Saturday, August 13, 2016

sesatnya dimana?


Sesatnya dimana?


Kalau ada seseorang ngomong "jangan ikuti kajian Ustadz Firanda Adirja karena paham yang dibawanya membawa pada kesesatan", lalu saya tanya balik, " sesatnya dimana?", dia malah bingung sendiri, terdiam dan tidak dapat menjawabnya.
Karena saya lihat selama ini orang2 yang mengikuti kajian beliau dan juga para ustadz manhaj salaf secara dhohir mereka jadi lebih baik dari sebelumnya.
Mereka jadi taat dalam menegakkan shalat baik sunnah ataupun wajib, bahkan rata2 jadi rajin shalat berjamaah di masjid, mengisi setiap mushola dan masjid, ini sesuai yang diperintahkan dan disunnahkan.
Mereka jadi berhati-hati dalam terlibat dalam sebuah perkara agama, mereka menjaga aqidah tauhid yang mereka miliki, mereka menjauhi perkara bid'ah, kuraffat dan kesyirikan, juga menjauhi pemahaman khawarij(teroris) karena bukan sifat ahlu sunnah sejati yang menentang ulil amri(pemerintah).
Mereka menjauhi mendengarkan musik karena secara syar'i musik hukumnya haram, dihukumi haram semua madzhab, jadi mereka menjauhi mendengarkan musik baik sendiri ataupun majlis2 musik seperti cafe, night club, diskotik, panggung-panggung dangdut koplo yang penyanyinya mengumbar aurat dan seterusnya.
Mereka menjauhi rokok, karena secara syariat rokok hukumnya haram, sebuah kegiatan menyiksa diri.
Mereka jadi semangat mempelajari ilmu agama, mereka sibuk memperbaiki bacaan Alquran dan hadir dikajian-kajian ilmu. Dan dengan ilmu yang djperoleh mereka berusaha menegakkan syariat2 agama ini dalam kehidupan, seperti menjauhi riba, menjauhi maksiat, menjauhi hal2 yang dilarang Allah dan RasulNya.
Dan banyak lagi hal efek positif menurut tinjauan agama bagi jamaah salaf jika dibandingkan sebelum mereka mengikuti manhaj salaf.

Jadi sesatnya dimana????

No comments:

Post a Comment