan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.


Di permukaan bumi ini banyak umat muslim yang mengaku pengikut Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, namun sangat sedikit diantara mereka benar-benar mengikuti apa yang diamalkan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, bahkan lebih banyak diantaranya membuat amalan sendiri dan menyelisihi apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Padahal risalah telah disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, semua perkara agama ini telah disampaikan oleh beliau, sehingga tidak sedikitpun perkara tertinggal, dari perkara berumah tangga, berdagang, sampai perkara yang berkaitan dengan kenegaraan, apa yang disampaikan beliau sudah sempurna. Namun ada sebagian kelompok manusia dengan keyakinannya berada diatas kebenaran membuat amalan2 baru yang tidak pernah ada contoh nya, mereka membuat jalan sendiri kesurga seakan lebih tau dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mana jalan ke surga, dan ini jelas mustahil mereka lebih tau jalan kesurga dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Padahal yang paling mengetahui jalan mana yang menuju surga dan demikian halnya mana jalan yang menuju ke neraka adalah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, waallahua'lam.

Shiratal mustaqim yang merupakan jalan kebenaran jumlahnya hanya satu dan tidak berbilang, Allah Ta’ala berfirman :
وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah jalan tersebut, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) , karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa“ (Al An’am:153).
Hal ini dipertegas oleh penafsiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sllam tentang ayat di atas. Diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullh Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
خطَّ لنا رسول الله صلى الله عليه وسلم يومًا خطًّا فقال: هذا سبيل الله. ثم خط عن يمين ذلك الخطّ وعن شماله خطوطًا فقال: هذه سُبُل، على كل سبيل منها شيطانٌ يدعو إليها. ثم قرأ هذه الآية:(وأن هذا صراطي مستقيمًا فاتبعوه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله)
Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membuat satu garis lurus, kemudian beliau bersabda, “ Ini adalah jalan Allah”. Kemudian beliau membuat garis-garis yang banyak di samping kiri dan kanan garis yang lurus tersebut. Setelah itu beliau bersabda , “Ini adalah jalan-jalan (menyimpang). Di setiap jalan tersebut ada syetan yang menyeru kepada jalan (yang menyimpang) tersebut.“ (H.R Ahmad 4142).(Lihat Jaami’ul Bayaan fii Ta’wiil Al Qur’an)
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
Sumber: Referensi "shiratal mustaqim", muslim.or.id

No comments:

Post a Comment