Friday, May 18, 2018

SALAH BERFATWA DAPAT BIKIN ORANG MATI, BAHKAN KEMUDIAN DIAZAB.


Oleh Siswo Kusyudhanto
Akhir-akhir ini banyak post video dari Ustadz DR.Ali Musri Semjan Putra MA., tentang pembahasan beliau meluruskan pendapat seorang ustadz yang salah menilai fatwa Syaikh Al Albani dan Syaikh Ustaimin perihal bom bunuh diri. Mungkin bagi seorang awam melihat posting tersebut adalah bentuk ketidak sukaan Ustadz Ali Semjan Putra kepada si ustadz viral itu, namun jika punya sedikit ilmu saja akan mampu menilai bahwa usaha Ustadz Ali Semjan Putra adalah nasehat bagi sang ustadz, dan karena sudah dishare secara luas maka dapat menjadi ilmu bagi orang yang awam bahwa tidak ada ulama yang membolehkan bom bunuh diri, karena bunuh diri dalam Islam dengan alasan apapun jelas terlarang, karena disana terkandung makna sengaja membuat dirinya mati yang jelas sangat diharamkan Islam.
Bahaya terbesarnya jika tidak diluruskan maka banyak Umat Muslim akan mati karena tindakan itu, akhirnya umat ini akan musnah.
Juga dalam video Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat beberapa tahun menjelaskan bahwa bom bunuh diri tidak dikenal dalam Islam, sampai pada era 70an di konflik Palestina dan kemudian dikenal luas Jazirah Arab, bom bunuh diri mulai dikenal ketika para agen zionis yang menyamar sebagai orang Muslim, masuk kedalam kelompok-kelompok Muslim diseluruh dunia, kemudian mereka ajarkan umat Muslim membuat bom bunuh diri, akhirnya banyak terjadi anak muda Muslim melakukan bom bunuh diri, bahkan juga dari kalangan wanita Muslim melakukan bom bunuh diri karenanya, sesungguhnya ini perbuatan penghancuran, perusakan, juga pemusnahan Umat Muslim tampa mereka pelakunya sadari.
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allâh adalah Maha Penyayang kepadamu. [An-Nisa’/4:29]
Diantara penjelasan Ulama ahli tafsir tentang firman Allâh Azza wa Jalla yang artinya, ‘Dan janganlah kamu membunuh dirimu’, sebagai berikut:
Imam Abu Ja’far Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah berkata, “Janganlah sebagian kamu membunuh sebagian lainnya, padahal kalian adalah pemeluk satu agama, satu dakwah dan satu keyakinan. Allâh Azza wa Jalla menjadikan seluruh pemeluk Islam, sebagian mereka sebagai bagian dari sebagian yang lain. Allâh menjadikan orang yang membunuh orang lain sesama Islam, sama kedudukannya dengan membunuh dirinya sendiri, karena orang yang membunuh dan orang yang dibunuh adalah satu tangan dalam menghadapi orang yang menyelisihi agama mereka berdua.” [Tafsir ath-Thabari, 8/229]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “firman Allâh Azza wa Jalla (yang artinya), ‘Dan janganlah kamu membunuh dirimu’, yaitu dengan melanggar perkara-perkara yang diharamkan oleh Allâh Azza wa Jalla dan melakukan kemaksiatan-kemaksiatan kepada-Nya, serta dengan memakan harta di antara kamu dengan cara batil”. [Tafsir al-Qur’ânul ‘Azhîm, 2/269]
Imam Al-Baghawi rahimahullah berkata, “Firman Allâh Azza wa Jalla (yang artinya), ‘Dan janganlah kamu membunuh dirimu’, Abu ‘Ubaidah Radhiyallahu anhu berkata, ‘Kamu jangan membinasakan dirimu’, sebagaimana firman Allâh Azza wa Jalla ‘Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan’ (Al-Baqarah/2:195). Ada juga yang mengatakan, ‘Janganlah kamu membunuh dirimu dengan memakan harta secara batil’. Ada juga yang mengatakan, ‘Allâh Azza wa Jalla menghendaki agar janganlah seorang Muslim membunuh dirinya sendiri’. [Tafsir al-Baghawi, 1/602]
dijelaskan dengan rinci bagaimana pelaku tindakan bunuh diri disiksa kelak :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ z، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ يَتَرَدَّى فِيهِ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ تَحَسَّى سُمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَسُمُّهُ فِي يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ فِي يَدِهِ يَجَأُ بِهَا فِي بَطْنِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau bersabda, “Barangsiapa menjatuhkan dirinya dari sebuah gunung, kemudian membunuh dirinya, maka dia di dalam neraka Jahannam menjatuhkan dirinya dari sebuah gunung, dia tinggal lama dan dijadikan tinggal lama selamanya di dalam neraka Jahannam selama-lamanya. Dan barangsiapa meminum racun kemudian membunuh dirinya, maka racunnya akan berada di tangannya, dia akan meminumnya di dalam neraka Jahannam dia tinggal lama dan dijadikan tinggal lama selamanya di dalam neraka Jahannam selama-lamanya.Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan besi, maka besinya akan berada di tangannya, dia akan menikam perutnya di dalam neraka Jahannam, dia tinggal lama dan dijadikan tinggal lama selamanya di dalam neraka Jahannam selama-lamanya”. [HR. Al-Bukhâri, no. 5778; Muslim, no. 109; lafazh bagi Al-Bukhâri]
Sumber referensi "Bunuh diri mencelakai diri sendiri", Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari di almanhaj.or id

No comments:

Post a Comment