Monday, December 12, 2016

Bertakwalah disaat sendiri.


Ketakwaan yang sebenarnya adalah sama keadaannya baik ketika bersama dengan manusia ataupun sedang sendiri. Apakah ketika sendirian benar memang benar-benar memang sendiri?, sejatinya tidak karena selalu ada malaikat yang mencatat perbuatan baik dan buruk kita, juga selalu ada Allah yang mengawasi gerak gerik kita. Maka ketakwaan yang benar yakni adalah lebih hebat ketika disaat tidak bersama manusia. Dengan demikian ketakwaan yang bernilai tinggi dimata Allah adalah ketakwaan ketika seseorang lepas dari pandangan dan sepengetahuan orang lain, dan ketakwaan yang buruk yakni ketika seseorang memiliki ketakwaan berlebih ketika bersama manusia.
Jika ini ukuran ketakwaan yang benar maka sangat jauhlah kita dari ketakwaan sejati, karena kita lebih suka menampakkan ketakwaan tinggi ketika bersama manusia, dan ketakwaan kita luluh lantak ketika dalam keadaan tidak bersama manusia. Bacaan shalat kita panjang dan indah saat bersama manusia namun ketika sendiri justru sesingkat mungkin, sedekah kita berjumlah besar ketika diketahui manusia namun ketika tidak diketahui orang lain dia sedekah sedikit mungkin dan seterusnya. Harusnya kita perbaiki dan perbagus ketakwaan kita ketika tidak bersama manusia, karena itulah yang dinilai sebenarnya oleh Allah.
أبي ذر الغفاري رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن”[1] : رواه الإمام أحمد [ 21354 ] و الترمذي [ 1987 ] و قال : ( حديث حسن صحيح ) ، و حسنه الألباني في صحيح سنن الترمذي ، و انظر سلسلة الأحاديث الصحيحة [ 1373 ].
Dari Abi Dzar Al Gifari radiyallahu'anhu berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu'alaihi Wa Salam: "Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah perbuatan jelek dengan perbuatan baik maka akan menghapusnya, dan bergaullah dengan manusia dengan sebaik-baik pergaulan" diriwayatkan Imam Ahmad 21354 dan At Tirmidzi 1987 dan ia berkata Hadits Hasan Shahih dan Al Albani menghasankannya dalam shahih sunan At tirmidzi dan lihat silsilah al ahadits as shohihah 1373.
Dukutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.

No comments:

Post a Comment