Tuesday, December 6, 2016

Kata kasar tempatnya di neraka.


Waktu ada teman bilang ada seorang kyai yang suka bercarut(mencaci) saya gak percaya, masa iya, kemudian teman itu berikan linknya yakni di youtube baru saya percaya dan bikin istighfar banyak-banyak. Maklum dalam durasi video selama sekitar 10 menit itu si kyai yang sering dipanggil Gus itu mengatakan, "gak apa2 mencaci maki asal pada tempatnya, misal sampeyan bilang "janc$k!"(kata kasar di Jawa Timur), kalau itu diucapkan kepada orang tua ya salah, tapi kalau mengatakan " janc#k!" pada koruptor itu caci maki yang benar wujud rasa benci kita pada koruptor ataupun perbuatannya." Dia mengumpamakan kalau kotoran sapi digunakan untuk memupuk tanaman itu benar, tapi kalau kotoran sapi ditaruh diatas meja ya jelas salah, astaghfirullah, kok kebalik dengan sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, beliau mengatakan kata kotor dan kasar tempatnya di neraka, dan tidak ada satupun hadist menyebut beliau mengatakan kata kasar dan kotor diperbolehkan, semua kata kasar dilarang.
Kesimpulannya mungkin Gus itu ngajinya belum tutug, mungkin dia belum pernah kaji Kitab Adabul Munfrad, kitab sahhih Muslim tentang akhlak, kitab paling dasar yang harus dipelajari dan diamalkan setiap penutut ilmu sebelum dia belajar bidang ilmu agama lainnya. Karena seseorang berilmu tinggi tampa akhlak niscaya akan mendatangkan kerusakan bagi dirinya juga orang lain, terutama kepada agama ini.
Waallahua'lam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اَلْـحَيَاءُ مِنَ اْلإِيْمَانِ وَ َاْلإِيْمَانُ فِـي الْـجَنَّةِ ، وَالْبَذَاءُ مِنَ الْـجَفَاءِ وَالْـجَفَاءُ فِـي النَّارِ.
“Malu adalah bagian dari iman, sedang iman tempatnya di Surga dan perkataan kotor adalah bagian dari tabiat kasar, sedang tabiat kasar tempatnya di Neraka.”[Shahîh: HR.Ahmad (II/501), at-Tirmidzî (no. 2009), Ibnu Hibbân (no. 1929-Mawârid), al-Hâkim (I/52-53) dari Abû Hurairah t . Lihat Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 495) dan Shahîh al-Jâmi’ish Shaghîr (no. 3199).].

No comments:

Post a Comment